Nadiem: Kurikulum Covid Fokus pada Kompetensi akan Segera Diberlakukan
Tersedia bagi jenjang Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas
6 Agustus 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dengan mewabahnya Covid-19 di Indonesia, maka dunia pendidikan pun terkena imbasnya. Kondisi saat ini turut menjadi tantangan bagi dunia pendidikan.
Kementerian Pendidikan (Kemendikbud) pun diharusnya untuk melakukan revisi kurikulum yang menyesuaikan kondisi dengan secepat mungkin.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim, mengatakan pihaknya akan segera meluncurkan kurikulum darurat di tengan pandemi Covid-19.
Nadiem menyebutkan adanya penyederhanaan yang dramatis pada kurikulum baru ini.
“Alhamdulillah sebentar lagi, akhirnya dalam waktu beberapa hari ke depan, kami akan memunculkan kurikulum Covid, kurikulum darurat, ujar Nadiem pada Rabu (5/8/2020).
Lalu bagaimana rancangan kurikulum darurat tersebut?
Berikut ini Popmama.com akan memberikan informasi selengkapnya, di bawah ini. Yuk di simak, Ma!
Editors' Pick
1. Kurikulum baru yang semakin ramping dan berfokus pada kompetensi inti siswa
Kurikulum darurat atau kurikulum Covid dikeluarkan untuk menjawab tantangan yang didesak oleh masyarakat pada Kemendikbud sejak penyebaran virus corona terjadi.
Nadiem mengatakan, bahwa kurikulum baru ini akan menjadi lebih semakin ramping serta nantinya akan lebih berfokus pada kompetensi inti dari para siswa.
"Semua standar pencapaian yang tadinya sangat merepotkan guru untuk beradaptasi karena dikejar tayang kurikulum, jadi semakin ramping dan fokus kepada kompetensi inti dan dasar yang benar-benar fondasi," kata Nadiem.
2. Mulai tersedia dari jenjang Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas
Menurut Nadiem, kurikulum darurat ini akan tersedia mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Bahkan bagi jenjang SD, yang menurut Nadiem paling sulit untuk menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), telah disiapkan modul-modul yang dapat dipelajari dari rumah.
"Modul-modul ini khusus didesain untuk di rumah, dengan ada bagian orang tuanya yang berpartisipasi dan bagaimana guru membimbing," kata Nadiem.
"Tapi sifatnya adalah modul-modul belajar di rumah," tambahnya.
3. Meliputi hal-hal esensial, sehingga para guru akan lebih percaya diri
Ia pun menambahkan bahwa kurikulum darurat ini hanya akan meliputi hal-hal yang esensial, sehingga para guru akan lebih percaya diri saat menerapkan kurikulum baru ini.
"Sehingga yang tadinya harus semua yang di-cover oleh guru-guru kita, sekarang terfokus kepada yang benar-benar esensial," papar Nadiem.
Nadiem juga memastikan kurikulum baru ini bisa diterapkan dalam sistem pembelajaran jarak jauh.
Para orangtua pasti sudah menantikan kurikulum baru yang disebut kurikulum Covid. Sebagai orangtua tentu ingin anak mendapatkan yang terbaik meski kondisi masih tengah pandemi.
Baca juga:
- Pendidikan Seks untuk Anak yang Disarankan UNICEF dan WHO
- 5 Pendidikan Karakter yang Perlu Ditanamkan pada Anak
- Peduli Pendidikan Anak, Babinsa di Karawang Buat Perpustakaan Keliling