Apa Itu Delay Gratification dan Manfaatnya untuk Anak?
Ayo, ketahui pengertian Delay Gratification dan manfaatnya bagi anak-anak
30 Juli 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap orangtua mungkin pernah kesulitan menghadapi anaknya yang tak mendapatkan apa yang mereka inginkan. Sebagai orangtua, kamu bisa saja memberikan semua yang diinginkan anak untuk mencegah amukan atau karena ingin membuatnya senang.
Akan tetapi, apakah hal tersebut merupakan pilihan yang tepat? Perlu diketahui, memberikan kesenangan pada anak secara instan terus-menerus bisa menimbulkan masalah. Hal ini mencegah anak merasakan kenikmatan atau kepuasan yang membutuhkan usaha besar.
Oleh karena itulah, salah satu cara untuk membantu anak terhindar dari bahaya kesenangan secara terus-menerus adalah dengan mengajarkan mereka tentang pentingnya menunda kepuasan atau Delay Gratification.
Bagi kamu yang belum tahu, ayo simak penjelasan seputar pengertian hingga manfaat Delay Gratification pada anak lewat informasi yang sudah Popmama.com rangkumkan di bawah ini.
Keep scrolling untuk terus membaca ya, Ma!
Delay Gratification: Pengertian, Manfaat, dan Cara Mengajarkan kepada si Kecil
Apa Itu Delay Gratification?
Delay Gratification adalah kemampuan untuk menahan godaan menerima hadiah langsung agar bisa mendapatkan hadiah yang lebih besar di kemudian hari. Keterampilan ini tentu akan berguna bagi anak di sepanjang hidup mereka, terutama saat dihadapkan pada pilihan atau situasi sulit yang membutuhkan kesabaran.
Istilah Delay Gratification atau menunda kepuasan sebenarnya sudah banyak dibahas selama ini. Namun, masih ada orang yang belum memahami artinya secara detail.
Ketahui lebih lanjut yuk, mengenai apa itu Delay Gratification?
Eksperimen Marshmallow Stanford Jadi Penelitian Populer tentang Delay Gratification
Salah satu penelitian yang paling terkenal tentang Delay Gratification adalah Eksperimen Marshmallow Stanford.
Dalam penelitian ini, anak-anak yang dijadikan objek penelitian diberikan dua pilihan, yaitu antara memakan marshmallow segera atau menunggu 15 menit untuk menerima dua marshmallow.
Penelitian yang dilakukan itu menemukan bahwa anak-anak yang mampu menunda kepuasan memiliki hasil hidup yang lebih baik secara umum. Mereka mempunyai nilai ujian yang lebih tinggi, tingkat obesitas yang lebih rendah, dan keterampilan sosial yang lebih baik.
Manfaat Delay Gratification untuk si Kecil
Tak dapat dipungkiri, mengajarkan anak untuk menunda kepuasan memang bisa jadi terasa sulit. Akan tetapi, mengajarkan Delay Gratification sejak dini pada anak bisa memberikan manfaat yang baik baginya di masa depan.
Adapun manfaat Delay Gratification untuk si Kecil, antara lain:
- Peningkatan pengendalian diri: Mengajarkan menunda kepuasan dapat membantu anak mengembangkan pengendalian diri. Mereka dapat belajar menahan godaan untuk mendapatkan hadiah secara langsung dan fokus pada tujuan jangka panjang.
- Keterampilan pengambilan keputusan yang lebih baik: Anak-anak yang belajar menunda kepuasan lebih baik dalam mengambil keputusan. Hal itu karena mereka belajar menimbang segala pilihan dan memilih yang terbaik.
- Prestasi akademis yang lebih tinggi: Anak-anak yang memiliki kemampuan dalam mengendalikan diri dan membuat keputusan yang baik cenderung berprestasi lebih baik secara akademis. Pasalnya, mereka lebih mampu fokus pada pelajaran dan dapat menyelesaikan tugas tepat waktu.
- Keterampilan sosial yang lebih baik: Anak-anak yang belajar menunda kepuasan lebih baik dalam bersosialisasi. Hasilnya, mereka lebih sabar, berempati, dan mampu berkomunikasi secara efektif dengan orang lain.
- Memiliki kesehatan mental yang lebih baik: Anak-anak yang memiliki kemampuan pengendalian diri dan pengambilan keputusan yang baik cenderung memiliki kesehatan mental yang lebih baik. Mereka cenderung tidak mengalami kecemasan, depresi, dan masalah kesehatan mental lainnya.
- Peningkatan regulasi emosi: Anak-anak yang belajar menunda kepuasan hasilnya lebih baik dalam mengatur emosi. Mereka cenderung tak mudah meledak-ledak dan lebih mampu menangani stres dengan cara yang sehat.
Editors' Pick
Cara Mengajarkan Delay Gratification kepada si Kecil
Mengajarkan anak menunda kepuasan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Berikut beberapa cara mengajarkan Delay Gratification pada si Kecil yang bisa Mama lakukan sendiri, antara lain:
1. Menetapkan tujuan yang ingin dicapai anak
Langkah pertama dalam mengajarkan anak menunda kepuasan ialah dengan menetapkan tujuan yang mereka inginkan. Dalam hal ini, Mama dapat membantu mereka dalam menetapkan tujuan dan menyemangati mereka untuk dapat mencapainya.
Misalnya saja jika si Kecil ingin punya sepatu roda baru. Di sini, Mama bisa mengajaknya untuk menabung dari uang jajan yang mereka dapatkan.
Apabila mereka memakai uang tabungan untuk hal yang tak penting, Mama bisa bantu mengingatkan mereka soal tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Ini tentu bisa membantu anak agar kembali fokus dengan tujuannya.
Selain itu, cara ini akan mengajarkan mereka nilai dari menunda kepuasan dan membantunya untuk mengembangkan pengendalian diri.
2. Dorong kesabaran anak
Masih ada cara lainnya yang dapat kamu lakukan untuk mengajarkan anak menunda kepuasan. Langkah berikutnya, kamu bisa mendorong anak untuk bersabar dan menunggu hal-hal yang mereka inginkan.
Ini jelas dapat membantu si Kecil untuk belajar menunda kepuasan dan fokus pada tujuan yang sudah disepakati bersamamu.
3. Ajarkan keterampilan membuat keputusan
Pada saat mengajarkan anak untuk menunda kepuasan, jangan lupa juga untuk mengajari mereka untuk membuat keputusan yang baik.
Saat mengajarkan ini, Mama dapat membantu dia untuk mempertimbangkan sisi pro dan kontra dari berbagai pilihan yang ada. Di sini, anak akan belajar berpikir dahulu sebelum bertindak dan mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang dari tindakan mereka.
Hasilnya, anak akan cenderung membuat pilihan yang baik dan menghindari perilaku impulsif atau sembrono.
4. Hadiahi anak yang berhasil menunda kepuasan
Ketika si Kecil mampu menunda kepuasan, maka jangan ragu untuk memberikan reward berupa sesuatu yang dia nikmati. Di sini, Mama bisa memberikan hadiah yang tidak melulu bentuknya barang, bisa berupa pujian, atau memasakkan makanan kesukaannya.
Sekilas, apresiasi yang Mama berikan baginya memang tampak kecil. Namun, hal ini bisa membantu dia untuk berpikir bahwa apa yang dilakukannya sudah benar dan membuatnya termotivasi untuk tetap melakukan penundaan kepuasan.
5. Mama juga harus menjadi panutan bagi anak
Di masa perkembangannya, anak tentu akan terus belajar dari lingkungan sekitarnya, termasuk dari orangtua. Perlu diketahui, anak bisa saja meniru apa yang dilakukan orangtuanya.
Oleh karena itu, kalau ingin si Kecil memiliki sifat penyabar dan mampu menunda kepuasan, maka kamu harus menerapkan hal itu lebih dulu dalam kehidupan sehari-hari. Bisa dibilang, Mama juga harus menjadi panutan yang baik untuknya.
Pada tahap ini, Mama bisa menunjukkan kepada anak tentang bagaimana caramu dalam menunda kepuasan. Nantinya, anak juga akan jadi belajar dari cara yang kamu lakukan untuk menunda kepuasan dalam kehidupan sehari-hari.
Jadi, itulah penjelasan lengkap tentang Delay Gratification yang perlu kamu ketahui. Dari informasi kali ini, ada banyak hal yang bisa Mama ketahui tentang Delay Gratification.
Semoga informasi ini bermanfaat!
Baca juga:
- Apa itu Emotional Parentification, Contoh dan Dampaknya bagi Anak
- Apa Itu Sikap Adil? Pengertian, Ciri-ciri, dan Contohnya
- Apa Itu Sindrom Anak Tengah atau Middle-Child Syndrome?