Ciri-Ciri Orangtua yang Baik bagi Anak, Baik Kesehatan dan Mentalnya
Sifat dan perilaku umum yang dapat ditemukan pada orangtua yang baik
19 Oktober 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat menjadi orangtua, tentu Mama akan melakukan apa saja yang terbaik untuk membimbing anak. Berbagai cara mungkin sudah dilakukan, ada yang berhasil atau mungkin tidak. Inilah yang seringkali memunculkan pertanyaan, "apakah saya sudah menjadi orangtua yang baik?
Tentu saja, definisi orangtua yang baik bukanlah sesuatu yang pasti atau mutlak. Apa yang tampak seperti ciri-ciri orangtua yang baik bagi satu orang, mungkin tidak sesuai dengan pendapat orang lain.
Namun secara umum, ada beberapa sifat dan kebiasaan yang dapat ditemukan pada orangtua yang mempraktikkan keterampilan mengasuh anak yang baik.
Apa saja ciri-ciri orangtua yang baik bagi anak secara umum tersebut?
Simak informasi Popmama.com yang dilansir dari Very Well Family berikut ini!
1. Membimbing dan mendukung, bukan menuntut dan memaksa
Orangtua secara alami ingin anak-anak mereka berhasil, hingga mungkin menuntut, memaksa, menyuap, atau bahkan mengancam anak-anak dengan hukuman agar mereka berlatih alat musik, unggul dalam olahraga, mencapai nilai tertinggi, dan sebagainya.
Faktanya adalah, orangtua yang melakukan pengasuhan tiger parenting atau bentuk pengasuhan yang ketat, di mana sangat mengawasi dalam memastikan kesuksesan anak-anak, justru tidak akan memberikan anak-anaknya banyak dukungan yang diperlukan.
2. Membiarkan anak menjadi mandiri
Orangtua yang baik tahu bahwa penting bagi anak-anak untuk melakukan sesuatu untuk diri mereka sendiri.
Baik itu pekerjaan rumah atau berteman, hal terbaik yang dapat dilakukan orangtua adalah membawa anak-anak ke tempat di mana mereka dapat menangani segala sesuatunya sendiri.
Namun, mungkin Mama selalu mempertanyakan kapan waktunya harus membantu dan kapan harus membiarkan anak-anak memikirkan sesuatu sendiri.
Sebagai aturan umum, membiarkan anak melakukan sesuatu yang Mama rasa baik-baik saja untuk dilakukan sendiri, dapat mengajarkannya untuk menjadi mandiri
Misalnya, bukanlah ide yang baik bagi orang tua untuk mengerjakan PR anak atau mendiktekan apa yang anak mainkan. Ini adalah contoh nyata dari helikopter, yang tidak membantu anak menjadi mandiri.
Tetapi jika Mama menunjukkan kepada anak cara menyelesaikan masalah PR dan membiarkan anak mengerjakannya sendiri, maka Mama memberi anak alat yang baik untuk masa depannya.
3. Menjadi panutan dalam berperilaku yang baik
Tak dapat dipungkiri bahwa banyak kehidupan dari orang dewasa yang bukan jadi contoh baik untuk anak-anak, seperti bergossip, berkata kasar, menyinggung, meneriaki orangtua.
Meskipun orangtua juga manusia yang tidak sempurna, setiap orangtua yang baik tahu bahwa anak-anak selalu belajar dari contoh yang diberikan.
Jika orangtua ingin memiliki anak-anak yang berperilaku baik, empati, dan sopan saat mereka tumbuh dewasa, maka Mama harus berusaha untuk berperilaku terbaik dan menghormati orang lain.
4. Tidak bersikap jahat, mendendam, dan menunjukkan perilaku tidak baik
Menghadapi anak kecil yang sedang aktif bereksplorasi dan mencoba-coba melakukan segala sesuatu, tentu bukan hal mudah. Ada beberapa kesempatan yang mungkin membuat Mama naik pitam hingga mengomeli atau bahkan memukul anak.
Namun sebaiknya hindari bersikap jahat, mendendam, atau menunjukkan perilaku tidak baik pada anak. Terkait dengan poin sebelumnya, anak dapat mengikuti perilaku orangtua dan menganggap bahwa mengomeli dan memukul atau menghukum adalah sah-sah saja ketika merasa kesal.
Walaupun orangtua juga manusia yang bisa merasa kesal, tetapi menghina, mempermalukan, atau meremehkan seorang anak bukanlah cara yang baik untuk mengajarkan sesuatu.
5. Menunjukkan kasih sayang dan cinta pada anak
Orangtua bisa menjadi sangat sibuk, mungkin dari pekerjaan di kantor atau tugas-tugas rumah. Sehingga mudah sekali lupa meluangkan waktu untuk menunjukkan kepada anak-anak bagaimana perasaan Mama kepada mereka.
Gerakan kecil, seperti menulis catatan kecil untuk kotak makan siang, bercerita tentang diri sendiri, berpelukan, tepukkan di bahu, atau mengelus rambut anak dapat memperkuat ikatan hubungan semakin kuat dan menunjukkan kepada anak bahwa Mama mencintainya setiap hari.
Editors' Pick
6. Minta maaf ketika melakukan kesalahan
Mama mungkin mengajari anak-anak untuk mengakui kesalahan mereka dengan meminta maaf dan mencoba menebus kesalahannya. Namun ini juga penting ketika orangtua melakukan kesalahan.
Orangtua yang baik tahu bahwa dirinya adalah manusia yang terkadang dapat membuat kesalahan, dan mereka harus belajar dari kesalahan itu.
Meminta maaf dapat menunjukkan kepada anak-anak bagaimana Mama yang merupakan orang dewasa juga harus bertanggung jawab atas tindakan buruk yang dilakukan, terlepas apakah itu kesalahan pada anak, pasangan, rekan kerja, atau siapapun.
7. Dapat mendisiplinkan anak secara efektif
Mendisiplinkan anak bukan menghukumnya, tak hanya menjadi salah satu hal terbaik yang dapat Mama ajarkan kepada anak, tetapi juga cara untuk memastikan bahwa Mama mampu membesarkan anak yang akan lebih bahagia saat tumbuh kelak.
Mengapa mendisiplinkan anak sangat penting? Dilansir dari Very Well Family, anak-anak yang tidak disiplin lebih cenderung manja, tidak tahu berterima kasih, serakah, dan, tidak mengherankan, sulit berteman dan bahagia di kemudian hari.
8. Melihat anak sebagai dirinya sendiri
Ini bertujuan untuk melihat anak apa adanya, bukan seperti yang Mama harapkan. Anak mungkin lebih ingin menjadi pembaca yang pendiam daripada seseorang yang ingin menjadi bintang di panggung atau lapangan sepak bola.
Seringkali orangtua mendorong anak-anak untuk mencoba seusatu yang dapat mendorong mereka keluar dari zona nyaman, karena menganggap anak akan menyukainya setelah mencobanya.
Namun penting bagi orangtua untuk sering bertanya dan melakukan berbagai aktivitas (sebelum mendaftarkan anak pada kursus). Selain itu pastikan juga untuk mengtahui apakah anak ingin benar-benar mempelajarinya, bukan karena paksaan dari orangtua.
9. Memantau anak
Menanyakan apa yang anak lakukan dan dengan siapa, siapa teman anaknya, seperti apa orangtua dari temannya tersebut, Siapa yang akan ditemui anak ketika mereka bermain di rumah teman dan apakah ada permainan yang berbahaya di sana.
Pertanyaan-pertanyaan ini dan pertanyaan lain seringkali dianggap membatasi pertemanan anak, namun ini penting untuk diajukan sebelum waktu bermain.
Ini tidak hanya penting untuk keselamatan anak, tetapi juga cara penting bagi Mama untuk melacak apa yang dialami dan dihadapi anak saat ia jauh dari rumah.
10. Mengajari anak tentang bersikap baik
Penting bagi setiap orangtua untuk mengajari anak-anak tentang bersikap baik, menghormati orang lain, beramal, bersyukur atas apa yang dimiliki, dan memiliki empati terhadap orang lain.
Tentu saja, semua orangtua ingin anak-anak berjuang untuk mendapatkan nilai bagus, memenangkan penghargaan dan kejuaraan musik, olahraga, dan kegiatan lainnya, dan menjadi sukses di kemudian hari. Namun, siapa anak sebagai pribadi, lebih penting daripada penghargaan yang ia dapatkan.
Jika Mama lupa mengajari anak bagaimana menjadi pribadi yang baik, ada kemungkinan anak akan cenderung tidak bahagia dan puas, tidak peduli hal apa yang dicapai walaupun seberapa banyak ia berhasil.
11. Menjaga hubungan dengan anak tetap positif
Ingatlah untuk tertawa bersama, menghabiskan waktu bersama, dan terhubung secara positif setiap hari. Baik itu duduk untuk memainkan permainan papan yang menyenangkan, bersepeda, memasak, menonton film, atau hanya membaca buku yang bagus bersama-sama.
Orangtua yang baik dapat menghabiskan waktu untuk melakukan sesuatu yang menyenangkan dan terhubung dengan anak-anak mereka dengan cara sederhana atau besar setiap hari.
12. Saling berbicara dan mendengarkan
Orangtua terkadang sering menghabiskan banyak waktu dengan anak-anak untuk berbicara, namun tidak mendengarkan. Berlatihlah mendengarkan anak-anak dan berikan perhatian penuh, yaitu jauh dari layar komputer atau ponsel.
Mama mungkin akan terkejut ketika merasa lebih terhubung dengan anak, dan Mama mungkin akan belajar tentang banyak hal yang dipikirkan dan dirasakan anak.
Bagian terbaiknya adalah, ini juga akan menunjukkan kepada anak bagaimana ia dapat memberikan perhatian penuh ketika Mama ingin berbicara sesuatu dengannya.
Nah itulah beberapa ciri-ciri orangtua yang baik bagi anak, baik sifat dan perilaku umum yang bisa dilakukan Mama dan Papa. Namun seperti yang disebutkan sebelumnya, setiap orangtua memiliki pemikirannya masing-masing terhadap pengasuhan yang terbaik untuk anaknya.
Bagaimana orangtua yang baik menurut Mama?
Baca juga:
- 5 Ciri-ciri Orangtua yang Otoriter, Kamu Salah Satunya?
- Hasil Studi: Pengasuhan Kasar Menyebabkan Ukuran Otak Anak Lebih Kecil
- 10 Cara Pengasuhan Positif untuk Meningkatkan Disiplin pada Anak