Kenali 10 Penyebab Anak Sering Mengalami Sakit Kepala
Walaupun penyakit ringan, namun sakit kepala pada anak tidak boleh dianggap sepele ya Ma!
26 September 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Anak umumnya akan lebih sulit menjelaskan apa yang dirasakan saat sakit. Anak mungkin hanya mengatakan tidak enak badan, atau merasa pusing. Walaupun pusing mungkin terbilang penyakit yang ringan, sebaiknya tidak anggap sepele jika anak sering pusing.
Beberapa penyakit yang seringkali menyerang anak seperti diare, batuk, flu, hingga sakit kepala, sudah bukan menjadi hal asing bagi orangtua. Pusing juga sering terjadi pada anak-anak, baik dalam bentuk ringan atau berat.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari faktor umum hingga masalah kesehatan serius yang perlu Mama pahami.
Berikut ini Popmama.com telah merangkum xx penyebab anak sering sakit kepala di bawah ini, yuk simak informasinya Ma!
Jenis Sakit Kepala dan Gejala yang Sering Anak Rasakan
Jenis sakit kepala yang paling sering terjadi pada anak-anak adalah sakit kepala tegang, yang terjadi saat otot leher atau kepala menjadi tegang. Sebagian besar masalah sakit kepala pada anak, memang bukan hal yang mengkhawatirkan, namun ada kemungkinan menjadi gejala masalah serius.
Untuk sakit kepala tegang, gejala yang sering dialami oleh anak antara lain:
- Kepala terasa seperti di remas bagian depan, belakang, atau kedua sisi.
- Terasa nyeri
- Sakit yang tetap atau konstan
Sementara untuk sakit kepala lain yang juga sering menyerang anak, adalah migrain. Gejalanya meliputi:
- Nyeri berdenyut di salah satu bagian kepala
- Pusing
- Sakit perut
- Mual yang kadang disertai muntah
- Sensitif terhadap cahaya.
Sakit kepala anak bisa terjadi dalam beberapa menit, jam, atau bahkan hari. Terdapat beberapa faktor yang bisa menjadi penyebabnya.
1. Penyakit atau infeksi yang menyerang anak
Penyakit seperti pilek, flu, infeksi telinga, dan sinus merupakan beberapa penyebab sakit kepala yang paling sering terjadi pada anak.
Ketika anak mengalami penyakit-penyakit tersebut, maka salah satu gejala yang anak rasakan adalah sakit kepala.
Sehingga untuk mengetahui penyakit yang dialami anak, Mama perlu membawa anak berkonsultasi ke dokter anak agar mendapatkan perawatan dan pengobatan selanjutnya.
2. Kurang makan minum atau pola tidur yang berantakan
Ketika anak mengalami sakit kepala, juga bisa disebabkan karena anak melewatkan waktu makan dan minumnya. Makan yang tidak teratur juga membuat anak kurang energi sehingga tubuh menjadi lebih cepat lelah, apalagi jika beraktivitas di bawah terik matahari.
Selain itu jika anak kurang tidur akibat begadang, juga menyebabkan sakit kepala. Sehingga Mama harus dapat memastikan anak makan dan minum di waktu yang tepat, dan waktu tidur yang mencukupi.
3. Dehidrasi
Berdampak dari penyebab sebelumnya, yaitu tidak cukup minum dapat membuat anak dehidrasi. Dehidrasi bisa terjadi kapan saja pada anak, dengan berbagai penyebab.
Bisa karena penyakit demam, diare, muntah-muntah karena aktivitasnya, dan bermain terlalu lama di bawah terik matahari juga bisa membuat anak menjadi pusing dan dehidrasi.
Dehidrasi tahap ringan bisa segera diatasi dengan memperbanyak minum cairan dan segera mencari tempat untuk berteduh jika anak sedang di luar ruangan.
Namun jika dehidrasinya sudah parah sehingga anak menunjukkan tanda-tanda hilang kesadaran, Mama perlu membawa anak ke dokter untuk pengobatan yang tepat.
4. Anak mengalami cedera kepala
Jika anak mengeluh sakit kepala terus menerus, Mama juga dapat memeriksakan di kepalanya apakah ada benjolan atau memar, yang bisa disebabkan apabila anak jatuh atau terbentur.
Meski sebagian besar cedera di kepala tergolong ringan, namun Mama bisa segera cari bantuan medis jika anak sebelumnya jatuh dengan keras atau terkena pukulan di kepala.
Editors' Pick
5. Faktor emosional seperti stres atau gangguan kecemasan
Anak juga dapat mengalami stres atau merasa cemas. Tak hanya pada orang dewasa, gangguan kecemasan juga dapat dirasakan oleh anak yang mungkin disebabkan oleh masalah-masalah di sekelilingnya.
Gangguan psikologis ini umum muncul pada anak yang pernah mengalami kejadian traumatis, seperti kekerasan, pelecehan, perceraian, bencana alam, dan sebagainya. Anak-anak yang mengalami depresi juga cenderung mengeluhkan sakit kepala.
6. Riwayat keluarga
Sakit kepala, seperti migrain cenderung terjadi secara turun-temurun. Sekitar 7 dari 10 anak yang menderita migrain, biasanya Mama, Papa, atau saudara kandungnya juga memiliki riwayat migrain yang sama.
Sehingga jika ada riwayat keluarga yang terkena migrain, jangan lupa sampaikan pada dokter agar penyebab sakit kepala anak dapat ditangani dengan tepat
7. Vertigo
Vertigo adalah penyakit yang gejala utamanya adalah pusing berputar. Sensasi kepala ini membuat anak yang mengalaminya mudah jatuh atau bahkan merasa ingin pingsan. Vertigo umumnya disebabkan oleh masalah keseimbangan pada telinga tengah atau pada otak.
8. Beberapa makanan dan minuman yang mengandung bahan tertentu
Makanan dan minuman yang terlalu banyak mengandung nitrat, MSG, dan kafein juga dapat menyebabkan sakit kepala. Oleh sebab itu, Mama perlu mengurangi bahan pengawet dalam makanan anak.
Serta batasi konsumsi anak dari berbagai makanan dan minuman yang mengandung zat tersebut, seperti hot dog, soda, coklat, dan teh.
9. Terjadi masalah di otak
Masalah di otak seperti tumor, abses, atau pendarahan di otak juga dapat menekan area otak anak, sehingga menyebabkan ia mengalami sakit kepala kronis.
Namun, ini merupakan salah satu penyebab sakit kepala yang sangat serius.
Kondisi ini jarang terjadi pada anak dan biasanya juga disertai gejala lain seperti masalah penglihatam dan kurangnya koordinasi tubuh.
10. Gejala anemia defisiensi zat besi
Jika anak sering pusing mungkin juga pertanda gejala anemia defisiensi zat besi. Kondisi ini disebabkan karena tubuh anak yang kekurangan zat besi, sehingga sel darah merah anak tidak cukup mengandung hemoglobin untuk membawa oksigen ke otak dan berbagai organ tubuh lainnya.
Otak yang kekurangan oksigen tidak bisa bekerja secara optimal. Salah satu gejala yang paling umum muncul dari anemia adalah pusing, kemudian gejala lainnya akan muncul secara bertahap.
Untuk mengatasi sakit kepala pada anak, Mama bisa melakukan langkah-langkah di bawah ini:
Cara Mengatasi Sakit Kepala pada Anak
Untuk mengatasi sakit kepala anak, tergantung pada apa yang menjadi penyebabnya. Mama juga dapat mencoba membantu meringankan sakit kepala anak dengan beberapa cara berikut ini:
- Meminta anak untuk berbaring di ruang yang segar dan tenang.
- Meletakkan kain yang sejuk dan lembab di dahi atau matanya
- Ajari anak untuk lebih tenang agar tubuhnya lebih rileks
- Ajak anak untuk menarik napas dalam-dalam dan perlahan
- Minta anak untuk mandi dengan air hangat
- Kemudian pijat kepala dan leher mereka
Mama juga bisa memberikan anak obat pereda nyeri, seperti acetaminophen atau ibuprofen. Namun, Mama perlu mengikuti petunjuk dokter atau dosis pada kemasan yang tepat. Jika pusing juga belum hilang, sebaiknya konsultasikan pada dokter untuk perawatan selanjutnya.
Baca juga:
- Kenali dengan Tepat, Ini Penyebab Sakit Kepala pada Balita
- Waspada! Ini 6 Penyebab Sakit Kepala pada Anak dan Penanganannya
- 5 Tanda Sakit Kepala pada Anak Balita yang Perlu Diwaspadai