1. Sejarah penting pada 17 Agustus 1945, Ir. Soekarno sedang sakit saat membacakan teks proklamasi
https://www.thoughtco.com/kallie-szczepanski
Soekarno memiliki tugas untuk membacakan teks proklamasi pada 17 Agustus 1945, namun 2 jam sebelum pembacaan teks proklamasi, ia masih tertidur pulas di kamarnya yang berada di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Cikini.
Rupanya penyakit malaria yang selama ini diidap oleh Bung Karno kambuh tepat di Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Kondisi tubuhnya sangat lelah dengan suhu badan tinggi akibat semalaman begadang menyusun naskah teks proklamasi di rumah Laksamana Maeda.
Tepat pada pukul 09.00 WIB, Bapak Proklamator Indonesia itu terbangun dan bergegas menggunakan pakaian terbaiknya untuk menemui sahabatnya, Bung Hatta.
Bung Karno yang saat itu ditemani sahabatnya Bung, Hatta berhasil memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dengan suara lantang pada pukul 10.00 WIB.
Editors' Pick
2. Kain bendera merah putih merupakan pemberian perwira Jepang
https://www.freepik.com/natanaelginting
Fakta menarik selanjutnya mengenai sang saka merah putih yang dijahit oleh Fatmawati yang merupakan istri dari Ir. Soekarno. Rupanya kain putih yang digunakan sebagai simbol negara ini pemberian dari seorang perwira Jepang, Hitoshi Shimizu dari Kantor Propaganda.
Bendera Sang Saka Merah Putih pertama kali berhasil dikibarkan pada 17 Agustus 1945 dan tetap dikibarkan tiap setahun sekali pada saat Upacara Peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI di Istana Negara.
3. Peristiwa Penculikan Soekarno dan Hatta oleh Pemuda
https://unsplash.com/@hobiindustri
Setelah mengetahui bahwa Jepang kalah dari sekutu pada perang dunia ke-2, muncul dua golongan dengan pemikiran yang berbeda, yaitu golongan muda yang ingin segera memerdekakan Indonesia dan golongan tua yang sabar menunggu kabar dari Jepang.
Peristiwa penculikan Soekarno dan Hatta terjadi pada tanggal 16 Agustus pukul 03.00 WIB. Wikana seorang pemuda yang merupakan juru bicara juga ikut menculik para tokoh kemerdekaan untuk diasingkan ke Rengasdengklok, Karawang.
Golongan pemuda ini mendesak Bung Karno dan Hatta untuk mempercepat Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
Terjadi kesepakatan antara golongan tua yang diwakili oleh Soekarno dan Hatta serta golongan muda yaitu Achmad Subardjo mengenai kapan waktu yang tepat untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Tanpa keberanian dari golongan mudaini nampaknya kemerdekaan Indonesia bisa saja diundur atau tidak akan pernah terjadi pada waktu itu.
4. Penyusunan teks proklamasi dilakukan di rumah perwira Jepang
Tak lama setelah kembali dari Rengasdengklok, Soekarno dan Hatta menuju rumah perwira angkatan laut Jepang, Laksamana Maeda yang berada di Jalan Imam Bonjol No.1, Menteng.
Rumah Laksamana Maeda menjadi saksi bisu penyusunan teks proklamasi yang akan dibacakan oleh Bung Karno di hari kemerdekaan Indonesia.
Perumusan teks proklamasi dihadiri oleh Ir Soekarno, Drs Mohammad Hatta, Ahmad Subardjo, Sayuti Melik, Laksamana Maeda, dan Soekarni.
5. Pembacaan teks proklamasi dilakukan saat bulan ramadhan
https://www.idntimes.com/ali-alghofiqi
Bung Karno yang saat itu memproklamirkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 dilakukan dengan sederhana, tanpa ada protokol dan tiang bendera yang dibuat dari batang bambu.
Penentuan tanggal kemerdekaan bukan tanpa alasan, sebelumnya Bung Karno meminta pendapat dari para ulama, diantaranya K.H Hasyim Asy’ari dari Nahdatul Ulama dan K.H Abdoel Moekti dari Muhammadiyah.
Akhirnya Bung Karno dengan lantang membacakan teks proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945 yang bertepatan pada hari Jumat, 9 Ramadhan 1364 Hijriah.
Itu dia fakta menarik tentang Hari Kemerdekaan Indonesia, termasuk sejarah proklamasi 17 Agustus 1945 yang perlu diketahui anak Mama. Tanamkan rasa cinta tanah air dan selalu mengingat perjuangan para pahlawan kemerdekaan pada anak ya, Ma!