Inilah Faktor Keberhasilan Perkembangan Psikososial pada Anak Sekolah
Dukungan dan pujian dari orangtua sangatlah penting di tahap empat perkembangan psikososial anak
31 Agustus 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Erik Erikson adalah seorang tokoh psikolog yang mengembangkan salah satu teori perkembangan psikososial yang paling populer dan berpengaruh.
Menurut teori Erikson, setiap orang mengalami kemajuan melalui serangkaian tahapan saat mereka berkembang dan tumbuh. Teori ini tak berfokus pada perubahan fisik yang terjadi saat anak tumbuh dewasa, tetapi lebih pada faktor sosioemosional yang memengaruhi pertumbuhan psikologisnya.
Jadi apa yang terjadi selama anak memasuki tahap 4 perkembangan psikososial anak? Faktor-faktor apa yang berperan pada kesuksesan pengembangan ini?
Simak informasinya yang telah Popmama.com rangkum di bawah ini yuk, Ma!
1. Tahap perkembangan psikososial anak ini terjadi pada usia 6 hingga 11 tahun
Industri vs inferioritas (Industry vs. Inferiority) adalah tahap keempat dari teori perkembangan psikososial Erik Erikson, yang terjadi setelah tahap ketiga, yaitu inisiatif versus rasa bersalah. Tahap empat ini terjadi selama masa kanak-kanak antara usia sekitar enam hingga sebelas tahun.
Mari kita lihat lebih dekat beberapa peristiwa besar yang terjadi pada tahap perkembangan psikososial ini:
- Konflik psikososial: Industri vs. Inferioritas
- Pertanyaan utama: "Bagaimana saya bisa menjadi baik?"
- Kebajikan dasar: Kompetensi
- Cara penting untuk mendukungnya: Sekolah
2. Pada tahap ini, anak akan mulai mendapatkan penilaian dan kritik untuk mendorong kualitas dirinya
Pada tahap awal perkembangan, sebagian besar anak mampu terlibat dalam kegiatan untuk bersenang-senang, dan menerima pujian serta perhatian dari orang dewasa di sekitarnya.
Namun, begitu sekolah dimulai, kinerja dan keterampilan aktual anak akan mulai dievaluasi. Nilai dan kritik dari pendidik mendorong anak untuk lebih memerhatikan kualitas tugas yang sebenarnya.
Selama tahap industri vs inferioritas, anak akan dilatih menjadi mampu melakukan tugas-tugas yang semakin kompleks. Akibatnya, ia berusaha untuk menguasai keterampilan baru.
Editors' Pick
3. Dorongan dan pujian orangtua serta guru berperan dalam keberhasilan di tahap ini
Anak yang mendapatkan dorongan dan pujian dari orangtua dan guru, dapat mengembangkan perasaan kompetensi dan keyakinan pada kemampuannya.
Sebaliknya, anak yang menerima sedikit atau tanpa dorongan dari orangtua, guru, atau teman sebaya akan meragukan kemampuan mereka untuk menjadi sukses, hingga memunculkan perasaan gagal dan rendah diri.
Kegagalan di tahap ini dapat menjadi masalah di pengembangan tahap selanjutnya. Misalnya, anak yang merasa tidak kompeten dalam kemampuannya untuk berhasil, mungkin cenderung tidak mencoba hal-hal baru dan lebih menganggap bahwa upayanya tidak akan berhasil di bawah pengawasan.
4. Interaksi sosial anak dengan teman sekolah sangat penting dalam tahap ini
Sekolah dan interaksi sosial memainkan peran penting selama masa kehidupan anak di tahap ini. Dunia sosial anak berkembang pesat saat ia memasuki sekolah, ia mulai menjalani persahabatan baru dengan teman sebayanya.
Selama interaksi sosial, seperti bermain dan belajar dengan teman sebaya, beberapa anak mungkin menemukan bahwa kemampuannya lebih baik daripada teman-teman, atau bahwa bakatnya sangat dihargai oleh orang lain.
ini juga mampu membentuk konsep diri yang kuat dan kepercayaan diri. Sebaliknya, jika anak mungkin menemukan bahwa ia tidak cukup mampu seperti anak-anak lain, ia akan memiliki perasaan tidak mampu.
5. Prestasi anak di sekolah juga berperan dalam tahap industri vs. inferioritas
Menurut Erikson, tahap ini sangat penting dalam mengembangkan kepercayaan diri. Selain dorongan dan pujian dari orangtua dan guru, prestasi anak di sekolah juga menjadi faktor keberhasilan tahap empat ini.
Selama sekolah dan kegiatan sosial lainnya, anak menerima pujian dan perhatian untuk melakukan berbagai tugas seperti membaca, menulis, menggambar, dan memecahkan masalah.
Ketika anak memiliki prestasi baik di sekolah, ia lebih mungkin mengembangkan rasa kompetensi dan kepercayaan diri, kemudian merasa baik tentang diri sendiri dan kemampuannya untuk berhasil.
Sedangkan anak yang berjuang dengan tugas sekolah, mungkin lebih sulit mengembangkan perasaan yakin, dan mengembangkan perasaan tidak mampu dan rendah diri.
6. Hal yang perlu otangtua dan guru lakukan untuk mendorong keberhasilan anak di tahap ini
Pada tahap ini, penting bagi orangtua dan guru untuk memberikan dukungan dan dorongan. Cinta dan dukungan tanpa syarat dari orangtua dapat membantu anak-anak melewati tahap ini, terutama mereka yang mungkin berjuang dengan perasaan rendah diri.
Namun perlu diingat, Mama harus berhati-hati untuk tidak menyamakan pencapaian anak dengan penerimaan dan cinta. Misalnya, memberikan pujian yang berlebihan dengan maksud untuk meningkatkan atau mempertahankan kemampuan anak.
Anak-anak yang dipuji berlebihan lebih mungkin mengembangkan rasa arogansi. Sehingga, keseimbangan memainkan peran utama pada tahap perkembangan ini.
Mama dapat membantu anak mengembangkan rasa kompetensi yang realistis dengan menghindari pujian dan penghargaan yang berlebihan, mendorong upaya daripada hasil, dan membantu anak mengembangkan pola pikir yang berkembang.
Bahkan meski anak harus berjuang di beberapa bidang sekolah, mendorongnya di bidang yang ia sukai atau unggul dapat membantu menumbuhkan perasaan kompetensi dan prestasi.
Nah kini Mama tahu kan apa saja faktor yang menginkatkan keberhasilan anak di tahap empat perkembangan teori Erik Erikson ini? Dalam mencapai prestasi dan keberhasilan tahap ini tentu bukan proses yang mudah bagi anak.
Ia mungkin akan mengalami keberhasilan atau kegagalan di satu atau berbagai bidang. Namun, pahamilah bahwa kegagalan juga diperlukan agar anak dapat menemukan dan mengembangkan strategi baru yang mungkin berhasil untuknya.
Baca juga:
- 8 Tahap Perkembangan Psikososial Anak dari Kecil hingga Dewasa
- Kenali Perbedaan Identitas vs Kebingungan Peran pada Psikososial Anak
- Cara Mendukung Perkembangan Psikososial Anak agar Percaya Diri