9 Cara Mudah Membangun Harga Diri pada Anak Sejak Dini
Bantu tingkatkan harga diri anak dengan cara yang positif
23 April 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Harga diri yang sehat adalah salah satu karakteristik terpenting dari perkembangan anak yang sehat. Faktanya, kesehatan sosial, perilaku, dan emosional anak akan memainkan peran penting dalam cara mereka menangani masalah, tekanan lingkungan, dan tantangan lain sepanjang hidup.
Harga diri yang positif juga merupakan faktor pelindung untuk kesehatan mental yang baik. Memupuk kepercayaan diri berkontribusi pada perilaku sosial yang positif dan berfungsi sebagai penopang ketika anak terkena dampak situasi negatif
Bagaimana cara meningkatkan harga diri anak secara positif? Berikut Popmama.com akan memberikan beberapa cara sederhana yang dapat Mama lakukan untuk memengaruhi harga diri anak secara positif setiap hari.
Yuk simak informasinya!
1. Beri tahu anak seperti apa harga diri yang sehat
Harga diri pada dasarnya adalah bagaimana seorang anak melihat dirinya sendiri, termasuk apa yang ia pikirkan tentang dirinya sendiri dan kemampuan untuk melakukan sesuatu.
Ini juga dibentuk oleh seberapa besar anak merasa dicintai, seberapa besar dukungan, dan dorongan (atau kritik) yang ia terima dari orang-orang penting dalam hidupnya , seperti orangtua dan guru.
Sementara itu, menjadi percaya diri juga tidak berarti berpikir bahwa kebutuhan anak lebih penting daripada kebutuhan orang lain. Sehingga harga diri yang sehat bukanlah kesombongan, narsisme, atau egois.
Seimbangkan harga diri anak dengan keterampilan hidup penting lainnya seperti memiliki empati, bersikap baik, sopan santun, dermawan, dan memiliki rasa syukur.
2. Tunjukkan cinta tanpa syarat setiap hari
Memberitahu betapa Mama mencintai anak setiap harinya, dapat menimbulkan perasaan aman dan rasa memiliki yang sangat penting bagi pandangan anak tentang dirinya sendiri.
Cinta tanpa syarat dari orangtua meletakkan dasar untuk semua hubungan yang sehat dan kuat yang akan anak bentuk di kemudian hari. Jadi peluklah anak saat ingin mengucapkan selamat tinggal, berpelukan bersama dan membaca buku, dan ungkapkan cinta setiap hari.
Saat anak bertumbuh, fondasi cinta ini akan membantu anak untuk terus membangun lingkaran sosialnya sendiri, menjalin pertemanan, dan membentuk ikatan yang baik dengan rekan satu tim.
3. Bermain dan bersenang-senang bersama
Saat bermain bersama, secara tak langsung menunjukkan kepada anak bahwa Mama suka menghabiskan waktu bersamanya dan Mama menghargai kehadirannya. Hanya bersenang-senang dengan anak memiliki banyak manfaat bagi Mama dan anak.
Selain mengembangkan kepercayaan diri dalam membentuk ikatan sosial yang kuat, dilansir dari verywellfamily.com, penelitian telah menunjukkan terjadi peningkatan kebahagiaan, serta risiko depresi dan kecemasan yang menurun ketika terlibat dalam permainan yang sehat.
Membangun kepercayaan diri juga akan membantu anak dalam mengelola ketidakpastian yang ada di kondisi pandemi ini dengan lebih baik. Dan, bermain dan bersenang-senang bersama anak adalah pereda stres yang tepat.
Editors' Pick
4. Beri anak tanggung jawab dan tugas
Bertanggung jawab untuk melakukan pekerjaan rumah yang sesuai dengan usia, membuat anak memiliki tujuan dan pencapaian. Meskipun ia mungkin belum melakukan sesuatu dengan sempurna, beri tahu anak bahwa Mama menghargai upayanya.
Puji anak atas semua hal yang dilakukan dengan baik, dan yakinkan bahwa seiring waktu, ia akan menjadi lebih baik dalam banyak hal, termasuk tugas-tugasnya sendiri.
Memiliki tugas dan tanggung jawab juga memberi anak rasa kendali atas hidupnya. Dan di saat segala sesuatunya tidak dapat diprediksi, memiliki tanggung jawab atas pekerjaan kecil di rumah dapat sangat membantu dalam membangun kepercayaan diri dan ketahanan.
5. Dorong kemandirian anak
Tahun-tahun sekolah dasar mendorong rasa kemandirian anak-anak dengan cepat. Pada saat anak mencapai usia sekolah menengah, ia mungkin mulai menghabiskan waktu sendirian di rumah, berjalan sendiri ke sekolah, dan membantu adik-adiknya.
Mama perlu membiarkan anak tumbuh semakin mandiri, membiarkannya untuk berbicara dengan guru tentang masalahnya, mengatur tugas pekerjaan rumah, memastikan seragam sudah dikemas dan siap, dan sebagainya.
Mama juga bisa mendorong anak untuk lebih aktif pada masa pembelajaran, seperti tidak langsung campur tangan dan membiarkan anak mengajukan pertanyaan pada guru ketika mengalami masalah. Melakukan hal ini akan membangun kemandirian anak dan pada akhirnya harga dirinya.
6. Jangan menghina perilaku dan kegagalan anak
Ketika anak melakukan sesuatu yang membuat Mama marah atau bertingkah laku buruk. Merasa marah dan kesal memang sepenuhnya normal, tetapi hindari membentak dan mempermalukan anak anak, terlebih di tempat umum.
Sebaliknya, bicaralah dengan anak dengan hormat, jangan berteriak. Keluarkan emosi dengan cara yang disiplin. Cara tepat untuk melakukannya adalah dengan menggunakan konsekuensi alami dan logis, dan berbicara kepada anak dengan nada yang ramah dan bersahabat.
7. Akuilah akan terjadi kegagalan atau kemunduran dalam belajar
Tekankan fakta bahwa menjadi manusia berarti akan selalu ada kesalahan dan tidak menjadi sempurna. Ajari anak untuk melihat kegagalan sebagai peluang untuk perbaikan dan pertumbuhan. Bersabarlah dengan anak ketika ia melakukan kesalahan.
Jika Mama menemukan anak cenderung bertingkah laku di sekolah atau mengalami masalah perilaku, lakukan apa yang Mama bisa untuk mengubah situasi tersebut menjadi peluang untuk berkembang.
Dengan melakukannya, akan membantu membangun kepercayaan diri anak dan menunjukkan bahwa membuat kesalahan bukanlah akhir dari dunia, selama anak dapat menanganinya dengan cara yang sehat.
8. Perhatikan penggunaan teknologi
Dalam lingkungan saat ini, hampir setiap kalangan usia terhubung ke perangkat teknologi. Ponsel, tablet, dan laptop memungkinkan setiap orang mengirim pesan, memposting ke media sosial, menjalankan bisnis, dan mengerjakan tugas sekolah.
Semua konektivitas ini memiliki pro dan kontra. Ini positif karena setiap orang bisa lebih produktif dan tetap terhubung dengan orang lain dengan nyaman dan aman dari rumah. Sisi negatifnya, aktivitas online menimbulkan kerugian jika mengganggu hubungan dan komunikasi keluarga.
Selain itu, terlalu banyak waktu layar dapat memengaruhi aktivitas fisik. Sebagai orangtua, Mama dapat memutuskan jenis aktivitas online apa yang diperlukan dan apa yang murni untuk hiburan.
Buatlah rencana keluarga bersama, di mana seluruh anggota keluarga belajar menyeimbangkan waktu layar harian dengan aktivitas sehat seperti berjalan-jalan, bersepeda, membaca, dan bermain bersama.
9. Biarkan anak berkreasi dan menunjukkan hasilnya
Saat anak membuat karya seni, menulis cerita, atau menyusun proyek untuk sekolah, ajaklah anak untuk bercerita tentang karyanya tersebut. Tanyakan apa yang ia ingin orang pikirkan atau rasakan, serta apa yang paling anak sukai dari karyanya.
Selain itu, biarkan anak memajang hasil karyanya di sekitar rumah. Memberi anak kesempatan untuk menunjukkan apa yang diciptakan, membuatnya tahu bahwa setiap kerja keras layak untuk diperhatikan. Ini juga memberi tahunya bahwa pendapat dan pemikiran pada karyanya tersebut penting.
Membangun harga diri anak terkadang membutuhkan sedikit usaha ekstra, namun pahami bahwa ini menyiapkan anak untuk sukses saat ini dan di masa depan. Tetapi hindari mengharapkan anak menjadi sempurna, dan jangan juga mengharapkan kesempurnaan dari diri sendiri.
Selama Mama secara konsisten mencoba untuk berbagi cinta dan kepositifan, Mama akan membangun kepercayaan diri pada anak meskipun nantinya ada kesalahan di sana-sini. Jadi, yuk mulai terapkan cara-cara di atas untuk membangun harga diri anak!
Baca juga:
- 15 Tips Membangun Percaya Diri dan Harga Diri Anak Remaja
- Begini 5 Cara Efektif untuk Membangun Harga Diri Anak
- Wajib Tahu: 8 Kesalahan Mama Ini Dapat Membuat Harga Diri Anak Rendah