7 Dampak Bahaya Jika Anak Sering Makan Mie Instan
Konsumsi yang terlalu sering dapat mengakibatkan obesitas dan kerusakan organ tubuh lainnya
20 Oktober 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mie instan adalah makanan favorit hampir setiap kalangan usia, selain mudah didapat, harga terjangkau, dan rasanya yang lezat, mie instan menjadi salah satu jenis makanan yang banyak dikonsumsi oleh orang dewasa hingga anak-anak.
Namun, sudah tahukah Mama jika anak-anak sangat tidak dianjurkan untuk mengonsumsi mie instan?
Mie instan dikategorikan makanan yang tidak sehat karena mengandung garam, pengawet, hingga pewarna. Bahan-bahan ini disebut dapat memberikan efek buruk pada kesehatan.
Sehingga apa saja dampak kesehatan yang timbul jika anak terlalu sering makan mie instan?
Berikut ini Popmama.com akan membahas tujuh bahaya yang menyerang anak jika sering makan mie instan. Yuk disimak artikelnya ya, Ma!
1. Memiliki nutrisi yang rendah dan menyebabkan anak berisiko terkena obesitas
Bahan utama mie instan adalah terigu, tepung yang melewati proses panjang untuk diolah menjadi mie, yang kemudian akhirnya dikemas dan di distribusikan. Sehingga, fokus utama mie instan bukanlah vitamin atau mineral.
Justru mengarah pada kandungan nutrisi yang rendah. Sedangkan, anak pada masa-masa pertumbuhannya membutuhkan vitamin dan mineral untuk menjaga daya tahan tubuhnya, meningkatkan energi, mengoptimalkan pertumbuhannya, dan lain-lain.
Walaupun mengandung banyak kalori dan karbohidrat dari terigu, mie instan hanya dapat memberikan efek kenyang yang sementara saja.
Padahal, kandungan lemak trans, kalori, dan karbohidrat yang ada pada di mie instan sudah banyak, sehingga anak menjadi lebih sering makan dan berisiko terkena obesitas terlebih jika anak memakan mie instan lebih dari 1 bungkus setiap kali makan.
2. Menyebabkan pencernaan anak menjadi tergganggu
Walaupun mie instan sangat lezat dan praktis pengolahannya, ketika anak terlalu sering mengonsumsinya juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan pencernaannya. Karena mie instan dapat menghambat nutrisi yang masuk ke dalam tubuh karena kurangnya mineral dan vitamin.
Akibatnya pencernaan anak menjadi terganggu dan memerlukan bantuan mineral serta nutrisi yang banyak.
Akibat terganggunya pencernaan anak, ia bisa berisiko mengalami gangguan seperti sembelit,kembung, bahkan usus bocor.
3. Propylene glycol yang berisiko mengganggu organ tubuh anak yang belum berkembang sempurna
Selama berada di dalam kemasan dan proses distribusi, Mie tidak boleh dalam kondisi yang kering dan harus mempertahankan kelembabannya, agar menjadi lebih nikmat ketika di masak.
Untuk menjaga kelembabannya, dalam mie instan terdapat propylene glycol atau propilena glikol saat pengolahan mie instan. Anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan berisiko lebih tinggi saat sering mengonsumsi bahan kimia ini.
Organ tubuh anak-anak yang belum berkembang sempurna, dapat membuat propylene glycol yang ada dalam mie instan terkumpul sangat cepat di dalam hati, jantung, serta ginjalnya.
Hingga berisiko menyebabkan kerusakan jangka panjang pada organ-organ tubuh tersebut.
Editors' Pick
4. Mengandung MSG yang bisa menyebabkan kerusakan pada otak anak
Monosodium Glutamate atau dikenal dengan MSG ini merupakan hal yang paling penting dalam mie instan, karena fungsinya tentu saja untuk membuat rasa mie instan menjadi lebih nikmat. Sehingga, MSG adalah kandungan yang cukup tinggi dalam mie instan.
Namun, bahan kimia ini dapat berbahaya bagi anak-anak. Karena, diketahui dapat menyebabkan kerusakan pada otaknya jika dikonsumsi terus menerus.
Selain itu, MSG juga sering dikategorikan sebagai pengganggu kesehatan anak karena dapat menimbulkan beragam penyakit berbahaya, bahkan kematian.
5. Kandungan sodium yang tinggi dapat mempengaruhi organ vital tubuh anak
Mie instan juga memiliki kadar garam dalam jumlah yang tinggi untuk mengawetkannya dalam kemasan.
Sodium adalah unsur utama dalam garam yang digunakan pada mie instan. Kandungan ini dapat memengaruhi organ vital tubuh anak dan menyebabkan kerusakan saat dikonsumsi secara berlebihan.
Ketika Mama memeriksa berapa persen kadar natrium atau sodium dalam satu bungkus mie instan, jika jumlahnya sudah cukup besar bagi orang dewasa, maka bagi usia anak, jumlah tersebut bisa melebihi kebutuhan natrium dan sodium dalam sehari.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention, 1 dari 6 anak berusia 8-17 tahun, memiliki tekanan darah yang tinggi. Walaupun efeknya tidak segera terlihat, tekanan darah tinggi juga merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung dan stroke.
6. Kandungan karsinogenik yang berisiko menyebabkan kanker pada anak
MSG yang dikonsumsi secara terus menerus dengan porsi yang berlebihan diketahui bersifat karsinogenik, sehingga bisa berisiko menyebabkan kerusakan pada otak anak.
Mie instan banyak disukai karena bahan-bahan ini bertindak sebagai aditif rasa. Bahan kimia lainnya seperti dioksin dan plasticizer juga bersifat karsinogenik. Bahan ini merupakan bahan kimia berbahaya yang ditemukan dalam kemasan mie instan.
Umumnya, dioksin dan plasticizer dikandung dalam kemasan cup yang bisa tercampur dengan mudah ketika memasukkan air panas ke dalamnya saat mie di seduh.
Para ahli juga mengatakan bahwa bahan kimia ini dapat menyebabkan kanker jika dikonsumsi anak terus menerus.
7. Berisiko menyebabkan organ hati anak rusak dan melemahkan sistem kekebalan tubuhnya
Anak yang terlalu sering makan mie instan juga berisiko merusak organ hati nya. Karena terdapat kandungan bahan anti beku yang ada dalam mie instan, bernama Humektan. Bahan ini berpotensi membuat organ hati anak menjadi rusak.
Kandungan Humektan ini berfungsi untuk membuat mie cepat mengering.
Namun, jika terlalu banyak masuk ke dalam tubuh anak, dapat merusak organ hati dan melemahkan sistem kekebalan tubuhnya.
Namun bagaimana jika pada waktu tertentu anak harus makan mie instan? Berikut tipsnya di bawah ini:
Hal yang Dilakukan jika Anak Terpaksa Harus Mengonsumsi Mie Instan
Namun, jika suatu saat anak tidak memiliki pilihan makanan lain selain mie instan, Mama dapat menyiasati bahaya mie instan dengan menambahkan sayur-sayuran serta lauk lain dalam porsinya. Kemudian, kurangi porsi mie instan yang disajikan.
Misalnya hanya dengan setengah bungkus saja dengan penggunaan bumbu-bumbu yang lebih sedikit. Serta kombinasikan dengan sayuran yang direbus.
Namun hindari terlalu sering memberikan anak mie instan maupun makanan instan lainnya.
Nah, itu tadi merupakan tujuh bahaya yang bisa menyerang anak jika terlalu sering makan mie instan. Sebaiknya Mama dapat mengurangi pemberian mie instan, karena jika dibiarkan bisa berakibat fatal bagi pertumbuhan dan kesehatan anak.
Baca juga:
- 5 Kombinasi Makanan Anak yang Tak Boleh Dikonsumsi Bersamaan
- Menu Makanan 4 Sehat 5 Sempurna untuk Anak
- Alasan Pentingnya Asupan 4 Sehat 5 Sempurna untuk Kesehatan Anak