Hasil Studi: Tugas Rumah Meningkatkan Kesehatan Otak Anak
Adanya peningkatan di bagian pusat memori dan pembelajaran dan kognisi
15 Oktober 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Terkadang Mama mungkin bertanya-tanya apakah perlu memberikan tugas rumah kepada anak-anak? Pertanyaan ini muncul ketika sebagian besar anak memiliki jadwal yang sangat sibuk, baik itu bermain atau belajar.
Namun, tugas rumah adalah tanggung jawab setiap anggota keluarga, termasuk anak-anak. Bukan hanya untuk meringankan pekerjaan Mama di rumah, tugas rumah tangga ini juga memiliki banyak manfaat pada anak.
Termasuk salah satunya dapat meningkatkan kesehatan otak anak. Bagaimana bisa ya, Ma?
Untuk mengetahui jawabannya, yuk simak informasinya yang telah Popmama.com rangkum di bawah ini!
1. Penelitian ini mengevaluasi hubungan antara tugas rumah tangga, kognisi, dan volume otak
Mungkin Mama sudah tahu bahwa tugas rumah tangga dapat mengajarkan tanggung jawab yang membuat anak-anak menjadi orang dewasa yang lebih baik. Selain itu, pekerjaan rumah juga memberikan banyak manfaat.
Tapi kabar baiknya, sebuah penelitian mengatakan bahwa tugas rumah dapat meningkatkan kesehatan otak pada anak-anak dan orang dewasa.
Dilansir dari Medical Xpress, sebuah studi diterbitkan dalam jurnal BMC Geriatrics, mengevaluasi hubungan antara tugas rumah tangga, kognisi, dan volume otak.
Editors' Pick
2. Adanya peningkatan otak di bagian pusat memori dan pembelajaran serta kognisi
Penelitian ini menggunakan sekelompok 66 peserta yang menjalani evaluasi kesehatan, pencitraan otak struktural, dan penilaian kognitif di Rumah Sakit Baycrest di Toronto, Kanada.
Selanjutnya, setiap peserta ditanya berapa banyak waktu yang mereka habiskan untuk pekerjaan rumah tangga biasa, pekerjaan pekarangan, dan perbaikan rumah dasar.
Melalui penelitian tersebut, peneliti menemukan bahwa orang dewasa yang menghabiskan lebih banyak waktu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga juga memiliki volume otak yang lebih besar.
Dua area utama di mana para peneliti memerhatikan peningkatan ini adalah, hippocampus (pusat memori dan pembelajaran) dan lobus frontal (yang membantu kognisi).