7 Cara Terbaik Mendisiplinkan Anak yang Sering Berkata Kasar
Anak sering berkata kasar karena kesulitan mengungkapkan emosinya dengan tepat
19 Februari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika anak-anak tumbuh, mereka menyerap banyak informasi dari lingkungan mereka. Ini termasuk mulai mengenal bahasa yang kasar dari media sosial atau sumber hiburan lainnya.
Seorang anak mungkin tidak sepenuhnya mengerti arti kata-kata makian, tetapi masih berkata kasar hanya untuk bersenang-senang atau untuk menjelajahi makna bahasa tersebut. Dalam banyak kasus, anak-anak mungkin meniru orang dewasa ketika mereka berkata kasar.
Dalam situasi seperti itu, sebagai orangtua, Mama harus mengoreksi anak dan membuatnya memahami mengapa kata-kata makian tidak dapat diterima. Ini mungkin tugas yang sulit, tetapi dengan trik sederhana ini, Mama dapat menerapkannya dengan mudah dan efektif.
Berikut ini Popmama.com telah merangkum beberapa cara terbaik mendisiplinkan anak yang sering berkata kasar. Simak langkah-langkahnya di bawah ini ya, Ma!
1. Pertimbangkan apa penyebabnya
Saat memutuskan bagaimana mengatasi anak yang berkata kasar, lihat kemungkinan penyebab anak memilih menggunakan kata-kata kasar.
Terkadang anak-anak bersumpah karena mereka tidak memiliki keterampilan hidup yang penting, seperti keterampilan sosial dan komunikasi. Jika itu masalahnya, penting untuk mengajari anak keterampilan ini segera.
Karena jika tidak, kebiasaan anak berkata kasar bisa berlanjut sampai dewasa dan tak menutup kemungkinan adanya konsekuensi seumur hidup.
Orang dewasa yang tidak memiliki keterampilan sosial atau keterampilan mengendalikan impuls, dapat dipecat dari pekerjaan karena menggunakan bahasa yang tidak pantas. Mereka juga bisa mengalami masalah hubungan jika menyinggung orang lain dengan kata-kata mereka.
Jika Mama merasa anak berkata kasar sebagai tanda dari masalah yang lebih besar, seperti kurangnya keterampilan mengelola amarah, ajari keterampilan tersebut sebagai bagian dari strategi disiplin Mama.
2. Jadilah panutan yang baik
Setiap orangtua atau orang dewasa yang ada di rumah anak, perlu menjadi contoh baik pada anak. Terutama dalam kasus ini yaitu menghindari berkata kasar di sekitar anak. Jika Mama bersumpah, anak mungkin juga akan melakukannya.
Memberitahu anak, "Ini adalah kata-kata orang dewasa sehingga Mama bisa mengatakannya tetapi kamu tidak bisa," tidak cukup untuk mengatasi masalah tersebut. Anak-anak ingin menjadi seperti orang dewasa dan akan meniru apa yang dilakukan.
Jika anak mulai berkata kasar, garis pertahanan pertama adalah mengubah bahasa Mama sendiri. Jika Mama mencontohkan bagaimana menangani kemarahan dan mengekspresikan diri tanpa berkata kasar, anak akan belajar bagaimana melakukannya juga.
Selain itu, cari tahu kemungkinan lain di mana anak terpapar bahasa yang tidak pantas, apakah itu di film atau video game. Kemudian batasi apa yang sumber penyebab tersebut jika Mama ingin 'membersihkan' tatanan bahasa anak.
Editors' Pick
3. Abaikan jika anak ingin mencari perhatian dan jelaskan mengapa itu bukan kata yang tepat
Anak-anak terkadang sering mengulangi perilaku yang menarik banyak perhatian. Jika Mama tertawa atau mengolok-olok kata-kata makian dari orang lain, anak mama mungkin akan memerhatikan bahwa kata-kata kasar bisa membuat orang lain tertawa. Sehingga ia ingin mencoba mengucapkannya.
Mengabaikan perilaku dapat menjadi strategi yang baik untuk memulai, terutama untuk anak kecil. Jika kata-kata kasar tersebut diucapkan lagi dan lagi, meskipun awalnya diabaikan, jelaskan bahwa itu bukan kata yang bagus dan tidak boleh digunakan lagi.
4. Hindari bereaksi berlebihan
Ketika melihat anak berkata kasar, hal terpenting adalah tetap tenang dan mengatasi masalah dengan lembut, terlepas dari usia anak. Bereaksi berlebihan dalam situasi seperti itu hanya akan mengundang perilaku buruk.
Ada juga kemungkinan besar bahwa anak mungkin tidak memahami alasan sebenarnya di balik kemarahan Mama.
Jika anak cukup besar untuk memahami alasan mengapa berkata kasar itu buruk, jelaskan dengan tenang tanpa marah. Jika anak masih terlalu muda, katakan bahwa Mama tidak menyukai kata-kata kasar tersebut dengan lembut dan pastikan ia tidak menggunakan kata itu lagi.
5. Tetapkan aturan rumah tangga tentang berkata kasar
Jika kata-kata kasar menjadi masalah, Mama mungkin perlu membuat aturan rumah tangga untuk mengatasinya. Aturan yang mengatakan, "Gunakan bahasa yang sesuai," dapat membantu. Anak-anak mungkin memerlukan peringatan dan pengingat tentang kata-kata apa yang dianggap "pantas".
Ini membantu ketika mengumpat menjadi masalah serius dan anak lebih sering menggunakannya bahkan setelah beberapa kali diingatkan.
Tetapkan aturan rumah tangga yang jelas untuk tidak menggunakan kata-kata makian dan apa konsekuensi yang mungkin terjadi jika aturan tersebut dilanggar. Pastikan tidak ada kelonggaran dalam menerapkan dan mengikuti aturan.
6. Beri konsekuensi yang membuat anak belajar
Terkait dengan poin di atas, jika anak tidak mengindahkan aturan yang berlaku, konsekuensi negatif mungkin diperlukan. Salah satu konsekuensi negatif yang bisa diterapkan adalah meminta anak merenungkan kesalahannya di kamar.
Selain untuk mengenali kesalahannya, anak yang berkata kasar saat marah dapat belajar bahwa ia harus menenangkan diri sebelum mengatakan sesuatu yang akan membuatnya mendapat masalah di kemudian hari.
Atau jika anak berkata kasar akibat bermain video game, batasi penggunaan video game sampai batas waktu yang ditentukan.
7. Berikan alternatif untuk mengelola amarah dengan positif
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, terkadang anak-anak menggunakan kata-kata kasar karena frustrasi atau marah. Ia mungkin tidak tahu bagaimana mengekspresikan perasaannya, sehingga memilih kata-kata kasar yang kuat.
Salah satu cara untuk mengatasi situasi tersebut adalah dengan berbicara kepada anak. Kemudian tanyakan mengapa anak menggunakan kata-kata tersebut dan pahamilah perasaannya.
Ajarkan juga anak kata-kata atau perilaku positif yang dapat digunakan untuk mengekspresikan diri dan perasaannya dengan cara yang lebih baik. Misalnya dengan mencoret-coret kertas, menulis di buku jurnal, atau memukul bantal.
Itulah beberapa cara terbaik mendisiplinkan anak yang sering berkata kasar. Terkadang, normal bagi anak-anak untuk berkata kasar pada satu waktu atau yang lain. Anak-anak kecil akan sering mengulangi sesuatu yang mereka dengar. Sedangkan, anak-anak yang lebih besar sering ingin menguji reaksi orangtua.
Sehingga penanganan dini dapat membantu anak mengurangi kebiasaan berkata kasar, sambil juga membantunya belajar bagaimana mengelola emosi dengan lebih positif.
Baca juga:
- 5 Cara Efektif Mendisiplinkan Anak dengan Melatih Emosinya
- 10 Alasan yang Membuat Orangtua Gagal saat Mendisiplinkan Anak
- 8 Kalimat yang Boleh Diucapkan saat Mendisiplinkan Anak