Jelaskan ke Anak Yuk! Fenomena Polar Vortex, Penyebab Cuaca Dingin
Cuaca dingin hingga membekukan Danau Michigan, kok bisa ya? Jelaskan pada anak mama yuk
18 Januari 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagai negara kepulauan, bencana alam di Indonesia identik dengan banjir, gempa, tsunami, dan beberapa kebakaran hutan. Berbeda dengan negara seperti Amerika Serikat yang pada tahun 2019 lalu mengalami badai yang sangat dingin bahkan serendah 60 derajat di bawah nol
Pada Januari tahun 2019, sebagian besar udara dari Kutub Utara turun ke bagian tengah dan timur Amerika Utara. Banyak kota di Amerika Utara yang mencatat suhu terendah. Salah satunya di Chicago, yang mencapai suhu -45 derajat Fahrenheit.
Hal ini membuat Chicago menjadi lebih dingin dari Antartika pada hari yang sama. Kejadian ini membuat para ilmuwan dan ahli meteorologi menyebutnya sebagai Polar Vortex. Apa itu Polar Vortex?
Kali ini Popmama.com akan membahas seputar Polar Vortex yang jadi penyebab cuaca dingin di Amerika Serikat untuk menambah pengetahuan anak. Yuk simak informasinya Ma!
1. Apa itu Polar Vortex?
Polar Vortex adalah pola angin yang naik di Kutub Utara menyerupai siklon, dan mengalir di sekitar Kutub Utara sepanjang tahun. Benda atau dedauanan di luar ruangan bisa ikut membeku karena cuaca ekstrem.
Dilansir dari Saurageresearch.com, menurut Sam Houston State University, Polar Vortex terbentuk selama musim dingin kutub ketika udara stratosfer bergerak dalam gerakan melingkar, dengan area udara yang relatif tenang di tengahnya.
Suhu di pusaran kira-kira -130 derajat Fahrenheit atau setara dengan -80 derajat Celcius, yang membentuk awan stratosfer kutub.
Dikutip dari Scijinks.gov yang dilansir dari CNNIndonesia.com, umumnya pusaran udara dingin berputar secara konstan di utara atau selatan. Tetapi saat musim dingin, aliran udara menjadi tak stabil dan melebar secara acak.
Polar Vortex menjadi lebih berbahaya ketika polanya yang mulai bertekanan rendah, karena dapat menciptakan kondisi musim dingin yang lebih parah hingga mengalami temperatur di bawah nol derajat pada wilayah yang terimbas.
Editors' Pick
2. Perubahan suhu ekstrem di wilayah yang terimbas dengan Polar Vortex
Ketika kondisi ini terjadi saat musim dingin di bumi belahan utara, umumnya negara seperti Kanada, Amerika Serikat, Rusia, dan China bagian utara dapat terkena imbas Polar Voltex. Dilansir dari Weather.gov, peristiwa ini kerap terjadi dan diasosiasikan dengan wabah udara dingin di Amerika Serikat.
Akibat fenomena Polar Voltex ini, cuaca di Chicago bisa mencapai suhu -28 derajat Celcius, bahkan sebagian wilayah di Ontario mencapai -54 derajat Celcius. Namun disaat yang bersamaan, suhu di Alaska yang umumnya dingin, hanya bersuhu -11 derajat Celcius.
Pada tahun 2014, cuaca dingin ini juga melanda Kanada dan Amerika Serikat, akibatnya sebagian air terjun Niagara dan Danau Michigan membeku.
3. Polar Vortex yang dikaitkan dengan perubahan iklim
Dilansir dari Theguardian.com, studi telah menunjukkan peningkatan baru-baru ini dalam kasus di mana pusaran kutub telah masuk ke daerah padat penduduk. Ilmuwan mendapatkan pemahaman mengidentifikasi perubahan iklim sebagai suatu pengaruh.
Ada beberapa bukti bahwa aliran arus udara berkelok-kelok yang mengalir di atas Amerika Utara dan Eropa, melambat dan menjadi lebih deras seiring dengan pemanasan planet. Aliran ini berinteraksi dengan pusaran kutub, yang membawa suhu dingin lebih jauh ke selatan.
Para ilmuwan juga menunjukkan rangkaian peristiwa yang melibatkan es laut, yang dengan cepat menyusut di Kutub Utara.
Saat es menyusut, panas dari musim panas diserap oleh samudra yang terletak di bawahnya. Panas ini kemudian dilepaskan ke atmosfer selama musim dingin, memacu angin yang dapat mengganggu pusaran kutub.
“Kami belum sepenuhnya sampai, tetapi ada lebih banyak dukungan untuk konsep ini, ini adalah topik penelitian panas yang baru dan berkembang.” ujar Jennifer Francis, ilmuwan senior di Pusat Penelitian Woods Hole.
Baca juga:
4. Polar Vortex yang juga berdampak pada kehidupan masyarakat di Amerika Serikat
Dilansir dari CNNIndonesia, warga yang terimbas Polar Vortex ini harus menggunakan perlengkapan ski untuk keluar rumah karena salju yang sangat tebal. Karena cuaca yang sangat dingin, membuat uap napas bisa langsung berubah menjadi es ketika seorang perempuan mencoba berolahraga di luar rumah.
Cuaca ekstrim ini juga berdampak pada 250 juta penduduk Amerika Serikat. Menurut Reuters, setidaknya ada 21 warga yang meninggal dunia. Salah satunya adalah perempuan berusia 60 tahun yang ditemukan meninggal akibat hipotermia di rumahnya kawasan Ohio.
Selain itu, lebih dri 11.000 penerbangan juga dibatalkan.
Mama dan anak dapat menyaksikan seperti apa gambaran fenomena Polar Vortex yang melanda Chicago pada tahun 2019 lalu di video bawah ini:
Nah itu dia Ma, informasi seputar fenomena Polar Vortex atau cuaca dingin ekstrem yang melanda sempat melanda di Amerika Serikat di tahun 2014 dan 2019. Semoga informasi seputar pengetahuan alam ini dapat menambah pengetahuan anak mama.