Setiap orangtua tentu ingin memiliki anak yang cerdas, baik dalam bidang akademik ataupun non akademik. Dan sejak memasuki masa sekolah, tak jarang anak mengikuti tes IQ atau intelligence quotient untuk mengukur kecerdasan intelektual dan potensi yang anak miliki.
Inilah yang mungkin membuat Mama bertanya-tanya, apakah mungkin untuk meningkatkan level IQ anak?
Kabar baiknya, ternyat Mama dapat meningkatkan kecerdasan yang anak miliki dengan jenis pelatihan intelektual yang tepat. Penelitian menunjukkan bahwa ada berbagai kegiatan untuk mengembangkan beberapa keterampilan paling penting yang terkait dengan kecerdasan manusia.
Untuk meningingkatkan IQ anak, berikut ini Popmama.com telah merangkum delapan kegiatan yang bisa meningkatkan level IQ anak. Baca sampai habis ya Ma!
Apa itu Level IQ?
Pixabay/hainguyenrp
IQ merupakan kependekan dari intelligence quotient, adalah ukuran kecerdasan dan potensi intelektual seseorang. Pengukuran ini dipopulerkan pada tahun 1900-an oleh seorang psikolog Perancis bernama Alfred Binet.
IQ diukur menggunakan tes standar yang dikelola oleh psikolog berlisensi. Tes IQ standar yang umum digunakan meliputi:
Skala Kecerdasan Wechsler untuk Anak-anak (WISC-V)
Skala Kecerdasan Wechsler untuk Orang Dewasa (WAIS)
Skala Kecerdasan Stanford-Binet
Terlepas dari betapa populernya tes dan aplikasi IQ online, seorang anak tidak dapat mengukur IQ-nya secara akurat dengan cara yang sama seperti tes IQ yang dilakukan oleh psikolog.
Dan sementara tingkat IQ adalah salah satu cara untuk mengukur kecerdasan, itu bukan satu-satunya ukuran. Sebaliknya, tes IQ dapat digunakan sebagai langkah pertama dalam mendiagnosis kondisi kesehatan mental dan ketidakmampuan belajar lainnya.
Bagaimana Cara Meningkatkan Level IQ Anak?
Ada dua kategori kecerdasan manusia: kecerdasan cair dan kecerdasan terkristalisasi. Kecerdasan cair dikaitkan dengan penalaran abstrak, sedangkan kecerdasan terkristalisasi dikaitkan dengan pengembangan keterampilan intelektual.
Berikut adalah beberapa kegiatan yang dapat Mama terapkan di rumah dengan anak untuk meningkatkan berbagai bidang kecerdasannya, mulai dari penalaran, perencanaan, hingga pemecahan masalah dan banyak lagi.
1. Melakukan aktivitas memori
Unsplash/Ross Sneddon
Aktivitas memori dapat membantu meningkatkan tidak hanya memori, tetapi juga kemampuan penalaran dan bahasa. Dilansir dari Healthline, faktanya, permainan memori telah digunakan dalam studi penelitian untuk mengeksplorasi bagaimana memori berhubungan dengan bahasa dan pengetahuan objek.
Penalaran dan bahasa sama-sama digunakan sebagai ukuran kecerdasan, artinya kegiatan memori dapat terus mengembangkan kecerdasan.
Kegiatan yang melibatkan pelatihan memori meliputi:
Puzzle
Teka teki silang
Permainan kartu konsentrasi, atau pencocokan kartu
Sudoku
2. Kegiatan pengendalian eksekutif
Pexels/Skitterphoto
Kontrol eksekutif adalah kemampuan untuk mengontrol aktivitas kognitif yang kompleks. Ini adalah bagian dari fungsi eksekutif, yang juga mencakup manajemen dan regulasi eksekutif.
Sebuah penelitian dalam jurnal Annual Review of Psychology di tahun 2013 menunjukkan bahwa fungsi eksekutif sangat terkait dengan penalaran yang lancar, salah satu aspek kecerdasan manusia.
Kegiatan yang melibatkan pelatihan pengendalian eksekutif meliputi:
Scrabble
Pictionary
Permainan lampu merah, lampu hijau
Asah otak
Editors' Pick
3. Kegiatan penalaran visuospasial
Pexels/Monstera
Penalaran visuospasial melibatkan proses mental yang berhubungan dengan representasi fisik.
Pada satu studi dalam jurnal Intelligence di tahun 2018, para peneliti menemukan bahwa peningkatan penalaran visuospasial menyebabkan peningkatan skor tes IQ. Dalam penelitian itu, memori dan aktivitas kontrol eksekutif digunakan sebagian untuk membantu meningkatkan penalaran visuospasial peserta.
Kegiatan yang melibatkan pelatihan visual dan spasial meliputi:
Labirin
Kegiatan sudut pandang
Model 3-D
Membuka dan menyusun prisma
4. Keterampilan relasional
Freepik/Freepic-diller
Teori Bingkai Relasional berkaitan dengan perkembangan kognisi dan bahasa manusia melalui asosiasi relasional. Penelitian dari tahun 2011 telah menunjukkan bahwa menggunakan Teori Kerangka Relasional sebagai intervensi dapat secara signifikan meningkatkan skor IQ pada anak-anak.
Sebuah studi yang lebih baru di tahun 2016, menunjukkan bahwa kegiatan ini juga mampu peningkatan IQ, penalaran verbal, dan penalaran numerik.
Kegiatan yang melibatkan pelatihan relasional meliputi:
Buku pembelajaran bahasa ("ini adalah ..." dan "itu adalah ...")
Perbandingan objek (cangkir penuh versus cangkir kosong)
Perbandingan jumlah (uang koin 100 versus 500)
5. Bermain musik
Pexels/Ketut Subiyanto
Masih dilansir dari Healthline, sebuah studi menemukan bahwa musisi memiliki memori kerja yang lebih baik daripada non-musisi. Namun ini bukan berarti anak perlu menjadi musisi terkenal berikutnya untuk mendapatkan manfaat dari mempelajari alat musik.
Mengingat peran penting musik yang dimainkan dalam memori dalam kecerdasan, mungkin Mama dapat mempetimbangkan agar mengajarkan anak alat musik, apakah itu keyboard, gitar, drum, biola, dan lain-lain, yang dapat bermanfaat bagi peningkatkan level IQ anak.
6. Mempelajari bahasa baru
Freepik/creativeart
Apakah Mama akan terkejut mengetahui bahwa lebih dari setengah populasi dunia adalah bilingual alias mampu menguasai lebih dari satu bahasa? Nah, maka itu seharusnya tidak mengejutkan bahwa mempelajari banyak bahasa bermanfaat bagi otak manusia, dan semakin dini, semakin baik.
Sebuah studi dalam jurnal The Journal of Pediatrics di tahun 2018, menyelidiki hubungan antara pembelajaran bahasa awal dan IQ. Hasilnya menunjukkan bahwa pembelajaran bahasa melalui pembicaraan dan interaksi, mulai dari usia 18 hingga 24 bulan, dapat bermanfaat untuk hasil kognitif di kemudian hari.
7. Sering mengajak anak untuk membaca buku
Freepik/Prostooleh
Tidak dapat disangkal betapa bermanfaatnya buku dalam perkembangan kognitif manusia. Bahkan, manfaat perkembangan semakin terasa ketika buku menjadi bagian dari kegiatan parenting bonding alias mempererat hubungan orangtua dan anak.
Dalam satu studi dalam jurnal American Academy of Pediatrics di tahun 2018, para peneliti menemukan bahwa ketika orangtua membacakan buku untuk anak, maka ia akan mengembangkan keterampilan bahasa dan perkembangan kognitif yang lebih besar.
Selain itu membaca buku juga dapat meningkatkan imajinasi anak dan Mama juga bisa mengajarkannya nilai-nilai moral kehidupan dengan cara yang menyenangkan.
8. Pendidikan lanjutan
Pexels/Tiger Lily
Pendidikan, dalam bentuk apapun, sangat penting untuk pengembangan kecerdasan manusia.
Dalam ulasan studi dalam jurnal psychology of sciencedi tahun 2018 tentang IQ dan pendidikan, lebih dari 600.000 peserta dipelajari untuk menentukan efek pendidikan pada tingkat IQ.
Para peneliti menemukan bahwa untuk setiap tahun tambahan pendidikan formal, peserta mengalami peningkatan satu hingga lima poin IQ.
Nah itulah beberapa kegiatan yang dapat meningkatkan level IQ anak. Melatih memori, kontrol eksekutif, dan penalaran visuospasial anak sejak usia dini dapat membantu meningkatkan tingkat kecerdasannya.
Cara terbaik untuk melatih area otak anak adalah dengan terlibat dalam aktivitas dan permainan yang bijaksana, mempelajari keterampilan baru, dan menjaga otak tetap aktif.