Rendah Serat, 9 Makanan yang Harus Dihindari saat Anak Sembelit
Perbanyak sayur-sayuran dan buah-buahan dalam menu makanan anak ya, Ma!
26 April 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tak ada yang suka sembelit, tetapi gangguan pencernaan ini menjadi kejadian pada siapapun. Banyak faktor yang mungkin menjadi penyebab sembelit pada anak, termasuk pola makannya. Pola makan yang tidak menyertakan cukup serat atau hidrasi berisiko menyebabkan sembelit.
Untuk mengatasi pencernaan anak kembali ke jalur yang benar, pastikan untuk fokus memberi anak makanan berserat tinggi seperti biji-bijian, buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan, serta memberikan banyak cairan.
Selain itu, membatasi atau menghilangkan makanan tertentu sampai masalah terselesaikan dapat membantu. Makanan apa saja itu?
Kali ini Popmama.com telah menyiapkan daftar makanan yang harus dihindari saat anak sembelit dari menu makanan di rumah. Simak informasinya di bawah ini!
1. Makanan cepat saji
Mama mungkin menyadari bahwa makanan cepat saji sebenarnya bukanlah pilihan terbaik dalam menu makanan sehari-hari anak. Ketika pilihan rendah serat seperti hamburger, kentang goreng, dan nugget ayam menggantikan makanan kaya serat, maka anak berisiko kekurangan serat.
Dilansir dari Verywellfamily, sodium mengubah keseimbangan cairan dalam tubuh, yang dapat menyebabkan feses lebih sulit dikeluarkan. Maka dari itu, jaga anak agar sesekali saja untuk memesan makanan cepat, daripada dijadikan menu setiap hari.
2. Keju
Dalam keadaan normal, keju merupakan sumber kalsium dan protein yang sangat baik untuk anak-anak. Dan keju juga seringkali dijadikan topping favorit anak saat makan roti atau makaroni. Tetapi asupan keju yang yang terlalu tinggi dapat menyebabkan buang air besar yang lebih sedikit.
Makanan olahan susu tidak memiliki serat, dan banyak makanan yang disajikan dengan keju juga tidak menyediakan banyak serat. Maka dari itu, delama anak mengalami sembelit, minimalkan pemberian keju.
Namun, saat mempertimbangkan produk susu dalam menu makanan anak, jangan lupa berikan yogurt. Yogurt kaya akan probiotik, yang membantu flora usus berkembang, yang mengarah ke kebiasaan buang air besar yang lebih sehat dan lancar.
Dalam sebuah studi yang diunggah oleh National Center for Biotechnology Information di tahun 2011, menemukan bahwa anak yang mengonsumsi yogurt kaya probiotik setiap hari selama lima minggu mengalami peningkatan yang signifikan dalam frekuensi buang air besar dan sakit perut terkait sembelit.
Selain itu, American Academy of Pediatrics merekomendasikan anak diatas usia lima tahun minum dua hingga dua setengah cangkir susu murni per hari. Namun, sebaiknya bicaralah dengan dokter sebelum memberikan atau mengurangi asupan susu pada anak yang sedang sembelit.
3. Es krim
Jika keju tidak termasuk untuk sembelit, bagaimana dengan es krim dengan susu?
Tidak mengherankan, makanan penutup susu ini juga dibatasi. Sebagai suguhan yang disukai anak saat setelah makan malam, alih-alih memberikan es krim, coba tawarkan sepiring yogurt dengan buah segar sebagai gantinya.
Editors' Pick
4. Daging olahan
Daging olahan seperti sosis, kornet, daging asap, dan lain-lain tak hanya mengandung lemak yang tinggi, namun juga tinggi natrium, keduanya dapat memperlambat pencernaan.
Jadi, meskipun membuat sosis bakar atau spageti dapat membuat makan malam anak menjadi lebih lezat dan nyaman, cobalah memilih protein berserat tinggi sebagai gantinya.
Kacang polong tumbuk, irisan sayuran, atau roti burger kacang adalah isian roti lapis yang mungkin membantu pencernaan, bukan menghalanginya.
5. Nasi putih
Pernah dengar diet “BRAT” untuk mengatasi diare, Ma? BRAT adalah singkatan dari Banana (Pisang), Rice (Nasi), Apple Sauce (Saus Apel), dan Toast (Roti Bakar), diet ini sering digunakan untuk mengingatkan makanan apa saja yang dapat memperlambat pencernaan.
Dilansir dari verywellfamily.com. Beberapa ahli masih masih belum mengetahui hubungan antara pisang dan saus apel dan kebiasaan buang air besar, namun buktinya cukup jelas tentang nasi.
Proses pemurnian pada beras menghilangkan nutrisi penting, terutama serat. Dibandingkan dengan 8 gram serat dalam satu cangkir beras merah gandum utuh, satu cangkir nasi putih hanya memasok 4 gram.
Satu studi tahun 2020 berjudul “Effects of rice-based and wheat-based diets on bowel movements in young Korean women with functional constipation” menemukan bahwa mengonsumsi beras cokelat secara signifikan lebih efektif untuk mengobati sembelit, daripada nasi putih.
Namun perlu diperhatikan bahwa penelitian ini menggunakan objek penelitian berupa perempuan dewasa. Jika biji-bijian ini ada dalam menu anak mengalami sembelit, pastikan untuk memilih beras cokelat, varietas gandum utuh.
6. Roti putih
Roti putih mungkin menarik bagi anak, dengan teksturnya yang empuk dan rasa yang lembut. Namun, sayangnya roti putih tidak cocok untuk menjaga kesehatan usus.
Seperti nasi putih, tepung putih dibuat melalui proses yang menghilangkan bagian-bagian pentingnya.
Menghilangkan bagian yang kaya serat dan kuman dari biji-bijian gandum hanya menyisakan bagian tanaman endosperm.
Meskipun porsi ini mengandung beberapa nutrisi, seperti Vitamin B dan tepung putih, roti putih tidak dapat dibandingkan dengan kandungan serat yang lebih tinggi dari roti gandum utuh.
Jika anak ingin mengonsumsi roti, Mama bisa menyajikan roti gandum atau roti multigrain sebagai gantinya.
7. Pasta putih
Sama-sama dibuat dengan tepung putih, pasta putih juga masuk daftar makanan yang harus dihindari selama sembelit. Satu cangkir spageti putih mengandung kurang dari satu gram serat, yang tidak terlalu mendorong pergerakan usus anak.
Jika anak belum pernah merasakan dunia pasta gandum dengan sayuran, mungkin sekarang menjadi momen yang tepat untuk memulainya!
Saat Mama memperkenalkan anak pada versi pasta baru yang lebih sehat, Mama juga akan memperkenalkan anak pada beragam rasa.
Salah satu penelitian yang ditulis oleh Gillian Harris dan Helen Coulthard di tahun 2016 menunjukkan bahwa pengenalan berbagai macam makanan meningkatkan kemungkinan anak menikmati lebih banyak makanan di kemudian hari.
8. Keripik kentang
Sebagai makanan ringan, keripik kentang bukanlah pilihan yang paling sehat untuk dikonsumsi saat sembelit, karena seratnya yang rendah dan kelembapan yang minimal, sehingga tidak akan mempercepat pergerakan usus.
Sebaiknya, anak dapat mengganti camilan rendah serat dan tinggi natrium seperti pretzel, sereal gandum olahan, dan kue kemasan, menjadi buah-buahan segar, sayuran, kacang-kacangan, atau biskuit gandum.
9. Permen
Permen adalah makanan lain yang dapat memperlambat proses pencernaan, terutama jika permen didahulukan dari makanan lain yang lebih sehat. Secara umum, Mama tak akan menemukan serat dalam permen, walaupun ada banyak rasa buah yang dikandungnya.
Untuk mendapatkan rasa manis dengan kandungan serat yang tinggi, coba tawarkan anak makanan yang dipanggang, yang dibuat dengan tepung terigu utuh, almond berlapis cokelat, dengan tambahan buah beri dan krim kocok.
Bereksperimen dengan alternatif ini bahkan dapat membantu anak mengembangkan selera untuk makanan penutup yang lebih bergizi.
Itu dia beberapa makanan yang harus dihindari saat anak mengalami sembelit. Walaupun sembelit adalah gangguan pencernaan yang cukup umum, anak yang terkena sembelit mungkin mengeluhkan sakit perut hingga mual.
Maka dari itu, penting untuk menerapkan pola makan yang tinggi serat, meningkatkan konsumsi cairan, dan rutin melakukan anak aktivitas fisik, tak lupa ingatkan anak agar tidak menahan buang air besar jika ada sudah ada dorongan yang datang.
Baca juga:
- Bagaimana Cara Mengatasi Asam Lambung Anak saat Puasa? Cari Tahu Yuk!
- Penting! Ketahui 6 Penyebab Asam Lambung pada Anak
- Cara Mengatasi Asam Lambung pada Anak dengan Kunyit