Kenali 9 Jenis Sakit Mata yang Sering Dialami Anak-Anak
Mata sangat sensitif dan setiap masalah mata pada anak harus ditangani dengan hati-hati.
21 Juli 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pada masa anak-anak, sangat penting untuk mengembangkan penglihatan dan keterampilan sehat yang dibutuhkan untuk belajar dan berinteraksi dengan orang lain.
Menjaga kesehatan penglihatan anak melibatkan tindakan pencegahan keamanan, mengenali gejala masalah mata dan mengetahui kapan harus berkonsultasi dengan dokter mata untuk perawatan potensial.
Lantas, apa saja masalah atau gangguan pada mata yang paling umum dialami anak-anak?
Popmama.com telah merangkum jenis sakit mata yang sering dialami oleh anak-anak untuk menjaga perkembangan visualya tetap pada jalurnya.
1. Konjungtivitis atau pink eye
Konjungtivis atau pink eye sering dimulai ketika satu mata anak memiliki warna merah muda ringan, dan kondisi ini sangat menular di lingkungan yang dekat.
Saat terinfeksi, kebersihan yang tepat adalah penting selalu ingatkan anak untuk mencuci tangan dan hindari menyentuh mata, dan hindari berbagi handuk dan bantal. Konjungtivis seringkali disebabkan oleh infeksi virus, yang berarti akan sembuh dengan sendirinya.
Obat tetes mata dan waslap dingin dapat meredakannya. Namun, sebisa mungkin cegah anak untuk tidak melakukan aktivitas yang bertemu dengan banyak orang, hal ini mencegah penyebaran virus pada orang lain. Dan berhati-hatilah agar anak tidak mendapatkan perawatan mata yang salah.
2. Alergi dan mata gatal
Jika anak mengalami gejala seperti hidung berair dan gatal, bersin, hidung meler, hidung tersumbat, dan mata gatal, ia mungkin rentan terhadap alergi. Alergi musiman sangat umum terjadi pada anak usia sekolah.
Obat tetes anti alergi dan semprotan hidung yang dijual bebas dapat digunakan sekali di pagi dan malam hari untuk mengatasi gejala. Dilansir dari The Healthy, sebagian besar obat tetes aman untuk anak-anak pada usia 2 tahun, tetapi tetaplah untuk berkonsultasi pada dokter anak.
3. Bintitan
Bintitan adalah infeksi yang menyebabkan benjolan merah yang nyeri pada kelopak mata.
Bintitan disebabkan oleh penumpukan bakteri di salah satu kelenjar di kelopak mata, biasanya tidak berbahaya bagi mata dan tidak berpengaruh pada penglihatan, tetapi bisa membuat tidak nyaman dan tidak terlihat menarik.
Kebanyakan bintitan sembuh dengan sendirinya tanpa obat. Pengobatan rumahan termasuk kompres hangat dan pijat selama 5 sampai 10 menit, dua kali sehari. Kompres hangat dapat dilakukan dengan menggunakan waslap hangat, yang dipanaskan dengan air hangat atau microwave selama 15 hingga 20 detik.
Editors' Pick
4. Mata kering
Meskipun masalah ini biasanya memengaruhi orang dewasa dan mereka yang memakai lensa kontak, masalah ini menjadi lebih umum di antara anak-anak usia sekolah karena peningkatan jumlah waktu layar.
Seorang anak dapat berkedip hingga 50 persen lebih sedikit saat bekerja di depan layar, menyebabkan air mata menguap dari permukaan depan mata lebih cepat menjadi kering dan teriritasi.
Gejala dapat dikurangi dengan membatasi waktu layar dan menggunakan air mata buatan untuk melengkapi lapisan air mata yang ada. Jika anak menunjukan tanda-tanda mata kering setelah diberikan obat, tanyakan kepada dokter mata tentang solusi selama pemeriksaan mata.
5. Insufisiensi konvergensi atau Convergence Insufficiency (CI)
Insufisiensi konvergensi atau Convergence Insufficiency (CI) adalah kelemahan atau ketidakmampuan untuk mengarahkan mata ke dalam, terutama ketika melihat sesuatu dari dekat.
Kondisi ini dapat menyebabkan penglihatan ganda, sakit kepala, mata lelah, dan kesulitan membaca, yang semuanya dapat berdampak pada anak-anak.
Insufisiensi konvergensi lebih sulit dideteksi pada anak-anak dibandingkan dengan kebanyakan masalah penglihatan lainnya, dan anak-anak dengan kondisi ini masih dapat lulus tes penglihatan standar.
Maka dari itu, pastikan untuk menjadwalkan pemeriksaan mata secara tahunan untuk anak, supaya memastikannya tidak mengalami gejala CI dan masalah penglihatan lainnya yang tidak terdeteksi melalui tes penglihatan standar.
6. Ambliopia atau mata malas
Mata malas didefinisikan sebagai penurunan penglihatan pada satu mata karena perkembangan penglihatan yang tidak normal di otak. Hal ini sering tidak terdiagnosis karena umumnya hanya memengaruhi satu mata, dengan mata yang lain menyesuaikan perbedaan penglihatan.
Penting untuk mendapatkan pemeriksaan mata tahunan bagi anak-anak untuk mendeteksi kondisi ini sedini mungkin untuk memulai perawatan.
Sebagian besar ambliopia dapat diobati dengan penutup mata, kacamata dan/atau terapi penglihatan, yang memungkinkan otak mengembangkan kemampuan untuk melihat dengan kedua mata.
7. Miopia atau rabun jauh
Miopia, juga dikenal sebagai rabun jauh, kondisi ini tersebar luas di kalangan anak-anak di seluruh dunia dan cenderung meningkat saat beranjak remaja, dan terus meningkat bahkan sampai tahun-tahun kuliah hingga sekitar usia 25 tahun.
Dilansir dari The Healthy, banyak penelitian telah menunjukkan bahwa perkembangan miopia dapat diperlambat dengan peningkatan paparan cahaya di luar ruangan.
Pilihan pengobatan lain yang memperlambat perkembangan miopia, termasuk penggunaan kacamata dan lensa kontak khusus. Sehingga penting untuk mendapatkan pemeriksaan mata rutin untuk memastikan bahwa kacamata anak selalu diperbarui sesuai dengan kondisinya.
8. Hyperopia atau rabun dekat
Kondisi ini merupakan kebalikan dari miopia. Jika seorang anak terkena kondisi in, benda-benda yang diletakkan di kejauhan akan tampak jelas baginya, tetapi benda di dekatnya akan tampak buram.
Hal ini terjadi ketika bola mata sedikit lebih pendek dari biasanya dan kornea memiliki kurva yang lebih datar. Hal ini menyebabkan sinar cahaya memiliki titik fokus yang berada di luar retina, ketika melihat objek yang dekat.
Sama seperti myopia ini dapat diatasi dengan menggunaan resep kacamata yang selalu diperbaharui sesuai dengan kondisinya.
8. Katarak anak
Katarak adalah kekeruhan lensa mata yang biasanya jernih. Tergantung pada ukuran dan lokasinya, katarak dapat mengganggu cahaya yang masuk ke retina dan menyebabkan penglihatan kabur.
Dilansir dari Dean McGee Eye Institute, katarak biasanya berhubungan dengan orang dewasa yang lebih tua, tetapi katarak dapat terjadi saat lahir atau selama masa kanak-kanak. Area putih di pupil dan ketidaksejajaran mata bisa menjadi tanda katarak.
Deteksi dini dan pengobatan katarak sangat penting pada anak kecil untuk mengembalikan perkembangan visual yang normal. Katarak pada anak yang secara signifikan menghalangi penglihatan dan memerlukan pembedahan.
Anak kemudian memerlukan perawatan dengan kacamata, bifokal, atau lensa kontak, dan penutup mata. Seringkali, gangguan mata katarak pediatrik mengakibatkan beberapa derajat mata malas (ambliopia) dan strabismus juga.
Sementara beberapa masalah penglihatan pada mata mudah dideteksi dan diobati, beberapa masalah dapat tidak terdeteksi selama bertahun-tahun, dan memiliki dampak negatif jangka panjang pada kesehatan mata dan penglihatannya.
Sehingga gangguan mata apapun pada anak perlu menjadi perhatian, perawatan tepat waktu dapat menghindari kerusakan lebih lanjut.
Itulah jenis sakit mata pada anak yang bisa dialami siapa saja. Jadi, perhatikan tanda-tanda masalah mata pada anak dan segera bawa ke dokter untuk menghindari kondisi yang semakin parah di kemudian hari.
Baca juga:
- Kenali 7 Penyebab Mata Merah pada Anak dan Cara Mengatasinya
- Begini Tips Memilih Kacamata yang Nyaman untuk Anak
- 10 Cara Alami yang Ampuh Mengatasi Infeksi Mata pada Anak