7 Pelajaran Mendidik Anak dari Drama Korea It's Okay to Not Be Okay
Keluarga harus saling mendukung dan menyayangi satu sama lain
12 Agustus 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Drama Korea mungkin saat ini sudah tidak asing lagi bagi anak-anak, remaja, bahkan hingga orangtua. Banyaknya penggemar drama Korea, membuat ceritanya pun semakin variatif, mulai dari hubungan percintaan, persahabatan, hingga keluarga.
Belum lama ini, drama Korea It’s Okay to Not Be Okay yang dibintangi oleh Kim Soo Hyun dan Seo Ye ji telah usai. Drama ini pun dapat menarik perhatian penontonnya karena tidak hanya punya cerita yang menarik.
Terdapat pesan-pesan yang mendalam yang disampaikan oleh para pemainnya. Termasuk juga pesan tentang keluarga. Pesan-pesan keluarga apa saja yang disampaikan dalam drama yang satu ini?
Nah kali ini Popmama.com telah merangkum 7 pesan keluarga dari drama It’s Okay to Not Be Okay yang dapat Mama petik!
1. Anak lebih membutuhkan kehangatan dari orangtua daripada hal-hal material
Tokoh perempuan utama dalam drama ini, Ko Moon Young, diceritakan memiliki masa kecil yang berat. Meskipun terlahir sebagai keluarga terpandang, ia tumbuh tanpa kasih sayang dari orangtuanya.
Sejak kecil, ia dituntut untuk mengikuti setiap perkataan dari sang Mama yang berkarakter kejam. Akhirnya, Ko Moon Young tumbuh dengan karakter yang dingin dan tidak memiliki empati.
Kisah Moon Young ini, dapat mengingatkan Mama betapa pentingnya memberikan contoh karakter yang positif agar anak dapat tumbuh dengan positif, serta pentingnya kasih sayang orangtua untuk kebahagiaan anak.
Memang hal-hal material juga penting untuk anak, namun ternyata anak lebih membutuhkan kehangatan dari orangtuanya juga lho.
2. Bahayanya jika anak dipaksa untuk memenuhi tuntutan dan ekspektasi orangtua
Dalam suatu episode, Mama akan dikenalkan dengan tokoh Kwon Gi Do, seorang pasien rumah sakit jiwa dengan gangguan maniak. Gangguan ini membuatnya sering memamerkan tubuhnya sendiri kepada publik.
Bukan tanpa alasan, sebab ia menderita gangguan mental tersebut akibat kurangnya perhatian dari keluarganya sendiri, karena ia dianggap tidak secerdas anggota keluarga lainnya.
Orangtuanya yang merupakan seorang politikus dan saudara-saudaranya yang sangat cerdas. Gi Do pun diharapkan dapat menjadi secerdas mereka, sayangnya ia tidak mampu memenuhi harapan tersebut, ia pun akhirnya dikucilkan oleh orangtua dan keluarganya sendiri.
Dari sini, Mama bisa melihat bahayanya tuntutan dan ekspektasi orangtua pada anak. Padahal, setiap anak memiliki karakter dan kelebihan yang berbeda-beda.
Editors' Pick
3. Anak yang menjadi kekerasan fisik dan verbal akan berdampak pada kesehatan mentalnya
Selanjutnya, Mama juga akan bertemu dengan tokoh Yoo Sun hae yang juga merupakan pasien di rumah sakit jiwa, ia adalah pasien dengan gangguan identitas disosiatif atau memiliki kepribadian ganda.
Diceritakan ia memiliki hubungan yang buruk dengan Papa nya, karena sejak kecil ia menjadi korban kekerasan fisik oleh sang Mama karena dianggap memiliki kekuatan supranatural padahal sebenarnya tidak.
Bukannya membantu atau melerai, sang Papa nya tidak membantu Sun Hae sama sekali. Justru orangtuanya malah menjual Sun hae pada dukun.
Dalam episode ini, mengingatkan bahwa tindakan kekerasan apapun yang dilakukan orangtua pada anak akan berdampak pada kesehatan mentalnya hingga dewasa.
Pada suatu adegan terdapat pesan yang disampaikan oleh Moon Young, bahwa orang yang membiarkan terjadi kekerasan merupakan pelaku yang lebih kejam daripada pelakunya itu sendiri.
4. Mengajarkan setiap saudara harus saling mendukung dan menerima satu sama lain
Pada drama ini, Mama akan banyak melihat nilai persaudaraan dari Moon Sang Tae dan Moon Gang Tae. Sang Tae terlahir dengan gangguan autisme, dan adiknya, Kang Tae selalu bersabar dalam berinteraksi dengan kakaknya.
Sang Tae pun selalu berusaha untuk tidak menjadi beban bagi adiknya. Rasa persaudaraan yang ditunjukkan oleh Moon bersaudara ini sangatlah kuat, meskipun mereka tumbuh tanpa kehadiran orangtua.
Oleh karena itu, saat anak merasa kesal dan lelah dengan kakak atau adiknya, Mama dapat mengajarkan anak untuk saling mendukung, menerima, dan menyayangi satu sama lain dengan tulus.
5. Ketika anak sedih, Mama perlu berada disamping anak dan memberikan semangat
Mama juga akan bertemu dengan sosok Nam Ju Ri dan Mama nya dalam drama ini. Ketika Ju Ri sedang sedih, ia kerap ‘ngambek’ dengan mengurung diri di kamar hingga lupa untuk mandi dan makan.
Ketika hal ini terjadi, sang Mama selalu hadir untuk menjadi tempat Ju Ri berkeluh kesah, bahkan hingga menyuapi Ju Ri yang tidak mau beranjak dari tempat tidurnya.
Interaksi dari Mama dan anak ini bisa menyadarkan bahwa ketika anak sedang sedih, Mama perlu menemani dan memberikan semangat bagi anak. Tunjukkan besarnya kasih sayang orangtua pada anaknya.
Bangkan dalam suatu adegan, sang Mama berkata bahwa kebahagiaan Ju Ri adalah hal penting baginya, sehingga ia berusaha membuat Ju Ri lebih tenang saat sedang sedih.
6. Jangan terlalu keras pada suatu hal yang tak berhasil, namun cobalah belajar cara baru
Dalam suatu adegan menunjukkan Ko Mun Yeong yang emosi karena sulit mengambil telur puyuh menggunakan sumpit, namun Moon Sang Tae membantunya dengan mengambil telur menggunakan sendok ke mangkuk milik Mun Yeong.
Sang Tae juga memberikan pesan bahwa, jangan terlalu keras kepala jika suatu hal tidak berhasil. Sehingga perlu mencoba belajar cara lain agar dapat berhasil.
Anak tentunya dapat menemukan berbagai permasalahan dalam hidupnya, bisa karena sekolah, pergaulan, atau lingkungan sekitar.
Saat anak kesulitan atau tidak berhasil, Mama dapat menyampaikan seperti apa yang disampaikan Sang Tae nih, untuk memberikan semangat pada anak agar terus belajar dan jangan menyerah pada satu cara saja.
7. Hindari saling menghalangi ketika telah menemukan cita-cita atau impiannya sendiri
Kembali pada Moon bersaudara, pada drama ini menampilkan dua saudara tersebut yang hidup saling bergantung dan tak terpisahkan satu sama lain.
Yang pada akhirnya, mereka kesulitan karena tidak bisa melakukan apapun tanpa persetujuan satu sama lain. Padahal sesungguhnya, hidupnya adalah miliknya sendiri.
Sehingga, hindari untuk menghalangi anak ketika telah menemukan cita-citanya, impiannya, tujuannya sendiri. Selama itu hal yang positif dan tidak merugikan dirinya dan orang lain, Mama harus mendukung anak.
Nah itulah beberapa pesan keluarga yang bisa dipetik dari drama It’s Okat to Not Be Okay. Selain dapat mengisi waktu, menyaksikan drama juga dapat memberikan pelajaran kehidupan bagi para penontonnya, jadi jangan selalu dianggap negatif ya!
Baca juga:
- 10 Dialog It's Ok to Not Be Okay yang Ngena ke Hati dan Menginspirasi
- Ada Kim Soo Hyun, Ini 6 Alasan Wajib Nonton 'It's Okay To Not Be Okay'
- 5 Akibat dari Pola Asuh yang Salah Bisa Merusak Kesehatan Mental Anak