Beberapa anak dikenal memiliki kepercayaan diri yang baik, namun ada juga anak yang kurang percaya diri. Kepercayaan diri sebenarnya adalah salah satu aset penting yang dapat anak gunakan ketika mulai masuk usia sekolah dan kehidupan masa depannya.
Percaya diri ini juga menunjukkan bahwa anak mencintai dirinya sendiri, bahwa ia percaya dengan segala kemampuan dan talenta yang ia miliki. Entah dalam penampilannya, cara berbicaranya, atau saat bersosialisasi dengan orang lain.
Jika kebiasaan kurang percaya diri dibiarkan terus menerus, nantinya anak mudah mengalami stres, mudah merasa canggung, bahkan sulit beradaptasi di lingkungan baru.
Untuk mengetahui tanda-tanda anak yang kurang percaya diri, berikut ini Popmama.com akan mengulas selengkapnya tentang 7 tanda anak yang kurang percaya diri di bawah ini!
1. Merasa malu atau selalu minta ditemani saat ingin pergi ke suatu tempat
Freepik/prostooleh
Apakah anak sering meminta Mama atau saudaranya untuk menemaninya pergi ke suatu tempat? Walaupun tempat itu dekat dan seharusnya anak bisa pergi sendiri, anak tetap merasa butuh seseorang untuk mendampinginya. Hal ini bisa jadi salah satu tanda anak kurang rasa percaya diri.
Ia kurang percaya diri karena merasa kalau orang-orang dijalan akan menghakiminya dari cara berjalan, berpakaian, atau ia merasa tidak aman jika bertemu orang lain yang tidak dikenal.
Dengan kekhawatiran ini, anak berusaha untuk selalu mengajak orang lain untuk menemaninya.
2. Ketidakmampuan dalam mengambil keputusan yang sederhana
Freepik/Rido81
Selain itu tanda kurang percaya diri juga dilihat dari ketidakmampuan dalam mengambil keputusan sendiri. Walaupun masih usia dini, tentunya Mama ingin anak bisa memilih sesuatu yang disukainya. Namun karena rasa tidak percaya dengan isi hatinya, anak bisa sulit mengambil keputusan.
Bahkan keputusan yang sederhana seperti ingin melakukan apa di akhir pekan, memilih mainan, atau memilih makanan. Hal ini bisa disebabkan karena anak takut pilihannya akan salah di mata orang lain, padahal belum tentu benar.
Mama dapat ingatkan anak untuk mengutarakan isi hatinya. Karena jika sikap ini dibiarkan, perlahan akan menggiring anak untuk selalu bergantung pada orang lain, anak juga jadi sulit untuk mengenali potensi dirinya sendiri.
Editors' Pick
3. Cenderung menggantungkan kepercayaan dan kemampuan dirinya pada pendapat orang lain
Freepik/Tirachardz
Saat anak tidak memiliki kepercayaan diri yang baik, ia akan menggantungkan kepercayaan dan kemampuan dirinya pada pendapat orang lain. Anak juga akan selalu berusaha untuk menyenangkan hati orang lain, walaupun hal ini bisa jadi bertentangan dengan kemampuannya.
Contohnya ketika anak enggan berkata “tidak” ketika diberikan makanan atau mainan yang sebenarnya tidak ia sukai. Anak juga seringkali hanya ingin mencari pujian, sehingga ia bergantung pada keputusan yang diberikan oleh orang lain.
4. Kurangnya rasa mencintai diri sendiri akibat tekanan yang diberikan orang sekitarnya
Freepik/Ulkas
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kurang percaya diri juga disebabkan karena anak kurang mencintai dirinya sendiri. Hal ini juga bisa dipengaruhi oleh lingkungan sekitar anak.
Misalnya, bisa disebabkan karena banyaknya tekanan dari orangtua, keluarga, guru, atau teman-temannya yang mengolok-olok gaya berpakaian anak, fisik anak, cara berbicara, dan sebagainya. Padahal seharusnya anak bisa didukung selama yang dilakukannya positif.
Cobalah mulai untuk mengapresiasi anak dari hal-hal kecil, seperti dari fisik anak atau gaya berpakaiannya. Tunjukkan bahwa yang ia tampilkan merupakan karakternya yang unik dan berbeda dari yang lain sehingga dapat menambah rasa percaya diri anak dan self esteem nya.
5. Memilih menyendiri dan tidak bersosialisasi dengan teman-temannya ketika bermain
Freepik/User21473825
Seberapa sering Mama melihat anak menolak ajakan temannya untuk bermain bersama? Apakah anak termasuk tipe anak yang lebih suka menyendiri atau memilih main sendiri disaat teman-temannya berkumpul bersama?
Jika iya, maka anak menunjukkan rasa percaya dirinya yang rendah dan hal ini memberikan pengaruh pada kehidupan sosial anak. Ia jadi memilih untuk ‘mengisolasi’ diri sendiri dari lingkungan sosialnya. Padahal kemampuan bersosialisasi anak perlu dilatih sejak dini agar ia mudah beradaptasi.
Hal ini juga bisa disebabkan karena anak takut ditolak, atau ia merasa tidak layak berkumpul dengan teman-teman lainnya.
6. Pendiam dan tidak membela diri sendiri saat dianggap salah oleh orang lain
Freepik
Anak yang kurang rasa percaya diri juga cenderung pendiam. Ia memilih untuk mendengarkan orang lain alih-alih menyampaikan pendapatnya. Hal ini akan berpengaruh ketika terjadi salah paham antara Mama dan anak, anak bisa saja tidak membela dirinya sendiri karena takut dianggap salah.
Jika dibiarkan terus-menerus, kebiasaan ini dapat berdampak pada kesehatan mental anak. Ia bisa menjadi stres bahkan depresi dini karena di masa pertumbuhannya anak justru banyak berpikir bahwa ia selalu salah.
7. Tidak mau mencoba hal-hal baru dan merasa cocok pada zona nyamannya saja
Pexels/Bragyan Bezbaruah
Bagi anak yang kurang percaya diri, kegagalan adalah situasi yang menakutkan sekaligus menjadi penghalang untuknya agar melangkah lebih maju dan mencoba hal-hal baru. Karena anak takut gagal, ia merasa lebih cocok dengan zona nyamannya saja.
Namun sayangnya, dalam usia-usia sekolah saat ini anak perlu mencoba berbagai hobi baru untuk menggali potensi dan kemampuannya. Agar nantinya Mama dan anak dapat menentukan arah masa depan anak dengan tepat sesuai potensi atau hobi yang disukainya.
Itu tadi tanda anak yang kurang percaya diri. Mama dapat mengingatkan anak bahwa setiap manusia memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing, serta berikan apresiasi pada anak ketika ia berani mengutarakan atau melakukan sesuatu yang positif, agar meningkatkan rasa percaya dirinya.