Finlandia dinilai sebagai negara dengan pendidikan paling maju di dunia. Hal ini dibuktikan oleh Studi Kompetitif Global yang dilakukan oleh World Economic Forum (WEF).
Negara ini adalah negara yang kaya akan reformasi intelektual dan pendidikan. Bertahun-tahun, mereka telah memulai sejumlah perubahan yang baru dan sederhana.
Perubahan tersebut sepenuhnya merevolusi sistem pendidikan mereka.
Hal ini juga terbukti dari anak-anak Finlandia yang hampir selalu berada di posisi teratas dalam tes global yang mengevaluasi sistem pendidikan negara, yaitu The Program for International Student Assessment (PISA) sejak tahun 2000.
Kali ini, Popmama.comtelah merangkum 10 rahasia agar anak pintar dari anak Finlandia, menurut World Economic Forum (WEF). Yuk dibaca, Ma!
1. Tidak ada Ujian Nasional
Freepik/shangarey
Finlandia tidak memiliki tes standar untuk seluruh siswa seperti Ujian Nasional (UN) yang dulu pernah ada di Indonesia (sebelum penghapusan).
Hal ini dikarenakan mereka menyadari bahwa setiap anak memiliki keunikan dan kecerdasan masing-masing.
Tes yang terdapat di negara tersebut hanyalah National Matriculation Exam atau Ujian Matrikulasi Nasional yang bersifat sukarela untuk siswa tahun terakhir di Sekolah Menengah Atas.
Seluruh anak di Finlandia dinilai secara individual dan sistem penilaian ditetapkan oleh guru mereka. Pelacakan keseluruhan nilai selanjutnya dilakukan oleh Kementerian Pendidikan, yang mengambil sampel kelompok dari berbagai sekolah.
2. Memiliki sistem pembelajaran yang santai
Freepik/pch-vector
Lebih sedikit stres dan lebih banyak perhatian.
Suasana pembelajaran di Finlandia cenderung lebih santai. Biasanya, para siswa hanya diberikan beberapa kelas dalam sehari.
Mereka juga diberikan waktu istirahat yang dipergunakan untuk makan, bersenang-senang, dan hanya bersantai.
Dalam waktu 15 sampai 20 menit pun, anak-anak dapat meregangkan tubuh, menghirup udara segar, dan juga beristirahat.
Tidak hanya para siswa, tapi guru-guru juga diberikan ruang khusus di setiap sekolah untuk bersantai, mempersiapkan hari, dan bersosialisasi.
3. Bertahun-tahun diajarkan guru yang sama
Freepik/gpointstudio
Yang kita ketahui, biasanya setiap naik kelas guru yang mengajar atau guru yang menjadi wali kelas anak akan berubah.
Beda dengan siswa di Finlandia yang diajari oleh guru yang sama selama enam tahun bersekolah. Dengan itu, guru bisa berperan sebagai mentor atau anggota keluarga.
Selama bertahun-tahun, siswa dan guru dapat membangun rasa saling percaya sehingga bisa lebih mengenal dan saling menghormati.
Selain itu, para guru pun dapat mengetahui kebutuhan khusus para siswanya sehingga mereka dapat secara akurat memetakan dan memerhatikan perkembangan anak dari tahun ke tahun.
4. Memberikan opsi selain berkuliah
Freepik/Freepik
Biasanya setelah lulus SMA, anak akan segera disuruh berkuliah bahkan telah diajak untuk memilih universitas yang ternama.
Namun, kalau di Finlandia sendiri mereka memiliki pilihan untuk mengikuti Tes Matrikulasi yang menentukan penerimaan di universitas atau langsung lanjut ke karir profesional.
Pendidikan Finlandia menawarkan opsi yang memang menguntungkan bagi siswa yang hendak melanjutkan pendidikannya. Tes Matrikulasi dipersiapkan melalui Upper Secondary School (setara SMA) yang merupakan program tiga tahun.
Biasanya, Tes Matrikulasi didasarkan pada spesialisasi yang mereka peroleh selama menempuh pendidikan di sekolah menengah.
Untuk langsung lanjut ke karir profesional sendiri, anak bisa langsung memilih program tiga tahun yang berupa pendidikan kejuruan.
Editors' Pick
5. Masuk sekolah di jam 9
Freepik/wayhomestudio
Bangun di pagi hari lalu bersiap-siap secepat mungkin karena sekolah dimulai pukul 07.00 adalah hal yang tidak menyenangkan.
Padahal, menurut penelitian yang dipublikasikan oleh PubMed Central, jam mulai sekolah yang lebih awal berdampak buruk terhadap kesehatan, kebahagiaan, dan tingkat kematangan siswa.
Kalau di Finlandia sendiri, anak biasanya baru memulai sekolah pada pukul 09.00 hingga 09.45 dan biasanya berakhir pada pukul 02.00 hingga 02.45. Yang artinya ada waktu bersiap-siap yang lebih lama di pagi hari.
Mereka memiliki periode kelas dan waktu istirahat yang seimbang. Selain itu, sistem pembelajaran secara keseluruhan tidak hanya menjejalkan informasi yang banyak kepada siswa, tetapi untuk menciptakan lingkungan pembelajaran holistik
6. Anak bersekolah di usia yang lebih tua
Freepik/our-team
Di Finlandia, anak-anak baru diizinkan untuk mulai bersekolah ketika sudah menginjak usia tujuh tahun.
Anak-anak diberi kebebasan di masa perkembangan kanak-kanak untuk tidak terikat dengan pendidikan wajib agar mereka dapat menikmati masa kecilnya dengan maksimal.
Selain itu, Finlandia hanya menerapkan 9 tahun wajib belajar bagi semua anak. Pendidikan setelah kelas 9 atau di atas usia 16 tahun adalah hal yang opsional
Menurut sudut pandang psikologis, penerapan ini sangat membebaskan anak-anak. Finlandia lebih memilih untuk mempersiapkan anak-anaknya menghadapi dunia nyata dibanding membuat mereka merasa seperti sedang "dipenjara".
7. Fokus pada hal-hal mendasar
Freepik/freepik
Banyak sekolah di dunia lebih memprioritaskan nilai ujian murid dan menuntut mereka untuk unggul dalam matematika dan sains. Akhirnya, mereka pun melupakan aspek emosional anak.
Namun, Finlandia memilih untuk berfokus pada hal-hal yang mendasar dalam pendidikan sehingga lingkungan sekolah menjadi tempat yang menyenangkan.
Berikut hal-hal dasar yang menjadi prioritas pendidikan Finlandia sejak 1980-an:
Pendidikan sebagai instrumen untuk mengimbangi ketimpangan sosial
Semua murid menerima makanan sekolah gratis
Kemudahan akses pelayanan kesehatan
Konseling psikologi
Bimbingan individual
8. Tidak menekankan persaingan
Freeepik/garakta_studio
Di Finlandia, kerja sama lebih diutamakan dibanding persaingan.
Berbeda dengan sebagian besar negara lain, para siswa di Finlandia tidak dituntut untuk bersaing menjadi nomor satu dan berlomba-lomba meraih nilai tinggi di kelas.
Sistem pendidikan Finlandia tidak memiliki daftar siswa terbaik atau membuat sistem berbasis prestasi buatan. Tidak ada daftar sekolah atau guru dengan kinerja terbaik. Mereka tidak menerapkan lingkungan persaingan, melainkan kerja sama.
9. Jarang memberikan Pekerjaan Rumah
Freepik/Pressfoto
Menurut Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), para murid di Finlandia memiliki jumlah pekerjaan rumah (PR) yang paling sedikit jika dibandingkan dengan murid lain di dunia.
Mereka hanya menghabiskan maksimal 30 menit untuk mengerjakan tugas dari sekolah di rumah. Mereka juga biasanya tidak diberikan tutor yang mengajarkan mereka tentang mata pelajaran di luar sekolah.
10. Guru diwajibkan memiliki Gelar Master
Freepik/Freepik
Meskipun sistem pendidikannya tampak santai, tetapi seluruh guru di Finlandia diwajibkan untuk memiliki gelar master, termasuk ilmu pedagogis.
Pasalnya, profesi guru di Finlandia juga sangat dihormati, digaji besar. Hal ini juga menyebabkan jurusan pendidikan di Finlandia sangat bergengsi.
Namun jika seorang guru tidak melakukan kinerja baik, kepala sekolah harus bertanggung jawab akan hal itu dan juga melakukan sesuatu agar tidak terulang.
Dengan sistem ini, guru pun mendidik murid berdasarkan sistem kepercayaan bukannya kontrol.
Itu dia 10 rahasia agar anak pintar dari anak Finlandia. Dengan memiliki waktu belajar dan waktu istirahat yang mumpuni, anak akan semakin cerdas karena dia senang sekaligus menghargai waktu.