Hari Jumat Agung dan Paskah adalah perayaan yang penting bagi seluruh keluarga Kristiani. Pada Jumat Agung seluruh umat Kristen diingatkan tentang pengorbanan Yesus Kristus yang wafat di kayu salib untuk mengampuni dosa manusia.
Sedangkan Paskah, memeringati kebangkitan-Nya yang membuktikan bahwa Yesus adalah Anak Allah. Menjelang perayaan Jumat Agung pada tanggal 2 April dan hari Paskah tanggal 4 April, Mama dapat mengajarkan anak untuk meneladani sifat Yesus Kristus dari dua peristiwa penting tersebut.
Kali ini Popmama.com telah menyiapkan beberapa ayat renungan Alkitab ini dapat membantu Mama dan anak untuk mempersiapkan diri untuk menyambut Jumat Agung dan Paskah.
Baca terus di bawah ini ya!
1. Berdoa agar tidak jatuh dalam pencobaan
Freepik/Zilvergolf
Setelah tiba di tempat itu Ia berkata kepada mereka: "Berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan." (Lukas 22:40)
Masalah bisa datang pada siapa saja, tak hanya bagi orang dewasa, anak dan remaja juga dapat mengalami pencobaan dalam hidupnya. Banyak permasalahan muncul ketika anak mulai mengenal dunia.
Berdoa menjadi salah satu cara untuk menjauhkan anak dari pencobaan dan meminta pertolongan Allah agar kuat dalam mengadapi pencobaan tersebut, seperti yang Yesus lakukan saat berada di taman Getsemani.
2. Mengampuni kesalahan orang lain
Freepik/Ulkas
Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya. (Lukas 23:34)
Sebelum disalibkan, banyak orang yang menuntut Pontius Pilatus untuk menyalibkan Yesus Kristus, dan membebaskan Barabas seorang pembunuh. Setelah itu, Yesus memikul kayu salib, menggunakan mahkota duri, dan diejek oleh orang-orang yang melihatnya.
Namun, saat disalib Yesus memohon pada Allah untuk mengampuni orang-orang yang menyakitinya. Dari peristiwa ini mengajarkan pada anak untuk memaafkan kesalahan-kesalahan orang lain yang menyakitinya, seberat apapun itu.
Editors' Pick
3. Mengingat Yesus yang telah mati dan hidup kembali
Freepik/jcomp
Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup. (Roma 14:9)
Allah menciptakan manusia sebagai rencana-Nya yang agung, dan pada mulanya Allah menjadikan manusia sebagai citra dan gambaran-Nya. Namun, manusia bisa menjadi sangat lemah dengan perbuatan dosa, yang merusak gambaran Allah.
Perbuatan dosa membuat hubungan manusia dan Allah menjadi terputus. Namun, kematian Tuhan Yesus di kayu salib menjadi bentuk kasih sekaligus pengorbanan untuk menyelamatkan manusia dari dosa.
Manusia diselamatkan oleh-Nya, hal inilah yang perlu selalu anak tanam dalam dirinya agar terus kuat dalam iman.
4. Selalu rendah diri dan taat pada perintah Allah
Freepik/Stockshakir
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. (Filipi 2:8)
Seperti yang diyakini, Yesus adalah Anak Allah, namun Ia merendahkan diri agar menjadi manusia, bahkan dengan taat menjalankan perintah Allah hingga mati di kayu salib. Sikap rendah diri dan taat pada perintah Allah tersebut dapat menjadi teladan bagi hidup anak.
Menjadi rendah diri, mengajarkan anak untuk tidak sombong atau berbesar hati, tidak peduli apa kemampuan dan kehebatannya di dunia ini. Selain itu, anak juga perlu taat dalam melaksanakan tanggung jawabnya di dunia. Walaupun tidak mudah, ketaatan anak pada Allah akan membuahkan hasil yang indah.
5. Perlu memikul "salib" nya sendiri
Freepik/Spukkato
"Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku" (Lukas 9:23)
Seperti Tuhan Yesus yang memikul salib ke bukit Golgota, setiap umat Kristen juga perlu memikul “salib”nya sendiri. Artinya, anak bisa memikul kesedihan, kekecewaan, dan segala permasalahan yang menyakitinya.
Dalam menjalani hidup, anak juga menghadapi tantangan. Dengan percaya dan terus mengikuti teladan-Nya, niscaya anak akan mendapatkan buah kemenangan. Sehingga, Mama perlu ingatkan anak untuk terus bersabar dan bersemangat dalam memikul “salib”nya sehari-hari.
6. Pencobaan dapat menghasilkan ketekunan
Freepik/Inkakot
Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun. (Yakobus 1:2-4)
Bagi seorang remaja yang menemukan tantangan dalam kehidupannya, tentunya tidak mudah untuk merasa bahagia di tengah cobaannya tersebut. Namun, Mama bisa ingatkan anak bahwa Yesus mengajak umat-Nya untuk tetap bersuka cita, walaupun saat menghadapi pencobaan.
Hal ini karena setiap rintangan yang dihadapi mempersiapkan anak untuk menjadi lebih kuat. Seperti Tuhan Yesus yang melalui berbagai cobaan di dunia, sebelum akhirnya bangkit dan duduk di sebelah kanan Allah, anak harus selalu bertahan agar menjadi sosok yang sempurna di mata Tuhan.
7. Membagikan kabar sukacita dan kemenangan
Freepik/Jcomp
Dan segeralah pergi dan katakanlah kepada murid-murid-Nya bahwa Ia telah bangkit dari antara orang mati. Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia. Sesungguhnya aku telah mengatakannya kepadamu." (Matius 28:7)
Kebangkitan Tuhan Yesus adalah tanda kemenangan yang harus disebarkan. Di mana dosa dan maut telah dikalahkan, digantikan dengan terang dan harapan. Kabar bahagia ini yang harus Mama sampaikan kepada anak dan orang lainnya untuk memberi kabar sukacita.
Nah itulah beberapa renungan Alkitab seputar Jumat Agung dan Paskah yang mengingatkan Mama dan anak seputar pengorbanan dan kasih Yesus pada umat-Nya. Semoga Paskah di tahun ini membawa kebaikan dan kebahagiaan bagi Mama dan keluarga, Selamat menyambut hari Paskah!