Viral, Seorang Mama Kecewa Anaknya Diperlakukan Tak Pantas di Klinik
Kejadian ini terjadi setelah mengganti terapis yang baru
26 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Belum lama ini, ada seorang mama bernama Tertia Aldyth yang mengutarakan keresahannya di media sosial tentang perlakuan tak pantas yang diberikan dari terapis di sebuah klinik kepada anaknya.
Mengejutkannya, ternyata ada juga anak lain yang mengalami kejadian serupa. Dalam kolom komentar postingan itu, salah satu warganet menceritakan kisahnya tersendiri tentang yang dialami oleh anaknya.
Kabar lebih lengkap tentang seorang mama kecewa anaknya diperlakukan tak pantas di klinik sudah Popmama.com rangkumkan secara detail dalam artikel kali ini.
Yuk, disimak!
Editors' Pick
1. Mama ini kecewa anaknya diperlakukan tak pantas di sebuah klinik
Keresahan yang dirasakan Tertia dituliskan olehnya melalui caption dalam unggahan video di TikTok. Video yang diunggah tersebut memperlihatkan gambar dinding berwarna pink di sebuah klinik dengan ada suara teriakan anak.
Melalui caption itu, Tertia mengaku mengetik kisahnya dengan perasaan hati yang sedih, kecewa, dan marah. Bagaimana tidak, anaknya yang sangat dicintainya itu malah mendapatkan perlakuan tak pantas dan kasar dari terapis di sebuah klinik.
"Postingan ini bisa jadi bukti fase perjuangan hidup anak kedua kami Ayra yang belum genap 7 tahun dan semoga bisa menjadi pembelajaran, kehati-hatian untuk semua orangtua khususnya yang memiliki anak spesial untuk tidak 100 persen percaya dan lebih waspada memilih tempat terapi dan terapis terbaik untuk anak-anaknya," tulis Tertia.
Perempuan yang berprofesi sebagai dokter gigi itu menceritakan kalau anaknya bernama Ayra telah menjalani terapi di sebuah klinik tumbuh kembang anak sejak tahun 2019 atau saat Ayra berusia 22 bulan.
Akan tetapi, Ayra justru mendapatkan perlakuan tidak pantas dan kasar dari terapis. Bahkan, tindakan kasar itu meninggalkan lebam biru kehitaman di sekujur tubuh Ayra, yaitu di bagian tangan-paha atas, dan kaki kanan-kiri setelah pulang terapi pada 7 November 2024.
Dalam balasan komentar warganet, Tertia menjelaskan bahwa selama bertahun-tahun sebelumnya tidak ada masalah yang terjadi. Kejadian ini baru terjadi setelah Tertia mendapatkan pengganti terapis baru untuk anaknya.
"Ayra sudah bertahun-tahun lalu tidak pernah ada keluhan sama sekali di klinik ini, kejadian ini baru ada setelah ganti terapis yang baru," jelas Tertia.
2. Sudah melaporkan peristiwa ini ke pihak klinik
Dalam caption-nya, Tertia menceritakan kalau kasus ini sudah coba dilaporkan kepada pihak klinik. Pertemuan antara pihaknya dengan klinik pun sudah dilakukan pada tanggal 14 November 2024 lalu.
"Sudah lapor ke pihak klinik dan sudah ada pertemuan antara pihak klinik dengan saya dan papanya Ayra 14 Nov 24 dan alhamdulillah sudah ada pernyataan yang keluar dari mereka 'Secara tidak sengaja' dan 'Kami tidak menyangka bisa seperti itu', cukup lega pikir saya," katanya.
Popmama.com mencoba menelusuri kelanjutan kabar ini. Ternyata, Tertia juga menceritakan kisah ini di Instagram pribadinya, @tertiayudyaaldyth. Bahkan pada foto yang ada di fitur highlights di Instagram, Tertia terlihat sudah mencoba mendatangi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk menyelesaikan kasus ini.
Dalam highlights itu, Tertia pun menceritakan dia ingin bertemu dengan pemilik klinik tersebut. Namun, pemilik tersebut tidak bisa datang karena sedang berhalangan. Di sisi lain, Tertia sudah membuat laporan mengenai kejadian itu jauh-jauh hari sebelum pertemuan.
"Saya bikin laporan ini sudah berhari-hari yang lalu sebelum pertemuan hari ini, dan masih belum bisa nyempetin waktunya? Berarti beliau ini menggampangkan tindakan kekerasan pada anak saya gitu yah?" tulisnya dalam unggahan InstaStory yang kini ada di highlights.
3. Ada anak lainnya yang mendapatkan perlakuan kurang baik
Tertia pada tulisannya memang tidak menyebutkan secara gamblang klinik yang dimaksud olehnya. Namun, berdasarkan informasi yang telah dihimpun, kabarnya klinik tersebut diduga adalah Klinik Superkidz cabang Kota Bekasi, Jawa Barat.
Peristiwa serupa ternyata tidak hanya menimpa Ayra saja. Dari kolom komentar postingan itu, ada seorang warganet yang mencurahkan cerita pahit yang pernah dialami anaknya saat mendapatkan perlakuan kurang baik.
Kabarnya, anak tersebut bahkan sampai merasa trauma dan tidak bisa belajar di dalam kelas sekolah karena memiliki rasa trauma dan takut berada di dalam ruangan. Walau begitu, tak diketahui peristiwa itu terjadi di klinik cabang mana.
"Klinik Superkidz 'kan? Anakku di sini juga jadi trauma banget. Dia sampai nggak bisa sekolah di dalam kelas karena se-trauma itu takut di dalam ruangan. Aku terapi hanya 2 kali selebihnya hangus. Terima kasih Superkidz," tulis warganet itu.
Jadi, itulah rangkuman kabar tentang seorang mama kecewa anaknya diperlakukan tak pantas di klinik. Semoga kejadian seperti ini tidak akan pernah terjadi lagi ya, Ma.
Baca juga:
- Dampak Kekerasan pada Anak Bisa Membuat Stres hingga Gangguan Otak
- Komnas PA Soroti Tingginya Angka Kekerasan Anak di Lingkungan Keluarga
- Kasus Kekerasan pada Anak Berujung Kematian di Malang hinga Filipina