Sekolah Dibuka Januari, 83% Tak Siap Memulai Pertemuan Tatap Muka
Apakah anak sudah siap masuk sekolah, Ma?
30 November 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim telah mengizinkan kembalinya sekolah tatap muka pada Januari 2021, dengan memenuhi berbagai syarat yang ditentukan. Ia juga menyebut penentuan izin sekolah tatap muka tidak lagi berdasarkan zona risiko Covid-19.
Kebijakan ini mendapatkan perhatian dari Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti yang menyebut 83,68 persen sekolah belum siap melangsungkan pertemuan tatap muka.
Hal ini pun dikatakan berdasarkan hasil pengawasan KPAI sejak bulan Juni hingga November 2020.
Pengawasan yang dilakukan KPAI tersebut dilakukan di 49 sekolah di 21 kabupaten atau kota pada delapan provinsi Indonesia.
Untuk mengetahui informasi selengkapnya, berikut Popmama.com telah menyiapkannya di bawah ini:
1. Mendikbud Nadiem Makarim, mengizinkan sekolah tatap muka pada Januari 2021
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, telah mengizinkan sekolah tatap muka pada Januari 2021, dengan memenuhi syarat yang ditentukan.
Dalam konferensi digital yang dilakukan pada Jumat, 20 November 2020 di kanal YouTube Kemendikbud, Nadiem menyebutkan penentuan izin sekolah tatap muka tak lagi berdasarkan zona risiko Covid-19, namun dari kewenangan pemerintah daerah, Kantor Wilayah, dan kementerian Agama.
Hal ini mendapatkan perhatian dari Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Retno Listyarti yang menyebutkan bahwa 83,68 persen sekolah belum siap melangsungkan pertemuan tatap muka (PTM).
Editors' Pick
2. Retno mengatakan 83,68 persen didapatkan dari hasil pengawasan KPAI sejak Juni-November 2020
Retno mengatakan bahwa 83,68 persen didapatkan dari hasil pengawasan KPAI sejak bulan Juni hingga November 2020.
"Hasil pengawasan KPAI, menunjukkan data dan fakta bahwa dari 49 sekolah yang ditinjau langsung, hanya 16,32 persen sekolah yang siap, dan 83,68 persen belum siap," ujar Retno melalui keterangan tertulisnya.
Ia pun mengatakan, pengawasan tersebut dilakukan di 49 sekolah di 21 kabupaten atau kota pada delapan provinsi di Indonesia.