'Waktu adalah uang', tentu Mama pernah mendengar kalimat mutiara ini sebelumnya, bukan? Kalimat yang sudah tak asing ini mengajarkan agar kita tidak membuang-buang waktu, karena waktu adalah sesuatu yang berharga.
Ini juga yang perlu diajarkan pada anak sejak usia muda. Semakin beranjak usia, anak akan memiliki beragam aktivitas. Jika anak tidak bisa memanfaatkan waktu sebaik mungkin, maka ia bisa sering terburu-buru, terlambat, atau tidak melaksanakan tanggung jawabnya.
Bahkan anak yang terkecil alias si Bungsu juga perlu belajar bagaimana mengatur waktunya.
Buat anak memanfaatkan waktunya dengan baik, menggunakan 9 tips mengajarkan keterampilan manajemen waktu yang telah Popmama.com rangkum di bawah ini!
1. Jadikan manajemen waktu menjadi rutinitas menyenangkan
Freepik/user20119892
Orang dewasa cenderung menggunakan manajemen waktu untuk rutinitas sehari-hari, mulai dari bangun tidur, mengantar anak ke sekolah, meeting, mengerjakan tugas rumah tangga, dan lain-lain dengan stres hingga membuat Mama ingin membuang jam ke luar jendela.
Belajar manajemen waktu seharusnya menyenangkan bagi anak-anak. Misalnya biarkan anak menggunakan krayon untuk mewarnai jadwal rutinitas sehari-harinya sendiri, tambahkan stiker untuk menandai hari spesial.
Mama juga bisa membuat permainan untuk melihat siapa yang dapat menyelesaikan tugas-tugas sederhana di rumah yang biasanya memakan banyak waktu, seperti menyikat gigi, memakai sepatu, atau menyiapkan ransel untuk sekolah besok.
Semakin menyenangkan cara Mama menerapkan manajemen waktu untuk anak, maka akan semakin mudah untuk membuatnya memahami pentingnya waktu dan bagaimana mengelola jam yang terus berdetak.
2. Mulailah sebelum anak beranjak usia remaja
Freepik/Pvproduction
Tentu saja, orangtua juga dapat mengajarkan keterampilan manajemen waktu kepada remaja. Tetapi semakin awal Mama memulai, maka semakin baik baginya dan semakin mudah ia menjalani hari-harinya.
Anak-anak prasekolah dapat belajar melalui tugas-tugas kecil yang diselesaikan dalam waktu singkat, seperti mengenakan pakaian atau membersihkan mainan.
Sedangkan, anak-anak usia sekolah dapat membuat jadwal waktu mulai dan selesai yang telah ditentukan, untuk menyelesaikan pekerjaan rumah dan tugas-tugas rumah tangga sederhana yang sesuai dengan usianya.
3. Tunjukkan pada anak cara mengukur waktu
Freepik/user11472009
Anak-anak yang tahu cara membaca tahu waktu belum tentu tahu cara mengukur waktu, seperti seberapa cepat atau lambat.
Maka itu, bantu anak dengan mengatur timer selama jadwalnya menyelesaikan tugas. Mama juga bisa memberikan hitungan mundur verbal saat setiap menit berlalu, agar anak bisa mengukur jarak waktu waktunya.
Cara ini bertujuan membantu anak memahami seperti apa rasanya satu jam, 15 menit, atau bahkan lima menit.
Jadi, lain kali Mama mengatakan, "Kami akan pergi dalam lima menit," maka anak akan tahu itu twaktu yang sebentar, dan ia tidak akan membuang-buang waktu untuk bersiap-siap.
Editors' Pick
4. Membuat dan menghias kalender keluarga bersama
Freepik/Mego-studio
Kalender keluarga adalah petunjuk untuk semua orang di rumah. Misalnya pada hari Senin, anak bungsu perlu latihan sepak bola, hari Rabu Mama perlu menghadiri rapat orangtua di sekolah, dan Papa perlu melakukan kerja bakti di hari Minggu.
Seluruh jadwal keluarga harus berada dalam satu dokumen, yang membuat seluruh anggota keluarga semua tetap pada jalurnya. Kertas berukuran poster sangat cocok untuk kalender keluarga, karena dapat digambar, diwarnai, atau dilukis.
Jadikan mewarnai kalender ini sebagai kegiatan seni keluarga. Mama juga bisa menggunakan kode warna untuk masing-masing anggota keluarga.
Aktivitas sederhana ini membantu anak-anak melihat jadwal keluarga hari demi hari di satu tempat, dan bonus lainnya adalah aktivitas ini bisa dimanfaatkan sebagai quality time bersama keluarga.
5. Menetap pada jadwal yang telah dibuat
Freepik
Sangat menggoda untuk membiarkan anak-anak memiliki waktu bermain beberapa menit lagi ketika mereka sedang tenang. Atau Mama ingin anak menghabiskan lebih banyak waktu untuk belajar, padahal di jadwal ia sudah harus bersiap-siap untuk tidur pada pukul 19:00.
Karena anak baru mulai belajar tentang manajemen waktu, penting untuk menetap pada jadwal yang telah dibuat.
Saat waktu habis, lanjutkan ke jadwal berikutnya. Melewati bahkan beberapa menit atau jam dari jadwal dapat membuat anak jadi terbiasa untuk mengulur waktu. Tetap pada jadwal, terutama di hari-hari dan minggu-minggu awal belajar tentang manajemen waktu.
6. Hindari memberikan jadwal yang terlalu padat
Freepik/Gpointstudio
Salah satu kesalahan paling umum yang Mama mungkin lakukan sebagai orangtua adalah, berusaha memastikan anak-anak dapat berpartisipasi dalam setiap kegiatan sepulang sekolah.
Alih-alih belajar tentang manajemen waktu dengan cara yang benar, yang anak rasakan hanyalah terus-menerus pergi, pergi, pergi, yang membuat mereka lelah dan mendambakan waktu terhenti sejenak untuk istirahat.
Selain itu, terlalu banyak jadwal berisiko membuat Mama banyak mengatur banyak jadwal anak di waktu-waktu penting, yang akhirnya akan membuang waktu Mama dan anak.
7. Jangan lupa untuk menjadwalkan waktu istirahat
Pexels/Ketut Subiyanto
Membuat jadwal dan menaatinya adalah penting, namun bagian dari jadwal itu harus mencakup waktu luang.
Jadwal waktu untuk tidak melakukan apa-apa alias waktu bebas adalah saat-saat hebat dalam mempelajari manajemen waktu. Waktu bermain sendirian bisa menyenangkan dan tidak terstruktur, tetapi juga dapat mengajarkan anak tentang waktu mulai dan waktu berakhir.
Ini juga membantu anak belajar bahwa manajemen waktu tidak hanya tentang bersiap-siap untuk pergi ke suatu tempat atau menyelesaikan aktivitas terstruktur tepat waktu. Manajemen waktu yang baik juga memberi tahu anak bahwa ia memiliki waktu untuk bermain.
8. Memberikan pujian untuk manajemen waktu yang baik
Pexels/Ivan Samkov
Mama juga dapat memberi apresiasi kepada anak-anak untuk manajemen waktu yang baik, dan ini bisa menjadi motivasi yang luar biasa. Hadiah bisa diberikan dalam sistem harian atau mingguan, dan Mama juga bisa memutuskan hadiah tersebut bersama-sama sebagai sebuah keluarga.
Jadilah kreatif dengan cara pemberian apresiasi, misalnya Mama dapat mengijinkan anak waktu bermain video game sebagai hadiah. Atau, jadikan apresiasi ini sebagai waktu berkumpul keluarga dengan menonton film di bioskop.
Anak-anak yang lebih kecil dapat fokus pada hadiah yang bisa didapatkan dalam waktu lebih singkat, misalnya jika anak mampu menyelesaikan jadwal hariannya selama tiga hari berturut-turut, maka Mama dapat memberikan makanan penutup sebagai cara apresiasi
9. Bantu anak menetapkan prioritas hariannya
Freepik/Tirachardz
Menentukan prioritas setiap hari seperti, sepulang sekolah pertama anak harus istirahat, selanjutnya mandi, terakhir mengerjakan tugas. Anak-anak yang lebih kecil mungkin tidak mengerti apa itu prioritas, tetapi Mama masih bisa mengajari mereka konsepnya.
Tergantung pada usia, kebanyakan anak tidak melihat gambaran besar tentang prioritas. Sehingga bantu anak mengatur harinya menggunakan metode pertama, berikutnya, terakhir.
Mulailah dari prioritas harian sebelum pindah ke prioritas mingguan dan bulanan. Maka, Mama akan segera menyiapkan anak untuk sukses dan ahli dalam manajemen waktu.
Itulah beberapa tips mengajarkan keterampilan manajemen waktu pada anak. Perlu diketahui bahwa semua tips di atas membutuhkan proses, sehingga memerlukan banyak usaha dan kesabaran.
Mengajarkan anak keterampilan manajeman waktu adalah sesuatu yang dapat ia gunakan sepanjang hidup, dan akan membantunya menyelesaikan tugas-tugas terpenting setiap hari dan setiap minggu sambil menetapkan tujuan jangka panjang.