Ketika Mama memiliki dua anak atau lebih, mungkin Mama khawatir tentang persaingan antar saudara. Namun Mama jangan takut lagi, karena ada cara untuk mencegah anak-anak menjadi musuh daripada menjadi teman baik yang diharapkan.
Persaingan antar saudara adalah hal biasa dan terjadi di sebagian besar keluarga. Ya, konflik saudara kandung adalah hal yang wajar dan tidak dapat dihindari, tetapi untungnya, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantu anak-anak keluar dari masalah tersebut.
Berikut Popmama.com akan memberikan 10 tips untuk membesarkan kakak dan adik tanpa persaingan.
1. Cobalah untuk tidak menengahi perkelahian anak
Pexels/Ketut Subiyanto
Sangat mudah untuk ingin campur tangan pada setiap kali anak-anak berkelahi. Tetapi cobalah melawan perasaan ini dan melihat apakah anak dapat menyelesaikannya sendiri.
Menjadi penengah dapat memulai argumen yang sama sekali baru, yang Mama bahkan tidak ingin terlibat di dalamnya. Cobalah untuk mengabaikannya, seperti tidak ikut berbicara dan menengahi mereka, serta beri tahu anak-anak untuk bertengkar ke ruangan lain.
Memberi tahu anak untuk bertengkar di tempat lain dapat menunjukkan pesan bahwa tindakan mereka mengganggu, merusak suasana, dan memengaruhi perasaan orang lain, sehingga anak akan mengurangi intensitasnya bertengkar.
2. Bertengkar itu normal
Freepik
Berkelahi adalah hal yang normal dan tidak dapat dihindari sepanjang hidup. Dari hari kita lahir hingga hari kita meninggalkan bumi ini, sayangnya, pertempuran akan menjadi bagian alami dari kehidupan sehari-hari.
Cobalah untuk mengingat ini ketika Mama merasa sudah lelah dengan anak-anak yang bertikai. Ya, mereka mungkin bertengkar sepanjang hari dan, ya, itu mungkin membuat Mama marah juga, tetapi percayalah ini tidak akan bertahan lama.
Selain itu, merupakan ide yang baik untuk memberi tahu mereka bahwa berkelahi dengan saudara kandung adalah hal yang normal dan mereka bukan satu-satunya saudara di dunia yang terus-menerus berdebat dengan kakak/adik laki-laki atau perempuannya.
3. Melakukan diskusi keluarga
Pexels/Ketut Subiyanto
Diskusi keluarga secara teratur adalah cara yang tepat untuk memasukkan anak-anak ke dalam keputusan penting keluarga. Misalnya, cobalah menentukan tugas yang berbeda kepada anak-anak dari minggu ke minggu.
Ini juga akan memberi anak tanggung jawab dan sesuatu yang bisa dibanggakan, ditambah itu berarti lebih sedikit pekerjaan rumah untuk Mama.
Dengan saling mendapatkan tanggung jawab, anak mungkin mulai menghormati satu sama lain, yang menjadi bonus bahagia lainnya.
Diskusi keluarga juga bagus untuk ikatan keluarga dan tidak hanya dapat membantu memperkuat hubungan yang orangtua miliki dengan anak-anak, tetapi juga hubungan yang mereka miliki satu sama lain.
Editors' Pick
4. Bersikaplah adil pada masing-masing anak
Freepik/Pch.vector
Beberapa buku panduan seringkali mengajarkan orangtua untuk memperlakukan anak-anak secara sama setiap saat. Tetapi apa yang terjadi ketika satu anak memiliki pendapat atau minat yang berbeda?
Meskipun kesetaraan merupakan ide yang bagus dalam banyak kasus, ini bisa tidak cukup berhasil dengan saudara kandung, dan bahkan mungkin akhirnya dapat menyebabkan lebih banyak kerusakan daripada kebaikan.
Sebaiknya, cobalah untuk ambil jalan yang adil, seperti lebih banyak tanggung jawab, maka akan lebih banyak hak istimewa. Ini akan membantu mengajari anak-anak tentang hak dan kewajiban, serta bagaimana menghadapi permasalahan.
5. Memiliki waktu keluarga
Freepik
Tidak peduli seberapa sibuknya orangtua, waktu keluarga selalu sangat penting. Misalnya, cobalah memasukkan sikap semangat tim ke keluarga, "kita semua bersama-sama." Ini akan membantu menumbuhkan empati dan ikatan naluriah yang mungkin perlu diperhatikan oleh anak-anak mama.
Ingat, rumah dan keluarga adalah tempat pertama anak-anak belajar, oleh karena itu penting untuk menunjukkan kepada anak-anak bahwa pada akhirnya, rumah adalah tempat di mana hatinya berada.
Ini juga menjadi tanggung jawab orangtua untuk mengajari anak-anak cara memperlakukan orang lain, dimulai dengan cara mereka memperlakukan satu sama lain.
6. Abaikan hal-hal kecil
Freepik
Saudara kandung selalu akan bertengkar, dari ketika mereka usia 5 taun bahkan hingga mereka berusia 50 tahun, itu adalah sesuatu yang akan selalu terjadi. Oleh karena itu, penting untuk terkadang membiarkan mereka melakukannya, dan mengabaikan argumen kecil yang mungkin mereka miliki.
Untuk pertengkaran kecil, cukup beri tahu mereka bahwa, jika terus berlanjut maka mereka akan menerima hukuman kecil. Di sini, Mama memberi anak-anak kesempatan untuk menyelesaikan argumen mereka sendiri, namun ingat pastikan anak menjalani hukuman jika mereka tidak patuh.
7. Berbicara pada masing-masing anak
Pexels/Ketut Subiyanto
Menghabiskan waktu sebagai keluarga sangat penting, namun, Mama juga perlu menghabiskan waktu bersama masing-masing anak.
Meskipun ini pada awalnya mungkin menyebabkan pertengkaran di antara anak-anak karena menganggap Mama melakukan pilih kasih, ini bisa menjadi kesempatan bagus untuk berbicara dengan mereka secara pribadi dan mencari tahu apa yang membuat mereka marah pada saudaranya atau apa yang saudaranya sehingga membuatnya marah.
Berbicara pada masing-masing anak, juga membuat mereka merasa sedikit istimewa, yang pada gilirannya akan membantu kepercayaan diri dan harga diri mereka. Akibatnya, perselisihan akan berubah menjadi persahabatan saudara kandung karena mereka merasa positif tentang diri mereka sendiri.
8. Membuat anak bekerja sama alih-alih bersaing
Pexels/August de Richelieu
Sangat mudah bagi orangtua untuk mengatur kompetisi dan tugas untuk melihat siapa yang bisa menyelesaikan lebih dulu atau siapa yang bisa berlari paling cepat.
Mungkin Mama pernah melakukannya seperti, "siapa pun yang menyikat gigi lebih dulu akan mendapatkan cemilan." Namun, dalam jangka panjang, ini bisa menjadi ide yang sangat buruk.
Cara ini dapat memaksa anak-anak untuk bersaing satu sama lain, yang kemudian akan terbiasa ke dalam kehidupan sehari-hari dan perilaku mereka terhadap satu sama lain.
Dalam keadaan tertentu, ini dapat membuat mereka "berlawanan satu sama lain" yang sulit untuk dikembalikan. Sebagai gantinya, cobalah beri tahu mereka bahwa mereka akan mendapatkan hak istimewa jika mereka melakukan sesuatu bersama-sama, bekerja sama alih-alih bersaing.
9. Hindari membanding-bandingkan anak dengan saudaranya
Freepik/rawpixel.com
"Kenapa kamu tidak bisa lebih seperti adikmu/kakakmu?" Pernyataan seperti itu dapat meningkatkan kemungkinan kebencian saudara kandung dan persaingan dalam keluarga. Alih-alih membandingkan anak-anak, pujilah mereka masing-masing atas kekuatan dan bakat mereka.
Kakak mungkin pandai dalam berhitung, tapi mungkin adik adalah seniman yang hebat. Biarkan anak-anak menjadi diri mereka sendiri, dan jangan mencoba membuat setiap anak bertindak seperti yang dianggap sebagai "anak yang ideal".
Salah satu cara terbaik untuk mencegah persaingan anak-anak adalah dengan tidak memulainya sejak awal.
Nah itulah beberapa cara untuk mencegah persaingan antar saudara. Jika Mama telah mencoba segalanya untuk membantu anak-anak lebih kompak dan tidak ada yang berhasil, maka tidak ada salahnya membawa bantuan profesional dari luar.
Konseling jangka pendek, terutama selama masa sulit, dapat membantu keluarga untuk kembali ke pijakan yang benar.
Terkadang konselor dapat membantu memberikan perspektif yang diperlukan, dan hanya tergantung pada situasi dan keadaan keluarga. Membesarkan anak adalah pekerjaan yang sulit, dan orangtua yang hebat tahu kapan harus meminta bantuan.