Pertimbangkan Dulu, 10 Kelebihan & Kekurangan Homeschooling untuk Anak
Dengan homeschooling, anak dapat meningkatkan kreativitas lebih baik namun dapat merasa terisolasi
20 Desember 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika berbicara tentang homeschooling, ada orangtua yang percaya bahwa homeschooling itu hebat, dan ada juga yang percaya bahwa seorang anak harus bersekolah di sekolah formal.
Penting untuk diingat bahwa beberapa anak mungkin jauh lebih bahagia dan belajar lebih banyak dengan belajar di rumah, sementara yang lain berkembang lebih baik di lingkungan sekolah formal.
Meskipun tak dapat diklaim secara umum bahwa satu pilihan lebih baik daripada yang lain, mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan homeschooling, dapat membantu Mama memutuskan untuk menyekolahkan anak di sekolah reguller atau homeschooling.
Untuk itu, berikut Popmama.com telah merangkum 10 kelebihan dan kekurangan homeschooling untuk anak. Diharapkan, ini membantu orangtua untuk membuat keputusan dengan lebih mudah.
Apa Kelebihan Homeschooling untuk Anak?
Homeschooling menjadi pilihan pendidikan selain sekolah formal. Bagi sebagian orangtua, homeschooling ini menawarkan sistem belajar yang sesuai dengan minat dan bakat anak. Selain mengajarkan anak secara langsung, orangtua juga bisa menggunakan guru homeschooling yang dapat datang ke rumah.
Kira-kira apa sajakah kelebihan homeschooling?
1. Pro: Menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarga
Ini adalah pertimbangan paling penting ketika orangtua tertarik mendaftarkan anak pada homeschooling. Dilansir dari Homeschooling Ideas, selain melihat proses belajar anak di rumah, orantua tentu juga menghabiskan lebih banyak waktu dengan anak mereka.
Sesuai namanya, homeschooling juga membuat anak tidak perlu secara fisik meninggalkan rumah untuk sekolah. Mama dapat membayangkan, bagaimana biasanya anak-anak menghabiskan rata-rata setidaknya 5-6 jam di sekolah.
Tetapi ketika homeschooling, mereka menghabiskan waktu itu di rumah, dikelilingi oleh keluarga. Dan ini juga mengajarkan anak betapa pentingnya kebersamaan dengan keluarga.
2. Pro: Anak lebih nyaman untuk memberikan umpan balik pada gurunya
Anak-anak homeschooling biasanya dapat memberikan umpan balik kepada guru homeschooling mereka dengan lebih mudah.
Hal ini karena mereka lebih nyaman untuk mengatakan apa yang dipikirkan atau butuhkan kepada guru mereka secara pribadi, dibandingkan dengan guru di ruangan kelas yang penuh dengan siswa lain.
Dan setiap umpan balik anak pasti tidak boleh diremehkan, karena memberi tahu guru apa yang ia pahami dan dibutuhkan siswa.
Selain itu, mendapatkan lebih banyak umpan balik dari anak murid biasanya menghasilkan hubungan guru-murid yang lebih baik, dan sebagai imbalannya adalah anak mendapatkan pendidikan yang lebih baik.
3. Pro: Bahan dan metode pengajaran lebih disesuaikan dengan anak
Tidak setiap metode pengajaran bekerja efektif untuk semua siswa. Namun dengan homeschooling, orangtua dapat memberikan usulan pada guru homeschooling tentang pendekatan apa yang cocok untuk anak belajar.
Atau guru bisa bereksperimen dengan metode dan sumber daya, untuk membuat pembelajaran semudah mungkin bagi anak muridnya. Ini adalah sesuatu yang sulit dicapai di sebagian besar sekolah formal, karena mereka melayani kelompok siswa yang lebih besar.
Selain itu, homeschooling dapat membuat Mama menjadi lebih memahami atau lebih kreatif tentang bagaimana cara membimbing anak di rumah. Dan pada gilirannya, membuat anak-anak lebih senang belajar.
4. Pro: Rasio guru-siswa yang lebih baik
Fakta bahwa ada satu guru yang mengajar biasanya satu atau dua anak di rumah, dapat membuat hubungan belajar mengajar antara guru-siswa menjadi lebih efektif.
Sedangkan, di ruang kelas yang penuh dengan anak-anak, pasti lebih sulit bagi guru untuk memberikan perhatian dan bantuan yang diperlukan setiap anak, terutama dengan batasan waktu.
Tetapi dengan homeschooling, masalah ini tidak ada. Dan karena rasio ini, sangat mudah bagi anak untuk memberikan umpan balik, dan Mama juga bisa memastikan anak benar-benar memahami materi pelajarannya di rumah.
Editors' Pick
5. Pro: Homeschooling dapat lebih memupuk kreativitas dan imajinasi
Ketika seorang anak belajar di rumah, akan jauh lebih mudah untuk fokus pada pengembangan bakat anak dan mendorong rasa kreativitas dan imajinasi alami anak.
Ini adalah sesuatu yang mungkin lebih sulit di lingkungan sekolah formal, karena ruang kelas seringkali memiliki standar siswa-guru yang lebih besar, dan fakta bahwa guru di sekolah mungkin tidak mengenal anak sebaik orangtuanya sendiri, karena ada banyak murid yang diajarkannya.
Selain itu, mengikuti homeschooling membuat seorang anak biasanya lebih cenderung untuk mengeksplorasi kreativitas dan imajinasinnya sendiri di tempat yang lebih nyaman.
Apa Kekurangan Homeschooling untuk Anak?
Seperti dua sisi koin, selain ada kelebihan yang didapat dari menyekolahkan anak di rumah (homeschooling), ada juga kekurangan dari sistem pendidikan ini bagi perkembangan anak yang membuat orangtua harus mempertimbangkan dengan matang.
Berikut adalah beberapa kekurangan dari sistem belajar homeschooling yang perlu orangtua ketahui:
1. Kontra: Anak-anak dapat merasa terisolasi
Homeschooling pasti bisa membuat anak merasa terasing, karena ia sadar sepenuhnya bahwa tidak memiliki pengalaman yang sama dengan teman-temannya yang bersekolah di sekolah formal.
Dan sebagai orangtua, Mama tentu ingin memberikan pendidikan terbaik untuk anak, tetapi di sisi lain Mama juga tidak ingin anak merasa terisolasi, dan homeschooling berpotensi mengarah pada hal itu.
Meskipun ini mungkin tidak selalu terjadi, ada baiknya untuk menyadarinya dan pastikan untuk berbicara dengan anak dan membantunya jika ia merasa terisolasi.
2. Kontra: Anak-anak lebih sulit mengembangkan keterampilan sosial
Karena anak-anak yang bersekolah di rumah tidak menghabiskan banyak waktu dengan teman sebayanya seperti anak-anak yang bersekolah di sekolah formal, tak mengherankan jika mereka dapat berjuang untuk mengembangkan keterampilan sosial yang baik.
Berada di sekolah formal dan menghabiskan banyak waktu dengan anak-anak lain dengan usia sebaya, berarti akan ada banyak interaksi, yang mengarah pada pengembangan keterampilan sosial.
Tidak memiliki pengalaman ini dapat mengakibatkan anak tidak selalu tahu bagaimana cara berinteraksi atau berperilaku di sekitar orang lain.
3. Kontra: Tidak memiliki teman yang usianya sebaya untuk membagikan pengalamannya
Mungkin ini jadi kerugian terbesar dari menyekolahkan anak dengan sistem homeschooling. Seperti yang disebutkan di atas, dengan homeschooling anak tidak mendapatkan waktu interaksi atau waktu bermain yang sama dengan anak-anak lain, seperti yang umumnya anak lakukan jika bersekolah di sekolah formal.
Sedangkan interaksi dengan teman sebaya, sangat penting bagi seorang anak. Karena saat berada di sekolah formal, ia memiliki teman-teman yang dapat berbagi pengalamannya yang sama di sekolah.
Dan anak-anak yang belajar di rumah umumnya tidak memiliki seseorang seperti ini, kecuali ia memiliki saudara yang usianya terpaut tidak jauh, yang tinggal serumah dengannya.
4. Kontra: Anak-anak mungkin merasa kehilangan momen masa-masa sekolah
Kerugian yang mungkin dialami anak dari homeschooling adalah perasaan kehilangan. Meskipun ia mungkin mendapatkan pendidikan yang lebih baik, tak menutup kemungkinan jika anak merasa lebih suka bersekolah di sekolah formal.
Ketika memikirkan tentang masa kanak-kanak dan pertumbuhan, sekolah jauh lebih dari sekedar pendidikan. Itu juga berarti persahabatan, makan siang bersama, dan banyak lagi.
Dan itu adalah sesuatu yang tidak dapat dialami oleh anak homeschooling, dan ini bisa menyebabkan anak yang mungkin menyalahkan orangtua suatu hari nanti karena mengambil pengalaman ini.
5. Kontra: Anak terlalu banyak menghabiskan waktu bersama keluarga
Selain tidak menghabiskan cukup waktu dengan teman sebaya, homeschooling dapat menyebabkan anak menghabiskan terlalu banyak waktu dengan keluarga dan orang tua. Meskipun ini mungkin bukan hal yang buruk, ini bisa sangat mengganggu, terutama setelah anak mencapai tahap remaja.
Menghabiskan terlalu banyak waktu bersama dapat menyebabkan anak mudah tersinggung dan berpotensi menyebabkan banyak pertengkaran.
Selain itu, menghabiskan terlalu banyak waktu dengan orangtua, dapat dengan mudah membuat anak terlalu terikat dan tidak cukup mandiri. Dan ini adalah sesuatu yang tidak diinginkan oleh setiap orangtua.
Nah itulah beberapa pertimbangan seputar kelebihan dan kekurangan homeschooling untuk anak. Semoga dengan informasi di atas, dapat memudahkan Mama untuk mempertimbangkan secara matang, sebelum memutuskan untuk menyekolahkan anak di sekolah formal atau homeschooling.
Baca juga:
- Keuntungan Homeschooling Bagi Perkembangan Anak. Pertimbangkan ya, Ma!
- Mau Memulai Homeschooling? Ketahui 6 Hal ini, Ma!
- 7 Rekomendasi Homeschooling di Tangerang