11 Keterampilan Hidup yang Perlu Diajarkan pada Anak Sejak Kecil
Jangan tunggu anak sampai remaja untuk mengajari hal ini ya Ma!
27 Oktober 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Keterampilan hidup adalah pelajaran berharga yang akan digunakan anak-anak sepanjang hidup mereka. Tetapi kebanyakan anak tidak belajar bagaimana menangani situasi dunia nyata sampai pada usia sekolah menengah.
Sebaiknya, hindari menunggu sampai anak beranjak remaja untuk mengajarinya keterampilan hidup. Mulailah dengan rutin mengajarkan berbagai pelajaran praktis kepada anak, mulai dari pengambilan keputusan, dan mengembangkan pelajaran tentang kecakapan hidup yang berguna hingga ia dewasa nanti.
Seperti apa keterampilan hidup yang perlu ditanamkan pada anak sejak dini? Simak daftarnya yang telah Popmama.com rangkum di bawah ini yuk!
1. Keterampilan pengambilan keputusan
Membuat keputusan yang baik adalah keterampilan hidup yang harus mulai dipelajari setiap anak sejak usia muda. Mulailah dengan keputusan dasar seperti memilih rasa es krim kesukaan, warna pakaian, hingga permainan yang ingin dilakukan.
Ketika anak mencapai usia sekolah dasar, ia dapat mulai belajar tentang manfaat dari keputusan yang baik dan konsekuensi dari keputusan yang buruk. Pandu anak melalui banyak langkah pengambilan keputusan.
Bantu ia menimbang pilihan yang terbaik, mengevaluasi setiap pro dan kontra dari keputusan itu, dan kemudian biarkan anak membuat keputusan akhir untuk melihat bagaimana hal-hal berjalan.
2. Menjaga kesehatan dan kebersihan
Setiap anak tak pernah terlalu muda untuk mulai belajar tentang kesehatan dan kebersihan. Sehari-hari, Mama mungkin selalu menyuruh anak untuk mandi, menyikat gigi, mencuci tangan, dan mengganti pakaian dalam. Namun tidak pernah memberi tahu alasan untuk apa melakukannya.
Penting untuk menjelaskan mengapa kesehatan dan kebersihan selalu menjadi bagian penting dari hari-hari anak. Ketika anak mulai belajar tentang kecakapan hidup ini, buatlah sebuah daftar yang memungkinkan anak menandai setiap tugas saat sudah menyelesaikannya.
Ketika kebiasaan sehat ini terbentuk dari waktu ke waktu, singkirkan daftar tersebut. Secara mental anak akan melakukan apa yang ada di daftar tanpa harus terus-menerus diingatkan.
3. Manajemen waktu
Setiap orangtua tahu betapa pentingnya manajemen waktu untuk menjaga keluarga tetap pada jalurnya. Tetapi penting juga bagi anak untuk mulai mempelajari pelajaran manajemen waktu sejak dini.
Mengajari anak dengan usia yang lebih kecil untuk mengukur waktu, tetap pada tugas, dan mengikuti jadwal, tidak hanya membantu membuat hari-harinya dan tugas Mama jadi lebih mudah.
Namun juga membantu anak menjadi ahli mengatur waktu, sehingga ia dapat melakukan segalanya mulai dari bangun tidur, mengerjakan tugas, hingga tidur di malam hari sesuai jadwal. Hingga suatu hari nanti, anak dapat bekerja tepat waktu.
4. Cara menyiapkan makanan sendiri
Anak bungsu pun perlu bisa belajar bagaimana menyiapkan makanan sederhana di dapur, seperti mengajari anak prasekolah cara membuat roti lapis, dan anak sekolah dasar dapat diajari cara menggunakan microwave.
Dan dari usia anak-anak hingga remaja, Mama bisa mengenalkan anak pada nama-nama sayuran, bahan-bahan makanan, teknik memasak, dan lain-lain, hingga tiba saatnya ia mulai memasak sendiri.
Ketika anak menjadi lebih percaya diri di dapur, ia kemudian dapat melakukan persiapan makanan lainnya, seperti belajar bagaimana mengemas makan siang sendiri, membuat pilihan makanan sehat, memasak makanan sederhana di atas kompor dengan pengawasan Mama, dan merencanakan makanannya sendiri.
Editors' Pick
5. Mengatur dan mengelola keuangan
Sejak kecil, Mama mengajari anak berhitung dan matematika dasar. Namun Mama dapat mengambil pelajaran tersebut lebih jauh dan mengubahnya menjadi keterampilan hidup yang dapat anak mulai gunakan saat ini.
Manajemen uang adalah masalah mungkin banyak dihadapi orang dewasa. Maka, ini adalah waktu yang tepat untuk mulai mengajari anak mama tentang uang, pentingnya uang, dan cara mengelolanya sehingga ia akan lebih siap ketika mulai mendapatkan pendapatan sendiri.
Ajari anak pengelolaan uang yang efektif sehingga ia dapat belajar cara menabung, membelanjakan dengan bijak, membuat perubahan, dan memahami bahwa menggunakan kartu kredit bukanlah uang gratis.
6. Menjaga kebersihan rumah
Terkadang lebih mudah bagi orangtua untuk melakukan semua pekerjaan rumah sendiri. Namun, jangan biarkan kesempatan lewat begitu saja untuk mengajari anak cara menjaga kebersihan rumah, yang pada akhirnya perlu anak ketahui ketika suatu hari nanti memiliki rumah untuk diurus.
Mulailah dengan daftar tugas yang sesuai dengan usia, yang mencakup belajar bagaimana merapikan tempat tidur, mencuci piring, dan memberishkan debu. Selain itu, pikirkan tentang bagaimana anak bisa membersihkan kekacauan yang ia buat sendiri.
Misalnya, letakkan handuk atau spons di kamar mandi yang membuat anak dapat menghapus gumpalan pasta gigi yang ia jatuhkan di meja. Selain itu, miliki keranjang mainan atau peralatan yang bisa anak bawa kembali ke kamar tidurnya di penghujung hari ketika sudah tak digunakan.
Tetapkan jadwal harian untuk menjadikan pembersihan sebagai bagian dari rutinitas anak dan ingatkan anak untuk selalu menaatinya.
7. Mencuci dan melipat pakaian
Mengajari anak cara mencuci dan melipat, bukan hanya keterampilan hidup yang akan membantunya, tetapi juga akan membantu Mama. Anak bisa belajar banyak dengan membantu Mama menangani cucian, seperti menyortir pakaian berdasarkan warna dan memahami tekstur.
Saat anak tumbuh, ia dapat mulai memasukkan pakaian ke dalam mesin cuci dan memindahkannya ke pengering. Untuk anak sekolah dasar, dapat mempelajari cara mengoperasikan mesin cuci dan pengering serta berapa banyak deterjen yang dibutuhkan.
Saat pakaian kering dan disetrika, Mama dapat menunjukkan kepada anak cara melipat pakaian dan menyimpannya. Sebentar lagi, anak mampu menangani semua cuciannya sendiri.
8. Mengajari perbandingan belanja
Berapa kali Mama mendengar anak memohon sesuatu saat ia melihat permen, mainan, kaus, atau apa saja yang ingin dimilikinya saat itu?
Saat berusia dewasa, Mama telah memahami nilai uang dan pentingnya perbandingan belanja. Namun seringkali Mama mengabaikan keterampilan hidup penting yang harus diajarkan pada anak sejak dini.
Saat terjebak di antara label harga yang cukup mahal dan anak meminta Mama untuk membelinya, luangkan waktu untuk mengeluarkan ponsel dan mencari item tersebut di berbagai situs belanja. Tunjukkan padanya berapa harga barang itu di toko lain atau barang serupa dengan kualitas yang mungkin lebih baik.
Mengajari anak menjadi pembeli yang cerdas dan meluangkan waktu untuk membandingkan toko, akan membantunya menghemat uang ke mana pun ia pergi, sambil membuat keputusan tepat tentang jenis produk yang akan dipilih.
9. Cara memesan di restoran
Sebagai orangtua, Mama akan cenderung memesankan makanan anak di restoran hanya untuk mempermudahnya. Namun, membiarkan anak memesan sendiri dapat menyenangkan baginya dan membangun kepercayaan diri.
Banyak restoran memiliki menu bergambar pada menu anak-anak, sehingga anak prasekolah dapat melingkari atau mewarnai apa yang ingin ia makan. Saat kepercayaan diri itu tumbuh, anak dapat mulai secara lisan memberi tahu pelayan apa yang ia inginkan.
Selalu ingatkan anak untuk mempraktikkan sopan santun, dengan mengucapkan tolong dan terima kasih setelah memesan.
10. Bersiap-siap tepat waktu
Setiap anak dapat belajar bagaimana mempersiapkan diri sejak usia dini, ajarkan anak untuk memilih pakaian yang akan dikenakan keesokan harinya sebelum pergi tidur. Pilih jam alarm yang mudah diatur, tata sisir, dan siapkan sikat gigi.
Untuk membantu menerapkan rutinitas ini, Mama dapat menggunakan visual untuk menggambarkan keseluruhan proses. Misalnya, ambil foto jam weker, pakaian, sikat gigi, menggunakan sepatu, dan atau bahkan toilet untuk mengingatkan anak untuk buang air sebelum berangkat keluar.
Gambar-gambar ini adalah kartu pengingat harian sampai anak terbiasa bersiap-siap sendiri.
11. Melakukan perawatan rumah yang sederhana
Seperti yang Mama tahu, anak suka ketika diminta tolong dan selalu ada pekerjaan ringan di sekitar rumah yang dapat anak lakukan. Tugas mudah untuk anak dengan usia yang lebih kecil bisa seperti mengganti gulungan kertas toilet atau menyiram tanaman di halaman.
Sedangkan, anak yang lebih besar dapat belajar cara mengganti bola lampu, membuka saluran pembuangan, dan mengganti kantong penyedot debu.
Nah itu dia Ma, 11 keterampilan hidup yang dapat diajarkan pada anak sejak dini. Keterampilan hidup di atas dapat membantu anak dalam masa-masa pertumbuhannya menjadi seorang remaja, yang nantinya lebih siap menjadi orang dewasa yang mandiri.
Yuk mulai ajarkan anak keterampilan hidup di atas!
Baca juga:
- 7 Cara Mendidik Anak Membiasakan Diri Tepat Waktu
- 5 Tanda Mama Berhasil Mendidik Anak yang Anti-Rasis
- 9 Panduan Orangtua Tunggal Mendidik Anak Remajanya