Terapi Okupasi yang Membuat Anak Menjadi Lebih Mandiri
Salah satu terapi untuk membantu tumbuh kembang anak berkebutuhan khusus
17 Mei 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Anak yang memiliki kebutuhan khusus mempunyai gangguan dalam bentuk fisik, emosional, mental, serta bersosialisasi. Selain itu, juga mengalami berbagai gangguan seperti gangguan perkembangan, kesulitan dalam pelajaran, keterampilan keseharian, dan kemandirian.
Namun, hal ini bukan berarti si Anak tidak mendapatkan perhatian seperti anak lainnya, contohnya dalam hal pendidikan. Anak berkebutuhan khusus juga memerlukan pendidikan khusus yang sesuai dengan kapasitas kemampuannya.
Salah satu cara meningkatkan perkembangan anak, Mama dapat memberikan terapi khusus yang dapat membantu anak untuk lebih mandiri, salah satunya dengan terapi okupasi atau Occupational Therapy (OT).
Agar Mama lebih mengetahui tentang terapi okupasi, kali ini Popmama.com akan menjelaskan tentang terapi okupasi yang dapat membantu tumbuh kembang anak.
1. Apa itu terapi okupasi?
Terapi okupasi atau yang disebut dengan OT, dapat membantu orang dari segala kalangan usia untuk melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari mereka yang berfokus pada membantu anak-anak yang berkebutuhan khusus untuk meningkatkan keterampilan kognitif, fisik, sensorik, dan motorik mereka dalam meningkatkan rasa percaya diri mereka.
Terapi okupasi juga dapat dilakukan kepada anak-anak walaupun tugas anak-anak hanya belajar dan bermain, namun terapi ini dapat mengevaluasi keterampilan anak-anak untuk bermain, kinerjanya di sekolah, dan pada kegiatannya sehari-hari, dan menyeimbangkan dengan apa yang sesuai dengan perkembangan pada kelompok umur anak.
Hal-hal yang mereka lakukan adalah dengan melatih tugas motorik halus dan kasar sehari-hari. Contohnya seperti, menggunakan sikat gigi, menulis dipapan tulis, mengatur tinggi rendahnya tas ransel. Selain itu juga dapat membantu anak-anak yang memiliki masalah pada pemrosesan sensorik.
Untuk anak-anak, terapi okupasi ini memberikan manfaat yang besar, terutama untuk anak-anak yang memiliki masalah dalam cara belajar.
Editors' Pick
2. Terapi okupasi digunakan untuk siapa?
Menurut American Occupational Therapy Association (AOTA), anak-anak dengan masalah medis ini mungkin mendapat manfaat dari terapi okupasi:
- Cedera lahir atau cacat lahir,
- gangguan pemrosesan sensorik,
- cedera traumatis (otak atau sumsum tulang belakang),
- gangguan pada belajar,
- autisme / gangguan perkembangan meresap,
- rematik artritis remaja,
- masalah kesehatan mental atau perilaku,
- patah tulang atau cedera ortopedi lainnya,
- keterlambatan tumbuh kembang Si Anak,
- kondisi pasca-bedah,
- anak yang mengalami spina bifida,
- amputasi traumatis,
- kanker,
- cedera tangan yang parah,
- multiple sclerosis, cerebral palsy, dan penyakit kronis lainnya.
Namun, untuk mengetahui perawatan tentang kebutuhan anak dengan terapi okupasi ini, Mama dapat melakukan konsultasi terlebih dahulu kepada dokter anak agar mendapatkan perawatan yang sesuai kepada si Anak.