Mengapa Orangtua Cenderung Marah saat Anaknya Menangis? Ini Alasannya!
Ternyata, ada alasan di balik amarah orangtua terhadap anak yang menangis
20 Agustus 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat anak sudah menginjak usia sekolah, mereka akan cenderung lebih jarang menangis. Meski dapat mengutarakan dengan mudah apa yang mereka rasakan, bukan tidak mungkin mereka akan bisa menangis sewaktu-waktu.
Sekarang yang jadi pertanyaannya, bagaimana reaksimu saat mendengar anak menangis? Apakah lebih memilih memarahinya? Atau justru menenangkan dia dengan kata-kata?
Tidak sedikit orangtua yang lebih merespons anak menangis dengan amarah. Kalau Mama termasuk tipe orangtua seperti itu, tenang saja. Pasalnya, Mama sebenarnya tidak sendirian dan sudah dialami juga oleh banyak Mama di luar sana.
Lalu, mengapa orangtua cenderung marah saat anaknya menangis? Rangkuman jawabannya telah Popmama.com siapkan dalam artikel kali ini.
Yuk, cari tahu alasannya!
Mengapa Orangtua Cenderung Marah saat Anaknya Menangis?
1. Amarah orangtua saat anak menangis bisa disebabkan karena tak memahami keinginan si Kecil
Sejatinya, ada berbagai alasan yang membuat orangtua jadi marah saat anaknya menangis. Memiliki ekspektasi yang berbeda pada si Kecil menjadi salah satu alasan yang membuat orangtua jadi cenderung marah saat anaknya menangis.
Selain itu, rasa amarah juga dapat muncul karena orangtua tidak benar-benar memahami apa yang diinginkan anak, merasa yang dilakukan anaknya memancing rasa jengkel, hingga memang sedang dalam keadaan lapar dan lelah atau sakit.
Editors' Pick
2. Orangtua marah saat anak menangis juga dipicu dengan trauma di masa lalu
Banyak orangtua yang sharing kalau mereka sering kali merasa malu saat anaknya menangis, Ma.
Dikutip dari laman Peaceful Parent Institute, rasa malu ini sebenarnya muncul saat mereka sadar bahwa masih menyimpan perasaan yang belum terselesaikan karena penolakan atau rasa malu saat menangis waktu kecil.
Dengan kata lain, amarah orangtua pada anak yang menangis dapat dipicu oleh pengalaman traumatisnya di masa lalu. Misalnya, mereka saat kecil dulu menangis, tetapi malah dibentak atau dimarahi orangtuanya.
Menurut Psikolog Klinis, Pelatih Pengasuhan Anak, dan Penulis Peaceful Parent, Happy Kids, perasaan lama dari masa lalu itu dapat memengaruhi suasana hati, sehingga membuat orangtua jadi mudah tersinggung dan kesal dengan anak.
"Perasaan lama yang mendalam dari masa lalu dapat memengaruhi suasana hatimu, membuat kamu mudah tersinggung dan kesal, serta menghalangi kamu terhubung dengan anak, karena saat perasaan tersebut memicu perasaan marah, kamu melihat anak sebagai musuh," kata Markham, dikutip dari situs Today's Parent.
3. Takut orang lain menghakimi cara pengasuhan bisa jadi alasan orangtua gampang marah saat anak menangis
Alasan lainnya orangtua memilih marah saat anak menangis bisa disebabkan karena mereka takut ada orang lain menghakimi mengenai cara pengasuhannya.
Ini sebenarnya tak mengherankan, pasalnya orangtua mungkin berpikir bahwa perilaku si Kecil secara langsung mencerminkan gaya pengasuhan orangtuanya. Dari situlah mereka berpikir bahwa itu bisa mempengaruhi persepsi orang lain.
Cara Tepat untuk Menghadapi Tangisan Anak
Menghadapi tangisan anak dengan amarah memang sebenarnya bukanlah suatu hal yang tepat. Alih-alih memarahi si Kecil saat dia menangis, lebih baik Mama melakukan berbagai cara tepat untuk menghadapi tangisan anak.
Cara pertamanya, Mama bisa membantu dia untuk tenang lebih dulu. Di sini, kamu bisa menanyakan secara langsung tentang penyebab yang membuat mereka merasa kesal. Tunjukkanlah bahwa dirimu benar-benar ingin mendengarkan cerita mereka.
Selain itu, coba tawarkan kepada mereka untuk menghadapi situasi tersebut. Kemudian, pastikan juga bahwa si Kecil mengerti bahwa tak apa untuk memiliki perasaan dan menangis seperti misalnya saat ada sesuatu yang menyedihkan atau sedang terluka.
Namun, apabila dia nampaknya menghabiskan waktu menangis dan merasa sedih terus-menerus, kamu bisa pertimbangkan untuk meminta saran dokter maupun psikolog anak.
Contoh Kalimat yang Bisa Kamu Sampaikan pada si Kecil Jika Dia sedang Menangis
Menenangkan anak saat sedang menangis memang bukan perkara mudah. Agar berhasil, Mama perlu tahu dulu beberapa kalimat jitu yang bisa membuatnya tenang atau menjelaskan apa yang dirasakan si Kecil.
Berikut contoh kalimat yang bisa kamu sampaikan pada si Kecil jika dia sedang menangis:
- "Aku tahu ini sulit bagimu.": Frasa sederhana ini menunjukkan bahwa kamu mendengar dan melihat mereka.
- "Mama bisa mendengarmu menangis, tetapi Mama tak tahu apa yang kamu butuhkan, nak. Bisakah kamu menjelaskan apa yang terjadi?": Ini bisa memberi mereka kesempatan untuk menjelaskan apa yang mereka rasakan atau tangisi.
- "Mari kita cari solusi bersama.": Ini menunjukkan rasa kepedulianmu yang ingin membantu dia untuk mencari solusi dari masalah yang dilaluinya. Secara tak langsung ini mengajarkan mereka cara memandang situasi secara objektif dan menemukan solusi yang memungkinkan.
Jadi, itulah penjelasan secara lengkap tentang alasan orangtua cenderung marah saat anak menangis. Ternyata, ada banyak penyebab yang memicu amarah orangtua. Walau begitu, sebaiknya tetap berkepala dingin saat menghadapi dia menangis, ya.
Baca juga:
- Anak Nangis Kelaparan dan Disiram Ibunya, Ini Gagasan Pemerhati Anak!
- Hukum Menangis saat Puasa, Bolehkah?
- Mengapa Manusia Bisa Menangis? Beritahu Anak Penjelasan Ilmiahnya Yuk!