Viral Penculikan Dua Anak SD di Gunungsindur Bogor, Polisi: Hoaks
Kedua anak tersebut mengarang kronologi penculikan
2 Februari 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Akhir-akhir ini, banyak sekali berita hoaks penculikan yang menggemparkan media sosial. Cerita demi cerita, hampir semua kasus penculikan ini dipercaya sebagai nyata, termasuk kasus di Gunungsindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat ini.
Melalui media sosial TikTok, beredar video dua orang anak SD yang diduga menjadi korban penculikan. Kasus ini kemudian diselidiki oleh kepolisian setempat sampai akhirnya terbukti sebagai hoaks.
Dari hasil penelusuran, terungkap bahwa dua siswi SD tersebut diduga takut dimarahi oleh orang tuanya karena terlambat pulang ke rumah. Oleh karena itu, mereka membuat narasi seolah-olah hampir menjadi korban penculikan.
Untuk melengkapi informasi, Popmama.com telah merangkum tentang penculikan dua anak SD di Gunungsindur, Bogor yang dinyatakan hoaks.
Simak selengkapnya.
Editors' Pick
1. Kronologi dua anak SD di Gunungsindur, Bogor mengaku nyaris diculik
Dalam video yang beredar di media sosial TikTok, dua orang siswi SD sedang menangis dan bercerita bahwa mereka nyaris jadi korban penculikan. Kronologi diceritakan olehnya dengan cukup lengkap.
"Jadi saya ditarik sama dia (menunjuk temannya), terus digendong. Dia ditaruh di tengah, saya di depan. Terus saya lambai-lambai tangannya. Terus mbak-mbaknya nabrak dari belakang motornya, terus saya ditolongin, ditarik," ucap anak perempuan berambut panjang itu sambil menangis.
Anak itu mengaku ditolong oleh seseorang yang kemudian membawanya pulang ke rumah.
"(Saya diantar pulang) sama mbak-mbaknya, tapi sampai pos doang, katanya mbak-mbaknya mau ke rumah sakit," sambung anak tersebut ketika ditanya-tanya oleh ibu-ibu yang khawatir.
2. Polisi menemukan fakta bahwa kejadian ini semata-mata hanya karangan
Namun, ditemukan fakta kalau cerita kedua anak tadi adalah tidak benar alias hoaks. Orangtua dari kedua anak tersebut menjelaskan bahwa mereka berbohong telah diculik oleh dua pria bermotor.
“Dari penyelidikan kami, berita penculikan ini adalah tidak benar atau hoaks,” ucap Kapolsek Gunung Sindur, Kompol Birman Simanullang setelah mendatangi rumah keluarga kedua anak pada Senin (30/1/2023).
Cerita tersebut mereka karang lantaran takut dimarahi oleh orangtua mereka karena tidak kunjung pulang ke rumah setelah jam sekolah berakhir. Mereka asyik bermain sampai lupa waktu.
“Mereka takut pulang ke rumah karena akan dimarahi oleh orangtua mereka. Selanjutnya, kedua anak tersebut mengarang cerita kalau mereka berdua telah menjadi korban penculikan,” lanjutnya.