Jika anak mama menderita ADHD, Mama mungkin sangat akrab dengan situasi anak menghilangkan tugasnya di suatu tempat, lupa membawa pulang buku untuk belajar, menyerahkan pekerjaan sekolah terlambat atau tidak lengkap, dan lain-lain.
Inilah yang seringkali membuat anak-anak dengan ADHD dicap sebagai tidak bertanggung jawab, ceroboh, atau malas. Sayangnya, kritik ini tidak membantu dan justru menyakitkan untuk anak serta orangtua.
Anak-anak dengan ADHD sering membutuhkan banyak struktur dan dukungan untuk membantunya agar lebih terorganisir. Dengan bantuan Mama, anak juga dapat mengembangkan kebiasaan sejak dini agar lebih siap sekolah.
Berikut Popmama.com akan memberikan 9 tips yang membantu anak ADHD agar lebih siap untuk sekolah berdasarkan informasi dari laman Very Well Mind. Yuk simak!
1. Menyiapkan ruang belajar di rumah yang bebas gangguan
Freepik/wayhomestudio
Cobalah mengajak anak menyiapkan area belajar khusus di rumah yang bebas dari gangguan. Ruang belajar ini harus tetap tertata dengan baik.
Bantu anak menyiapkan ruang belajar dengan memimpinnya melalui langkah-langkah yang diperlukan, seperti menjaga area tetap rapi dan bersih dari barang-barang yang tidak perlu.
Ketahuilah bahwa Mama perlu mengawasi anak dan membantunya melalui proses ini secara teratur.
Jadikan ini bagian dari rutinitas harian Mama dan anak.
2. Menyediakan perlengkapan alat tulis
Freepik/shangarey
Sediakan perlengkapan yang berguna untuk sekolah, seperti pensil, pena, kertas, penggaris, klip kertas, rautan pensil, kamus, kalkulator, dll.
Selain itu, beri label pada laci di meja atau pada pensil holder yang diletakan pada area meja belajar, dan setiap 2-3 minggu sekali, bantu anak menempatkan persediaan di laci atau holder yang telah ditentukan sesuai namanya.
3. Mencatat setiap tugas dalam buku catatan khusus
Freepik/evening_tao
Bekerja samalah dengan guru di sekolah untuk meminta anak agar menuliskan tugas-tugas ke dalam buku catatan.
Buku catatan/folder tugas ini harus menyertakan tanggal, misalnya melacak tanggal pengumpulan dan tanggal ujian. Selalu tinjau kalender ini secara teratur bersama anak.
Ketika anak memiliki tugas yang dikumpulkan dalam jangka panjang, gunakan kalender kecil untuk memecahkan tugas tersebut menjadi bagian yang lebih kecil.
Tujuannya, agar anak dapat mengerjakan tugas sedikit demi sedikit sehingga mampu mengumpulkan tugas tepat waktu.
Ingatlah bahwa Mama mungkin perlu berkreasi dengan anak untuk membantunya menemukan sistem belajar yang paling berfungsi.
Editors' Pick
4. Meminta dukungan dari wali kelas anak di sekolah
Freepik/Tirachardz
Mintalah wali kelas anak di sekolah untuk memberikan dukungan dengan mengingatkan anak dengan lembut ketika tiba waktunya untuk menulis tugas di buku catatan.
Langkah ini memastikan bahwa anak dapat memahami tugas dan memeriksa kembali bahwa tugas ditulis dengan benar di buku catatan.
Di akhir hari sekolah, akan sangat membantu bagi guru untuk memeriksa apakah buku pelajaran, buku tulis, dan buku catatan pekerjaan rumah sudah dimasukkan ke dalam tas anak.
5. Meninjau kembali buku pelajaran dan PR-nya yang perlu dimasukkan kembali ke tas sekolah
Freepik/kstudio
Setelah mengerjakan PR, selalu tinjau bersama anak untuk memeriksa kembali kertas atau buku PR-nya, buku pelajaran, dan alat tulis yang perlu dimasukkan kembali ke dalam tas sekolah.
Awasi anak saat memasukkan barang-barang ini ke dalam tas dan tempatkan tas sekolah di dekat pintu rumah. Dengan cara ini, tas sekolah anak dapat dengan mudah ditemukan di pagi hari.
6. Memiliki rutinitas membersihkan meja sekolah dan membersihkan ransel
Freepik
Tanyakan kepada wali kelas tentang menjadwalkan waktu reguler bagi anak untuk mengatur dan membersihkan meja di sekolah. Selalu pastikan bahwa anak dapat mengikuti rutinitas piket di sekolah untuk membersihkan meja atau lokernya.
Selain itu, penting juga bagi Mama untuk membuat rutinitas ini di rumah, agar anak membersihkan ransel sekolah dan buku catatannya.
Pahami bahwa anak akan membutuhkan pengawasan dan bantuan dengan rutinitias ini. Penting untuk membimbing anak melalui langkah-langkah ini, untuk melatih keterampilan yang diperlukan dan membentuk kebiasaan yang baik.
7. Memberikan petunjuk di meja belajar sekolah anak agar barang-barang tetap terorganisir
Freepik
Mama juga dapat mengorganisir barang-barang anak selama ia di sekolah. Misalnya, Mama dapat menempelkan area meja dengan selotip untuk menunjukkan di mana barang-barang harus di letakkan, misalnya, buku catatan, buku, peralatan tulis, dll.
Ini tentunya akan memudahkan anak untuk menempatkan kembali barang-barang di tempat yang tepat sehingga dapat ditemukan saat dibutuhkan.
Namun sebelum melakukan ini, penting untuk mendapatkan izin dari wali kelas anak dulu ya, Ma!
8. Memisahkan subjek pelajaran dengan warna-warna tertentu
Freepik/Gpointstudio
Belilah satu set sampul buku, buku catatan, dan folder berkode warna untuk setiap bidang subjek. Tujuannya agar anak mama dapat mengatur buku atau PR-nya dengan warna.
Misalnya, anak dapat memilih warna merah untuk buku matematika, warna kuning untuk buku seni bahasa, warna hijau untuk buku sains, dll.
Selain itu, beri tahu hal ini dengan wali kelasnya juga, agar ia dapat mendukung anak dalam menerapkan sistem ini. Guru bahkan juga membantu menandai tugas anak di buku catatan dengan spidol warna, yang memudahkan anak melacak buku mana yang harus digunakan.
9. Berikan penghargaan yang memotivasi dan memperkuat anak secara positif
Freepik/Pch.vector
Selalu berikan penghargaan yang memotivasi dan memperkuat anak secara positif, terutama pada saat ia menunjukkan peningkatan dalam mengembangkan lebih banyak kemampuan, seperti menyelesaikan tugas tepat waktu, menjaga buku-buku pelajaran tetap rapi, dan keterampilan organisasi dalam kehidupan sehari-harinya.
Penghargaan ini juga menjadi bentuk dukungan pada anak dengan ADHD agar semakin semangat sekolah dan meyakinkan anak bahwa kondisinya tak dapat menghalanginya untuk menjadi anak yang berprestasi.
Mudah lupa dan kesulitan dalam mengorganisasi barang termasuk di antara kriteria untuk mendiagnosis ADHD.
Gangguan ini juga sering dikaitkan dengan defisit fungsi eksekutif yang membuat lebih sulit untuk merencanakan ke depan, mengingat, memprioritaskan, memulai, memantau diri sendiri, dan menyelesaikan tugas.
Dengan menerapkan beberapa tips di atas, di harapkan akan memudahkan proses belajar anak di sekolah dan di rumah dan memastikan bahwa anak dengan ADHD selalu diberikan dukungan penuh dalam hal belajar.