Jangan Disepelekan, 5 Tanda Anak Kurang Mengonsumsi Sayuran
Apakah kebutuhan sayuran anak sudah terpenuhi, Ma?
15 Januari 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Anak tidak suka makan sayur sudah bukan hal asing lagi bagi setiap orangtua, bahkan mungkin anak mama termasuk salah satunya yang tidak suka makan sayur. Sayuran memang tidak seperti daging, ikan, atau buah.
Sayuran memang kurang digemari, terutama oleh anak-anak karena tekstur atau rasanya yang pahit atau juga hambar.
Padahal, setiap sayuran memiliki kandungan vitamin dan mineral penting yang menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak agar semakin optimal.
Kurang makan sayur juga bisa menimbulkan dampak kesehatan yang tidak bisa disepelekan. Agar anak tidak terkena dampak kesehatan akibat kurang makan sayur, penting sekali mengetahui tanda-tanda anak kurang makan sayur.
Apakah jumlah asupan sayuran anak sudah tercukupi? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut Popmama.com akan membahas 5 tanda anak kurang mengonsumsi sayuran.
1. Menyebabkan suasana hati anak yang mudah berubah hingga risiko depresi
Tahukah Mama, apa yang masuk ke dalam perut anak ternyata bisa memengaruhi suasana hatinya?
Hal ini berdasarkan penelitian yang ditulis dalam jurnal Psychiatry Research, yang mengatakan pola asupan yang tinggi dari buah, sayuran, biji-bijian utuh, ikan, minyak zaitun, susu rendah lemak, antioksidan, serta minim asupan pangan hewani, bisa berpengaruh pada penurunan risiko depresi.
Sebaliknya, pola makan yang tinggi daging merah dan daging olahan, biji-bijian olahan seperti tepung, nasi putih, roti putih, kemudian gula atau makanan manis, produk susu tinggi lemak, mentega, kentang, saus, yang dibarengi dengan minim konsumsi buah dan sayur bisa meningkatkan risiko depresi anak.
Jika Mama sering melihat suasana hati anak yang mudah berubah, maka itu bisa jadi karena pola makannya yang kurang sehat. Maka solusinya adalah berikan lebih banyak asupan sayur dan buah supaya suasana hati menjadi lebih baik.
2. Sistem kekebalan tubuh dan daya penglihatan yang menurun
Beberapa sayur dan buah menjadi sumber Vitamin A yang baik untuk penglihatan anak. Maka jika anak kurang mengonsumsi sayur, bisa berisiko penglihatannya yang menurun.
Menurut penelitian yang ditulis dalam National Institutes of Health, Vitamin A adalah kelompok senyawa retinoid yang larut dalam lemak, dan terlibat dalam berbagai fungsi tubuh. Seperti pada sistem kekebalan tubuh, penglihatan, dan sistem reproduksi.
Kecukupan Vitamin A ini sangat penting bagi anak, karena menurut laporan dari jurnal Community Eye Health, anak sangat berisiko mengalami defisiensi Vitamin A, yang menyebabkan rabun senja, kekeringan pada selaput lendir mata, serta bintik bitot atau munculnya bintik pada mata anak.
Beberapa jenis sayuran yang menjadi sumber Vitamin A adalah bayam, wortel, paprika merah, brokoli, dan masih banyak lagi.
Editors' Pick
3. Gusi sering berdarah akibat defisiensi Vitamin C
Dilansir dari Healthline.com, tanda-tanda anak kekurangan asupan sayur adalah gusinya yang berdarah, hal ini akibat dari defisiensi Vitamin C. Seperti yang Mama tahu, Vitamin C berperan dalam mempercepat penyembuhan luka, meningkatkan imun, antioksidan, dan mencegah kerusakan sel.
Selain menyebabkan gusi anak berdarah, kekurangan Vitamin C juga menyebabkan penyakit skorbut atau scurvy, yang berdampak pada mengurangi sistem imun tubuh, melemahkan otot dan tulang, serta membuat anak mudah mengalami letih dan lesu.
Mama bisa memberikan asupan sayur dengan Vitamin C pada anak, seperti brokoli, kale, paprika, seledri, kembang kol, thyme, dan bayam Jepang atau Mustard Spinach.
4. Mudah merasa lelah hingga terkena anemia
Tanda-tanda lainnya ketika anak kurang makan sayur adalah mudah merasa lelah. Dilansir dari Thehealthy.com, kekurangan asupan sayur bisa menyebabkan anak kekurangan folat atau Vitamin B9. Menurut Abby Saurer, RD, MPH, seorang ahli gizi di Abbott, defisiensi folat dapat memicu kelelahan dan anemia.
Agar anak tidak mudah lelah hingga terkena anemia, Mama dapat mencegahnya dengan memberikan anak sayuran dengan sumber Vitamin B. Seperti, asparagus, sayuran berwarna hijau gelap, kacang polong hitam, kacang merah, buncis, atau lentil.
5. Kulit menjadi kusam dan berisiko mengalami kerusakan kulit akibat radikal bebas
Dilansir dari Eatthis.com, Keri Gans, MS, RDN, CDN, yang merupakan ahli gizi dan nutrisi terdaftar serta penulis The Small Change Diet, mengonsumsi sayuran yang kaya akan kandungan antioksidan dapat mampu mencegah kerusakan kulit akibat efek buruk radikal bebas.
Selain itu, beberapa jenis sayuran yang tinggi kandungan airnya, dapat membantu melembabkan kulit. Hal ini bisa mengatasi kulit anak yang kusam lho!
Setelah mengetahui apa saja tanda-tanda anak kekurangan asupan sayur, penting juga lho untuk mengetahui berapa jumlah asupan sayur yang tepat untuk anak. Yuk coba cek di bawah ini!
Kebutuhan Sayuran untuk Anak Setiap Hari Berdasarkan Usianya
Dilansir dari verywellfamily.com, kebutuhan sayuran tiap anak berbeda tergantung dari usianya. Berikut adalah kebutuhan asupan sayuran untuk anak berdasarkan usianya:
- Anak usia 2-3 tahun : 1 hingga 1/2 cangkir/hari
- Anak usia 4-8 tahun: 1 1/2 hingga 2 1/2 cangkir/hari
- Anak perempuan usia 9-13 tahun: 2 hingga 4 cangkir/hari
- Anak laki-laki usia 9-13 tahun: 2 1/2 hingga 4 cangkir/hari
- Remaja perempuan usia 14-18 tahun: 2 1/2 hingga 4 cangkir/hari
- Remaja laki-laki usia 14-18 tahun: 3 hingga 4 cangkir/hari
Nah itu dia Ma, tanda-tanda yang muncul ketika anak kurang mengonsumsi cukup sayur. Maka jangan sepelekan jika anak suka menolak sayur ya, karena bisa berdampak pada produktivitas serta kesehatan anak sehari-hari.
Yuk mulai cukupi asupan sayuran anak!
Baca juga:
- 17 Sayuran yang Mengandung Vitamin C untuk Anak
- 7 Jenis Sayuran Merah yang Baik untuk Kesehatan Anak
- Sayuran dan Buah Ini Membantu Penanganan Penyakit Herpes pada Anak