Viral! Anak SD sampai Tak Punya Teman di Sekolah karena Boneka Labubu
Dinilai meresahkan, sebuah sekolah sampai melarang murid membawa boneka Labubu
26 September 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Siapa yang tidak tahu boneka Labubu? Belakangan ini, boneka Labubu memang tengah viral dan menjadi tren di kalangan masyarakat. Boneka yang harganya bisa sampai jutaan rupiah ini merupakan produk dari Pop Mart.
Boneka ini jadi populer karena pada April 2024, Lisa BLACKPINK pernah membagikan video InstaStory yang memperlihatkan dirinya tengah memeluk dan memegang boneka Labubu. Dari situ, banyak selebriti hingga KOL Thailand yang memburunya hingga dijadikan koleksi.
Demam boneka Labubu ternyata juga sampai ke Indonesia. Sayangnya, demam itu sampai membuat anak SD di sebuah sekolah tak punya teman karena ada geng boneka Labubu. Kisah itu dibagikan oleh TikTokers Hanny Honoris.
Kisah anak SD sampai tak punya teman di sekolah karena boneka Labubu telah Popmama.com rangkumkan dalam artikel berikut ini.
Editors' Pick
1. Demam Labubu bikin anak SD tiba-tiba tidak punya teman di sekolahnya
Lewat video yang diunggah Hanny Honoris di TikTok, dia menceritakan bahwa ada anak SD yang sampai tidak punya teman karena tren boneka Labubu. Dalam video itu, dia sendiri tak menyebutkan secara jelas nama sekolah yang dimaksudnya tersebut.
Peristiwa itu bisa terjadi karena di sebuah sekolah terdapat geng berisi anggota anak SD yang memiliki boneka Labubu. Kabarnya, anak yang tidak memiliki boneka Labubu tak boleh ikut dalam geng tersebut.
"Jadi, anak SD ini membentuk geng yang di mana isinya semua pemilik Labubu. Kalau belum punya Labubu, tidak boleh ikut. Bahkan punya grup WA-nya," ucap Hanny.
Cerita ini awalnya diketahui saat ada satu murid di sebuah sekolah yang tiba-tiba tidak memiliki teman. Padahal, anak tersebut sebenarnya memiliki teman. Lantaran tak punya teman, dia pun memilih untuk menyendiri di kelas.
"Karena sudah beberapa hari, gurunya nanya dong ke dia, 'Kamu kenapa nggak turun? Biasa kamu main sama ini, sama ini.' Terus dia bilang, 'Nggak mau, Miss.' Ini masih nggak ketahuan ini kenapa," sambungnya.
2. Anak tersebut sampai memilih untuk tidak masuk karena belum memiliki Labubu
Pada minggu berikutnya, anak tersebut memilih untuk tidak datang ke sekolah selama 3 hari berturut-turut. Hal itu diketahui ketika anak tersebut tidak mengambil makan katering selama 3 hari di kantin yang dijaga oleh mamanya Hanny.
Ternyata, anak tersebut tidak masuk sekolah karena dia belum memiliki Labubu.
"Terus minggu berikutnya, katering dia di kantin emak gue itu tidak diambil selama 3 hari. Terus emak gue nanya dong ke Miss-nya. Terus Miss-nya bilang, 'Iya, dia nggak masuk tante karena dia belum punya Labubu, jadi dia nggak punya teman.'," cerita Hanny.
Hanny mengungkapkan bahwa mamanya sering melihat ada anak-anak yang menjejerkan boneka Labubu di meja makan saat jam istirahat. Kabarnya, ada anak yang membawa dua hingga lima boneka Labubu sekaligus ke sekolah.
"Nah, satu anak ini dia belum punya (Labubu). Jadi kata Miss-nya, dia ngambek sama emak-nya nggak mau sekolah selama tiga hari, dan mamanya kasih," terang Hanny.
3. Sekolah itu akhirnya melarang siswanya bawa boneka Labubu, Cry Baby, hingga Sonny Angel
Setelah tiga hari tidak masuk, anak tersebut baru masuk kembali di hari keempat. Bertepatan di hari itu, pihak sekolah ternyata juga langsung mengeluarkan larangan membawa Labubu ke sekolah. Larangan itu tak hanya untuk anak SD, tapi juga untuk SMP dan SMA.
Selain dilarang membawa Labubu, pihak sekolah juga melarang para murid untuk membawa boneka viral lainnya seperti Cry Baby hingga Sonny Angel.
Menurut cerita dari sang mama, Hanny menjelaskan bahwa kehadiran boneka Labubu memang dinilai sudah meresahkan di sekolah. Pasalnya, anak-anak tersebut memilih buru-buru makan sampai tak habis hanya untuk bermain Labubu.
"Kata emak gue, tren Labubu ini udah meresahkan di sekolahannya. Lu bayangin nih, ada anak makan segerombolan buru-buru semua (nggak dihabiskan), habis itu mereka pergi. Sehari bisa di bawah tangga, terus bisa ke tempat bermain, ke playground, habis itu bisa pindah," katanya.
"Ini mereka gini-gini (peluk boneka Labubu) pindah tempat tuh dan segerombol, kasihan 'kan temannya yang nggak punya," sambung Hanny.
Hanny menjelaskan geng yang dimaksudnya dalam cerita itu hanya dilakukan anak SD kelas 5 dan 6 karena mereka jam istirahatnya berbarengan. Akan tetapi, dampak dari itu membuat siswa lainnya sampai tingkat SMP dan SMA dilarang membawa boneka tersebut.
Jadi, itulah rangkuman kisah anak SD sampai tak punya teman karena boneka Labubu. Aduh, ada-ada saja tingkah anak SD tersebut yang sampai bikin geng untuk boneka Labubu ya, Ma.
Main geng-gengan seperti itu memang tidak baik. Semoga saja kejadian ini tak terulang lagi di kemudian hari.
Baca juga:
- Apa Saja Permainan Anak SD dalam Ruangan? Tetap Menyenangkan
- Viral! Anak SD Kirim Surat ke Polisi Minta Ditemani Ambil Rapor
- Seorang Anak SD Dibully Dua Kali di Sekolah, Begini Sikap sang Mama