Bahaya Bermain Petasan bagi Anak, Bisa Terluka!
Anak bisa trauma, bahkan terluka
26 Februari 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat merayakan Tahun Baru dan beberapa Hari Raya lain, bermain petasan atau kembang api (fireworks) adalah salah satu hal "wajib" yang menjadi tradisi masyarakat, khususnya di Indonesia.
Ledakan petasan sendiri sebenarnya dinilai berdaya ledak rendah dan tidak membahayakan. Jika digunakan dengan benar, petasan cenderung tidak berbahaya.
Namun, anak kecil yang bermain kembang api memerlukan pengawasan ekstra dari orangtua untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Karena bubuk mesiu yang menjadi bahan utama petasan banyak juga dijumpai dalam senjata api dan senjata ledak seperti granat dan bom.
Salah satu contoh bahaya petasan yang mengancam adalah terjadi di Blitar, yang mana muncul ledakan petasan yang menelan 4 korban jiwa.
Untuk menambah informasi Mama dan tetap waspada dengan keselamatan anak, berikut bahaya bermain petasan bagi anak yang telah Popmama.com rangkum dan dapat dibaca.
1. Dapat menimbulkan trauma pada anak
Seperti yang kita ketahui, meski kelihatannya cantik petasan juga memiliki bunyi yang cukup keras. Beberapa orang dewasa yang mendengar saja mungkin kaget, apalagi anak-anak yang baru pertama kali mendengar.
Dari sisi psikologis, bunyi ini akan membekas di otaknya dan bisa menyebabkan trauma pada anak sampai ia besar. Belum lagi,
Editors' Pick
2. Bisa menyebabkan gangguan pendengaran
Selain menyebabkan trauma terhadap suara keras, petasan juga berisiko menyebabkan gangguan pendengaran. Terutama pada bayi atau anak yang masih sangat kecil dengan riwayat keluarga yang punya masalah pendengaran.
Saluran telinga bayi dan anak kecil jauh lebih kecil ketimbang orang dewasa. Jadi, ledakan petasan akan terdengar lebih keras ketika memasuki kanal telinga mereka.
3. Risiko terkena luka bakar
Psikolog Kantiana Taslim mengatakan bahwa petasan sebaiknya dimainkan oleh anak-anak yang memang sudah dapat diajak berpikir, berdiskusi, dan memahami konsekuensi dari suatu tindakan. Hal ini dikarenakan mereka bisa terkena luka bakar jika terkena ledakan petasan di tubuh.
Bukan hanya pada diri sendiri, ketika anak-anak bermain ada kemungkinan mereka bisa melukai teman dengan ledakan petasan.
4. Terjadi kebakaran di sekitar
Anak berusia di bawah tujuh tahun biasanya masih belum dapat berpikir secara rasional dan belum bisa memahami sebab-akibat yang timbul dari perbuatannya. Bayangkan jika anak yang tidak mengerti bahaya dari petasan baru bermain tanpa pengawasan.
Mungkin anak itu akan tidak sengaja menjatuhkan petasan, lalu membakar lingkungan sekitarnya. Selain membahayakan keselamatan si Anak, kebakaran tersebut juga mengancam orang-orang sekitar.
5. Bisa menyebabkan sesak napas pada anak
Ketika petasan dibakar, biasanya ada aroma hangus khas kebakaran di sekeliling kita karena bahan dalam petasan tersebut. Aroma ini berpotensi membuat sesak napas, batuk, bahkan infeksi saluran pernafasan pada anak.
Sebagai solusi dari bahaya-bahaya ini, Mama bisa mengedukasi anak tentang petasan. Beritahu kalau dia harus berhati-hati dan mengapa petasan berbunyi keras.
Selain itu, Mama juga bisa melakukan pengawasan terhadap anak yang ingin bermain petasan agar tercegah dari bahaya.
Itu dia bahaya bermain petasan bagi anak yang harus diwaspadai. Semoga informasi ini membantu ya.
Baca juga:
- Sambut Tahun Baru, Ini Tips Aman Bermain Kembang Api untuk Anak
- 10 Cara Alternatif Hindari Anak dari Bahaya Kembang Api
- 5 Fakta Menarik Seputar Asal Usul Kembang Api