5 Pahlawan Perempuan Indonesia yang Diabadikan dalam Mata Uang
Perempuan Indonesia yang berani dan tangguh merebut Kemerdekaan Indonesia dari penjajah
19 November 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat belajar Ilmu Pengetahuan Sosial atau sejarah, mungkin anak mengenali beberapa pahlawan Indonesia seperti Tuanku Imam Bonjol, Pangeran Diponegoro, Ki Hajar Dewantara, Bung Tomo, dan para pahlawan laki-laki lainnya.
Namun perlu anak ketahui, kalau perjuangan dalam merebut kemerdekaan Indonesia dari penjajah tak hanya dilakukan oleh pahlawan laki-laki saja, tapi juga dilakukan oleh pahlawan perempuan Indonesia.
Perjuangan pahlawan perempuan ini sama sengitnya dengan yang dilakukan oleh pejuang laki-laki.
Untuk mengenang perjuangan para perempuan hebat, pemerintah kemudian mengabadikan potret mereka di lembar mata uang rupiah. Siapa sajakah pahlawan perempuan tersebut?
Berikut ini Popmama.com akan mengulas 5 pahlawan perempuan yang potretnya diabadikan dalam mata uang rupiah. Yuk simak informasinya!
1. R.A Kartini
Nama Ibu Kartini pasti sudah tak asing lagi di telinga anak, Raden Adjeng Kartini atau yang lebih sering disebut R.A Kartini merupakan tokoh dari Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia. Ia dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan.
R.A Kartini merupakan pahlawan perempuan pertama yang muncul di uang kertas Indonesia di tahun 1953. Pada saat itu Bank Indonesia mencetak uang Rp.5 yang bergambar R.A Kartini.
Setelah itu, sosok R.A Kartini kembali muncul pada nominal uang kertas Rp.10.000. Potret R.A Kartini ini muncul pada bagian depan, dan bagian belakang adalah gambar wisudawati. Uang ini kemudian diedarkan pada tahun 1985 sebelum ditarik pada tahun 1995.
Editors' Pick
2. Cut Nyak Meutia
Cut Nyak Meutia merupakan satu dari dua pahlawan perempuan asal Aceh yang sempat muncul di uang rupiah. Cut Nyak Meutia ini menjadi pahlawan Indonesia karena melakukan perlawanan terhadap Belanda bersama dengan sang suami.
Potret Cut Nyam Meutia pertama kali digunakan pada emisi 1992 uang nominal Rp.1.000 dan Rp.5.000, dalam bentuk watermark atau tanda air. Namun, kedua nominal tersebut ditarik pada tahun 2006.
Selain itu, potret Cut Nyak Meutia juga terlihat di nominal yang sama pada tahun tahun 2000, 2001, dan 2006. Dan pada tahun 2006, potret Cut Nyak Meutia baru dimunculkan sebagai gambar depan pada nominal Rp.1.000.