Berdonasi untuk Anak Berprestasi yang Membutuhkan Bisa dengan Belanja
Berdonasi bisa lewat cara apa pun, salah satunya dengan berbelanja
9 Juni 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semua anak tentu memiliki bakat dan mimpinya tersendiri. Seperti misalnya berbakat dalam sepak bola dan ingin menjadi pesepakbola ternama di masa depan. Sayangnya, tak semua anak bisa mewujudkan mimpinya, meski berbakat sekalipun.
Kondisi itu sebenarnya bisa disebabkan oleh banyak faktor, seperti salah satunya karena kemampuan ekonomi orangtua yang kurang mendukung. Untungnya, saat ini kita bisa melakukan donasi untuk membantu mereka yang membutuhkan dalam mewujudkan mimpi.
Menariknya, berdonasi untuk anak berprestasi yang membutuhkan bisa dengan belanja, lho. Informasi lebih lengkapnya sudah Popmama.com rangkumkan dalam artikel kali ini.
Yuk, disimak!
Editors' Pick
1. Angka kemiskinan di Indonesia masih tinggi
Kemiskinan memang masih menjadi persoalan di Indonesia saat ini. Angka kemiskinan bahkan bisa dibilang cukup tinggi. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 25,90 juta orang.
Angka itu hanya menurun sebesar 0,46 juta orang per September 2022. Sementara itu, persentase penduduk miskin perkotaan pada Maret 2023 sebesar 7,29 persen.
Bila dibandingkan dengan September 2022, jumlah penduduk miskin perkotaan di bulan Maret 2023 memang menurun sebanyak 0,24 juta orang. Angka itu dari 11,98 juta orang di bulan September 2022 turun menjadi 11,74 juta orang pada Maret 2023 silam.
Di sisi lain, jumlah penduduk miskin di pedesaan pada Maret menunjukkan angka 12,22 persen. Angka ini menurun sekitar 0,22 juta orang dari 14,38 juta pada September 2022 menjadi 14,16 juta orang di bulan Maret 2023.
Selain itu, data dari BPS juga menunjukkan, garis kemiskinan secara rata-rata per rumah tangga pada Maret 2023 berada di angka Rp2.592.657/bulan. Angka ini naik sebesar 11,55 persen dari September 2022 dengan total Rp2.324.274/bulan.
Berangkat dari kondisi itu, bukan tidak mungkin ada anak berbakat tetapi memiliki keterbatasan dalam hal ekonomi untuk meraih mimpinya.
2. Berkolaborasi dengan ASIOP Football Academy dan Mills, Wilio bikin gerakan berbagi kepada anak yang membutuhkan
Kondisi anak berbakat yang memiliki keterbatasan ekonomi ternyata menjadi perhatian bagi Wilio, gerai pakaian dan sepatu anak-anak. Mereka pun berkolaborasi dengan ASIOP Football Academy dan Mills untuk membuat gerakan berbagi kepada anak yang membutuhkan.
Gerakan itu bernama "Footprints of Kindness" yang diumumkan saat peluncuran koleksi Class of 2024 #BornToBeTheChamp di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, pada Kamis (6/6/2024).
"Kita nggak mau cuma menjadi brand yang menjual sepatu atau kebutuhan anak-anak, tapi we always want to have a mission. Kali ini, kita very happy to launch, "Footprints of kindness"," kata Christy Karina, Senior Marketing Communications Executive Kanmo Group.
Nantinya, sasaran dari program ini adalah anak yang membutuhkan dan memiliki mimpi dalam bidang sepak bola, tetapi terkendala untuk mewujudkan impiannya.
"Jadi, kita akan memberikan seperti sepatu bola, atau sepatu untuk sekolah, tas, dan lain sebagainya akan sangat bermanfaat bagi mereka," ujar Herdi Muhammad, Brand Manager Wilio.