Sejarah dan Tujuan Perayaan Tahun Baru Imlek yang Perlu Anak Tahu
Imlek identik dengan warna merah, beri tahu alasannya pada anak yuk!
16 Januari 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tahun ini, hari raya terbesar masyarakat Tionghoa yang dikenal dengan Imlek akan dirayakan pada Hari Selasa, 1 Februari 2022. Secara tradisional, Imlek sendiri merupakan waktu untuk melakukan penghormatan kepada keluarga, dewa surgawi, serta leluhur.
Hal ini juga merupakan waktu untuk menyatukan keturunan Tionghoa yang ada di dalam pesta keluarga serta doa bersama. Tak hanya itu saja, di balik perayaan Imlek juga terdapat kisah menarik penuh makna, yang perlu anak ketahui lho!
Untuk menambah wawasan anak serta meningkatkan rasa toleransinya, berikut Popmama.com telah merangkum sejarah imlek dan tujuan perayaan Imlekyang perlu anak tahu. Yuk simak di bawah ini!
1. Sejarah perayaan Imlek
Imlek adalah tradisi yang dirayakan oleh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Mulanya, tujuan tahun baru Imlek merupakan perayaan petani di China untuk menyambut pergantian musim dingin ke musim semi.
Kala itu, momen sejarah tersebut lebih dikenal sebagai Festival Musim Semi atau Sin Cia, yang berlangsung dari tanggal 1 bulan pertama hingga tanggal 15 bulan pertama. Perhitungan penanggalan Imlek sendiri awalnya berdasarkan bulan mengelilingi bumi atau yang disebut lunar calendar.
Perhitungan model seperti ini sebenarnya telah dikenal sejak ribuan tahun sebelum masehi. Selain itu, ada yang menyebutkan bahwa perhitungan angka tahun Imlek dimulai sejak 551 SM, saat Kung Fu Tzu lahir.
Selain identik dengan warna merah, jutaan rakyat China biasanya akan pulang kampung atau mudik untuk merayakan Imlek di daerah asalnya.
Tahun Baru Imlek memang merupakan masa liburan yang paling penting di China dan beberapa negara lain, sehingga dalam momentum ini mereka gunakan untuk mudik massal menjelang Imlek.
Editors' Pick
2. Mitos "Nian" yang paling populer saat tahun baru Imlek
Sama halnya dengan festival tradisional di China, Tahun Baru Imlek juga penuh cerita serta mitos. Salah satu yang paling populer yaitu mengenai binatang mitos yang disebut Nian.
Mitos binatang Nian diceritakan akan muncul pada hari pertama tahun baru. Nian juga kerap memakan tanaman, ternak, serta anak-anak. Maka dari itu, penduduk desa akan meletakkan persembahan yang ada di depan rumah mereka demi melindungi keluarga dari serangan binatang buas.
Konon menurut cerita, seorang pria tua mengetahui bahwa Nian akan takut dengan suara keras atau petasan serta warna merah. Oleh karena itu, saat perayaan Imlek, orang-orang akan meletakkan lentera merah dan gulungan merah di jendela demi mencegah Nian masuk.
Itulah sebabnya pada perayaan Imlek banyak didominasi warna merah sebagai simbol untuk mengusir roh jahat, nasib buruk serta terhindar dari bahaya Nian.
3. Hari raya imlek bertujuan untuk mengenang para leluhur serta menguatkan iman
Dalam merayakan hari raya Imlek, kebiasaan serta tradisi yang ada di masyarakat sangat spesifik serta sangat bervariasi di berbagai daerah. Namun sejatinya, perayaan hari Imlek juga merupakan perayaan besar yang juga dapat dirasakan oleh berbagai elemen.
Tak hanya sekadar menyatukan, momen ini bertujuan untuk mengenang para leluhur serta menguatkan iman di dalam doa bersama demi menapaki kemakmuran menuju tahun baru. Sebagian besar acara pun diperingati dengan berkumpul untuk melakukan makan malam tahunan bersama.
Di saat malam tahun baru Imlek tiba, yang disebut juga dengan Nian Ye Fan, akan ada banyak keluarga yang melakukan pembersihan rumah secara menyeluruh. Tujuannya adalah untuk menghilangkan nasib buruk.
Selanjutnya, mereka bersiap mendapat berkah di tahun baru lewat kegiatan mendekorasi rumah dengan hiasan yang akan menggambarkan keakraban, kebahagiaan, kekayaan, serta keberuntungan.
Pembersihan ini juga dimaksudkan agar menenangkan para dewa yang turun dari surga untuk melakukan inspeksi.
4. Anak-anak menikmati Imlek dengan menyalakan petasan dan mendapatkan angpao
Selain itu, para anak-anak keturunan Tionghoa akan menikmati tahun baru dengan menyalakan petasan demi memulai lembaran baru. Mereka juga bersiap-siap akan menerima amplop merah berisi uang, yang disebut juga dengan angpao.
Dengan kata lain, tujuan perayaan Imlek secara garis besar adalah untuk memberi ketenangan atas tantangan hidup yang akan dijalani seiring bertambahnya usia. Sehingga meskipun sudah berusia dewasa, namun bila belum menikah, maka tetap akan menerima angpao.
Demikian informasi seputar sejarah imlek dan tujuan perayaan Imlek yang perlu anak ketahui. Dengan memberi tahu informasi ini, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan anak tentang keberagaman masyarakat serta meningkatkan sikap toleransi satu sama lain.
Semoga informasinya bermanfaat ya!
Baca juga:
- 10 Rekomendasi Baju Imlek untuk Anak Perempuan
- Sejarah Barongsai Imlek yang Bisa Dijelaskan pada Anak
- Apa sih Imlek? Ini 15 Hal yang Anak Mama Harus Tahu tentang Tradisinya