Penyakit yang Dikaitkan Ketika Anak Sering Masuk Angin
Walaupun sering dianggap keluhan ringan, namun jangan anggap sepele gejalanya
4 Oktober 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Masuk angin merupakan kondisi yang cukup populer dan bahkan sering dianggap sebagai suatu penyakit. Banyak yang menganggap bahwa masuk angin dapat terjadi pada anak karena terlalu banyak angin yang masuk ke dalam tubuh, terutama saat berada di tempat dingin atau saat musim hujan.
Namun sebenarnya, masuk angin bukanlah suatu penyakit. Masuk angin merupakan istilah yang digunakan masyarakat Indonesia untuk menggambarkan anak yang mengalami seperti demam, menggigil, nyeri otot, pegal, perut kembung, dan hilangnya nafsu makan.
Walaupun dianggap masalah kesehatan yang sering dialami, namun jika anak sering mengeluh masuk angin, Mama jangan anggap sepele ya. Karena gejala masuk angin juga bisa dikaitkan dengan beberapa penyakit.
Berikut ini Popmama.com akan membahas tentang penyakit yang dikaitkan jika anak sering masuk angin dan cara mencegahnya. Yuk simak informasinya berikut ini!
Apa Saja Penyebab Anak Bisa Mengalami Masuk Angin?
Penyebab anak kena masuk angin bisa bermacam-macam, ada berbagai penyakit yang bisa menimbulkan gejala yang sama dengan masuk angin. Namun, masuk angin ini tidak disebabkan oleh angin atau hujan secara langsung.
Keluhan ini sering muncul akibat menurunnya daya tahan tubuh anak, sehingga rentan terinfeksi virus maupun bakteri. Selain itu, kurangnya paparan sinar matahari saat musim hujan, juga membuat produksi Vitamin D dalam tubuh menurun.
Vitamin D sendiri merupakan nutrisi yang berperan dalam menjaga daya tahan tubuh, selain Vitamin C dan Omega-3. Menurunnya daya tahan tubuh menimbulkan penyakit dengan berbagai gejala yang kemudian biasa disebut masuk angin.
Gejala yang dirasakan anak umumnya seperti demam, menggigil, sakit kepala, batuk, pilek, nyeri otot, nyeri perut, perut kembung, sering sendawa, sering buang angin, dan merasa lemas.
Lalu, penyakit apa yang biasanya dikaitkan dengan anak yang sering masuk angin?
1. Infeksi saluran pernapasan atas
Infeksi saluran napas atas seperti hidung dan tenggorokan merupakan penyakit yang paling sering menyerang anak dengan gejala demam, pilek, dan batuk. Penyebabnya bisa dari virus atau bakteri.
Sebagian besar infeksi saluran pernapasan atas yang dialami anak, memiliki gejala ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya.
Namun jika sudah menyerang saluran pernapasan bawah seperti trakea dan saluran udara dalam paru-paru, seperti penyakit pneumonia, maka gejala akan menjadi lebih berat dan dapat menimbulkan komplikasi yang berbahaya.
Editors' Pick
3. Gangguan pencernaan
Gangguan pencernaan pada anak juga menimbulkan beberapa gejala, seperti mual, muntah, perut kembung, diare, sembelit, dan sensasi perih atau nyeri pada ulu hati.
Gejala-gejala seperti perut kembung yang dialami anak juga sering disebut sebagai masuk angin. Padahal penyebab gangguan pencernaan bisa bermacam-macam, antara lain keracunan makanan, infeksi virus atau bakteri, alergi atau intoleransi makanan, dan juga stres.
4. Demam berdarah dan malaria
Penyakit demam berdarah dan malaria ini merupakan penyakit infeksi yang sering terjadi di negara-negara tropis, seperti Indonesia.
Keduanya pun sama-sama disebabkan oleh gigitan nyamuk. Demam berdarah dan malaria bisa menyebabkan anak mengalami demam, nyeri sendi, pegal-pegal, menggigil dan lemas.
Kedua penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi serius hingga kematian jika tidak ditangani secara tepat, sehingga ketika anak mengeluhkan gejala seperti di atas Mama perlu segera memeriksakannya ke dokter ya!
5. Penyakit jantung
Penyakit jantung juga dapat terjadi saat otot jantung tidak mendapatkan pasokan darah dan oksigen yang cukup, yang disebabkan sumbatan atau penyempitan pada pembuluh darah jantung.
Konsisi ini seringkali menimbulkan nyeri dada yang sering disebut masyarakat Indonesia sebagai angin duduk,
Keluhannya bisa timbul seperti nyeri ulu hati atau nyeri dada yang menjalar ke tangan, leher, atau punggung, sehingga menyebabkan anak menjadi lemas, sesak napas, hingga pingsan.
Agar anak dapat menghindari gejala-gejala dari penyakit di atas, Mama dapat melakukan cara-cara pencegahannya seperti berikut ini
Cara Mencegah Anak Agar Tidak Mudah Masuk Angin
Nah untuk mencegah anak terkena masuk angin atau gejala-gejala di atas, cara utamanya adalah dengan menjaga daya tahan tubuh anak. Untuk itu, Mama dapat melakukan cara-cara berikut ini:
- Menyajikan makanan sehat dan bergizi yang mengandung protein, omega-3, dan antioksidan seperti Vitamin C, Flavonoid, dan Vitamin A.
- Mengajak anak untuk berolahraga secara rutin
- Ingatkan anak untuk istirahat dan tidur yang cukup
- Membiasakan diri untuk mencuci tnagan dengan sabun dan air mengalir, atau jika tidak ada maka gunakan hand sanitizer untuk mencegah penyebaran penyakit.
- Cuci tangan sebelum dan sesudah makan, sehabis menggunakan toilet, sesudah menyentuh binatang, dan sebelum maupun sesudah bersentuhan dengan orang yang sedang sakit.
- Mengenakan anak jaket atau pakaian yang lebih tebal saat cuaca dingin
Jika anak mengeluhkan masuk angin, Mama perlu mengetahui penyebabnya terlebih dahulu. Walaupun umumnya masuk angin dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan khusus, namun jika Mama melihat gejala yang anak rasakan tambah berat dan menetap, maka perlu segera berkonsultasi ke dokter.
Baca juga:
- Jangan Disepelekan, 5 Penyebab Anak Sering Sakit Perut
- 5 Obat Alami untuk Atasi Sakit Perut Anak
- 6 Penyebab Sakit Perut pada Anak