Sepanjang sejarah dan mungkin hingga hari ini, obsesi terhadap keindahan atau pesona semakin kuat, ditambah dengan adanya media sosial. Namun memiliki penampilan fisik yang menarik, tak cukup untuk membuat seseorang dikenang atau diingat oleh lingkungan sekitar.
Tapi kebaikan, kesopanan, keberanian, dan ketahanan adalah beberapa pesona dalam diri yang tidak pernah dilupakan.
Maka dari itu, ketika anak masih berusia kecil, hal tepat yang dapat Mama lakukan adalah mulai memotivasi anak untuk membuatnya indah, baik dari luar dan dalam diri. Salah satu caranya adalah dari bentuk apresiasi atau pujian yang bisa diberikan.
Kalimat pujian dapat membangun atau memotivasi anak untuk menjadi lebih baik, terlepas dari penampilan fisik.
Kali ini Popmama.com akan membahas beberapa contoh pujian yang dapat Mama berikan kepada anak perempuan mama yang berfokus pada keindahan dalam diri.
Baca terus informasinya di bawah ini ya. Memuji anak perempuan juga bisa meningkatkan keharmonisa hubungan keluarga, lho!
1. “Mama kagum dengan keberanianmu”
Freepik/Karlyukav
Ketakutan selalu menjadi bagian dari hidup. Sebagai manusia, tentu anak memiliki hal-hal yang menakutkan dan menekannya untuk menemukan apa yang ada di balik ketakutan itu.
Tak jarang, kecemasan ini muncul dari pengalaman masa kanak-kanak, yang dapat berlanjut hingga dewasa. Namun ketika anak perempuan mama menunjukkan tindakan keberaniannya melawan rasa takut, bahkan dengan cara yang paling kecil, jangan lupa untuk memujinya.
Ini akan semakin menumbuhkan keberanian dan akan menjadi pengingat yang baik, bahwa ia dapat melakukan apapun bahkan yang membuatnya takut, selama anak memiliki kekuatan keberanian untuk melakukannya.
2. “Mama suka betapa kamu sangat membantu”
Freepik/Valuavitaly
Jika anak perempuan mama suka membantu, Mama dapat berbangga hati karena di usia mudanya anak tahu bahwa tidak boleh mementingkan diri sendiri. Ini juga dapat mengajari anak cara membantu tanpa mengharapkan imbalan apa pun.
Membantu orang lain tanpa harapan, membuat tindakan itu menjadi lebih tulus. Memuji putri anak perempuan mama dengan perbuatan baik ini akan memberi tahunya bahwa membantu itu baik dan ia harus melakukannya lebih sering.
Juga sama pentingnya dengan memberi tahu anak bahwa ia boleh meminta bantuan. Kenyataannya tidak semua dilahirkan dengan kemampuan, sumber daya, dan keistimewaan yang sama. Pada satu titik, anak akan membutuhkan bantuan orang lain.
3. “Kamu cerdas”
Freepik/Freepic-diller
Menjadi cerdas tidak terbatas pada keunggulan di bidang akademik. Jangan khawatir, jika anak mama yang masih kecil sulit memahami huruf, angka, dan bentuknya. Tak menutup kemungkinan, ia pintar dalam berbagai cara.
Faktanya, ada delapan kecerdasan yang berbeda, yaitu adalah verbal, logis atau matematis, kinestetik-jasmani, dan musik.
Lalu ada spasial (kemampuan untuk memahami bentuk dan gambar), interpersonal (kemampuan untuk berinteraksi secara efisien dengan orang lain), intrapersonal (kesadaran diri dan introspeksi), dan terakhir naturalistik (kemampuan untuk terhubung dengan alam dan dunia).
4. “Mama senang melihatmu bahagia”
Freepik/Miksturaproduction
Memiliki anak yang sehat dan bahagia dapat memberi orangtua rasa lega dan kepastian bahwa Mama mungkin telah melakukan hal yang benar sebagai orangtua. Lagi pula, ini yang diinginkan untuk anak, bukan?
Memuji anak ketika ia bahagia, dapat menjadi pengingat baginya untuk menikmati apa yang ia lakukan. Namun, penting juga untuk mengingatkan anak perempuan mama bahwa kebahagiaannya tidak boleh merugikan atau mengorbankan perasaan orang lain.
Mama tentu ingin melihat anak tersenyum sepanjang waktu, tetapi pastikan untuk memuji kebahagiaan anak hanya jika itu berasal dari sifat yang baik.
Editors' Pick
5. “Bagus sekali kamu dapat mengekspresikan apa yang kamu rasakan”
Freepik/Yanalya
Sementara kesedihan, ketakutan, dan kerentanan adalah emosi yang tidak menyenangkan, bukan berarti anak perempuan mama harus menghindari perasaan ini.
Sehingga Mama harus memuji anak ketika sesekali ia melepaskan kewaspadaan dan mengungkapkan apa yang sebenarnya ia rasakan, alih-alih menyembunyikan semua emosi yang tidak menyenangkan ini hanya untuk menunjukkan kesan "kuat".
Menyembunyikan perasaan tidak menyenangkan ini, walaupun sepenuhnya normal dan sehat, pada akhirnya dapat mendatangkan malapetaka dalam kesehatan mental, emosional, dan perilaku seorang anak.
Menangis tidak berarti lemah, itu justru adalah kemampuan untuk menghadapi emosi ini dan mengatasinya. Jika anak mampu mengungkapkan apa yang ia rasakan, itu membutuhkan kekuatan yang mengagumkan, terutama di dunia ini di mana emosi negatif ini tidak disukai.
6. “Mama bangga dengan ketangguhanmu”
Freepik/Tirachardz
Ketahanan, meskipun merupakan konsep yang sulit untuk dijelaskan kepada seorang anak, adalah kemampuan untuk bangkit dan menjadi sumber kebanggaan, meskipun dalam kondisi yang menyedihkan.
Anak kesulitan baik dari permasalahan internal atau eksternal, tetap mampu mengatasi situasinya dan tampil sukses di antara teman-teman sebayanya.
Jika seorang anak telah mengalami perubahan besar, seperti perceraian orang tua, misalnya, dan masih berhasil berdiri dan menahan diri, maka dia layak dikagumi. Sulit bagi orang dewasa untuk menghadapi hal-hal seperti ini, terlebih lagi anak yang juga harus mengalami perubahan yang begitu besar.
7. “Mama mengagumi keyakinanmu”
Freepik/prostooleh
Ketika anak tumbuh dewasa, tak dapat dipungkiri bahwa akan orang yang meremehkannya atau meragukan kemampuan dan keyakinan anak. Namun jika anak memiliki kepercayaan diri, ia akan tahu bagaimana menghadapi pendapat tersebut dan hanya fokus pada kemampuannya.
Jika anak perempuan mama mengatasi tantangan ini, ini adalah kesempatan yang baik untuk memberinya tepukan di punggung dan memujinya. Meningkatkan kepercayaan diri anak dapat membantu anak dalam jangka panjang karena dapat meningkatkan harga dirinya.
8. “Mama bangga kamu bisa belajar ini sendiri”
Freepik/User18526052
Pada dasarnya anak dilahirkan dengan rasa ingin tahu. Ia belajar bagaimana beradaptasi dan berkembang di dunia ini sebagian besar melalui pengalaman, dan ini adalah bagaimana anak mendapatkan pengetahuan tentang hal-hal di sekitarnya.
Memuji anak atas kemandiriannya mendorong ia lebih bangkit dan berdiri sendiri. Jika anak mendengar kata-kata penegasan ini, itu berarti ia telah melakukan hal-hal di jalur yang benar.
Demikian juga, anak suka diberi semacam kemandirian, yang memberinya rasa tanggung jawab, yang merupakan hal baik bahkan ketika anak masih muda.
Jika Mama melihat anak mandiri, jangan merasa sedih karena ia tumbuh terlalu cepat. Setidaknya, anak mama mempelajari kehidupannya sendiri, dan itu adalah sesuatu yang harus dibanggakan.
9. “Mama mengagumi kerja kerasmu”
Freepik/Racool_studio
Menanamkan pujian positif berdampak besar pada anak, karena sifat ini menjadi apa yang ia yakini dan akan diwujudkan saat ia tumbuh dewasa.
Tetapi meskipun penting untuk memuji anak, para ahli menyarankan untuk menjaga mereka dalam frekuensi yang wajar karena terlalu banyak pujian yang berlebihan ini dapat menyebabkan anak takut gagal.
Jika Mama melihat anak mengerahkan upaya yang cukup besar dalam menyelesaikan tugas, itulah waktu terbaik untuk memberikan pujian dan penghargaan yang setara. Untuk menghindari membesarkan anak perempuan yang memiliki sikap narsisme, berikan pujian hanya pada saat yang tepat.
10. “Kamu sangat baik”
dreamstime.com
Tidaklah cukup bahwa perempuan cantik, pintar, berpakaian bagus, atau berprestasi tinggi. Kebaikan dan kasih sayang, terlepas dari jenis kelamin dan usia, dapat membawa siapa pun kepada hubungan sosial.
Jika melihat anak melakukan tindakan kebaikan dan kasih sayang, anggap diri Mama sebagai orangtua yang beruntung. Dengan semua pengaruh buruk di sekitar saat ini, baik dari televisi, gadget, atau bahkan pengaruh orang lain, adalah pemandangan langka untuk melihat anak yang memiliki hati yang benar-benar hangat.
Nah itulah beberapa kalimat pujian yang bisa Mama berikan untuk anak perempuan mama yang tak berfokus pada penampilan namun pada keindahan hati dan keberaniannya.
Walaupun mungkin ada saja orang yang bisa mengambil keuntungan dari kebaikan anak, tetapi selama itu tidak membahayakannya, ingatlah tentang pepatah “Apa yang kamu tabur, Itulah yang kamu tuai.” Dan jangan lupa apa tentang apa yang banyak orang katakan bahwa, kebaikan adalah riak.