Jangan Sampai Terlambat, Kenali Gejala DBD pada Anak
Hindari anak dari gigitan nyamuk jahat
10 Agustus 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat musim hujan, Mama perlu khawatir apabila mengetahui anak mengalami demam tanpa gejala batuk maupun pilek. Penyakit ini berasal dari virus Dengue melalui perantara nyamuk betina jenis Aedes aegypti.
Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi salah satu penyebab kematian anak yang cukup tinggi di sebagian besar wilayah Asia.
Hingga bulan Juli 2020, kasus DBD di Indonesia mencapai 71.633 orang dengan jumlah kematian 459 orang.
Biasanya gejala DBD berlangsung selama 2-7 hari. Penyakit ini bisa mengancam nyawa dalam beberapa jam saja dan butuh perawatan secara intensif di rumah sakit.
Penyakit ini bisa menyerang tubuh secara tiba-tiba. Popmama.com telah merangkum apa saja yang akan dirasakan anak saat gejala DBD pada anak.
1. Demam tinggi hingga 40 derajat Celcius
Dilansir dari hopkinsmedicine.org, gejala utama yang akan dialami anak jika terkena DBD ialah demam tinggi. Suhu tubuh anak akan mencapai 40 derajat Celcius dalma kurun waktu 2 sampai 7 hari.
Anak akan lebih banyak mengeluarkan keringat, sehingga mengakibatkan kekurangan cairan atau dehidrasi. Demam yang dirasakan tidak selalu tinggi, saat demam sedang turun sebenarnya itu adalah fase kritis.
Mama harus ekstra perhatian saat anak mengalami fase ini, karena bisa beresiko mengalami DBD yang berat.
2. Rasa nyeri di perut dan muntah
Si Kecil akan merasakan nyeri pada perut disertai muntah darah menjadi salah satu penanda ia mengalami penyakit DBD.
Diperlukannya ketelitian agar Mama dapat membedakan mual, muntah, dan diare yang dialami anak merupakan gejala gangguan pencernaan atau gigitan nyamuk DBD.
Muntah darah yang dialami anak bisa menjadi penanda awal bahwa anak mengalami komplikasi. Segera bawa si Kecil ke dokter jika mengalami hal seperti diatas. Jangan sampai terlambat, Ma!
Editors' Pick
3. Ruam disekitar area tubuh
Bintik merah pada kulit anak yang disebabkan oleh gigitan nyamuk DBD bisa terlihat pada beberapa bagian tubuh, seperti telapak tanga, leher, wajah, hingga bagian tubuh lainnya.
Gejala ini umum dialami oleh penderita DBD. Munculnya ruam merah pada kulit bersifat sementara dan akan hilang dengan cepat.
4. Persendian terasa nyeri dan sakit
Rasa sakit yang dialami anak Mama terjadi pada bagian tubuh seperti sendi, otot, atau tulang. Tak hanya rasa sakit pada perut anak, namun rasa nyeri di bagian tubuh lainnya juga harus Mama perhatikan.
Nyeri otot dan sendi ini terjadi setelah anak Mama mengalami demam. Pada anak penderita DBD akan merasakan menggigil dan berkeringat karena rasa sakit yang luar biasa.
5. Pendarahan pada bagian tubuh tertentu
Gejala DBD paling yang paling terlihat adalah pendarahan di hidung dan gusi anak. Biasanya pendarahan ini terjadi dengan tiba-tiba dan tidak bisa diprediksi.
Penuruan jumlah trombosit dalam tubuh anak juga bisa menjadi penyebab si Kecil mengalami pendarahan.
Mengapa demikian?
Ini terjadi karena virus dapat memperlambat laju pembekuan darah. Pada beberapa kasus yang cukup parah, pendarahan bisa terjadi di saluran pencernaan.
Bagaimana penanganan yang tepat jika anak yang mengalami DBD?
Bagaimana Penanganan yang Tepat Jika Anak Mengalami DBD?
Jika tadi Mama telah mengetahui gejala pada anak yang mengalami DBD, Mama juga perlu mengetahui bagaimana penanganan yang tepat saat anak mengalami DBD. Tidak ada obat-obatan khusus untuk penderita DBD.
Pada awal kemunculan gejala, Mama bisa merawat anak di rumah dengan memberikannya parasetamol untuk meredakan demam dan nyeri yang dirasakan.
Hindari memberikan obat pereda rasa sakit seperti aspirin dan ibuprofen karena dapat memengaruhi kadar trombosit dalam darah dan meningkatkan risiko perdarahan.
- Mama dan Papa bisa membantu menyembuhkan gejala DBD pada anak dengan cara:
- Berikan anak makanan yang bergizi, mengandung vitamin C, dan mudah untuk dicerna.
- Memastikan anak mendapat istirahat yang cukup.
- Memberikan jus jambu untuk menaikkan trombosit.
- Berikan anak minum air putih atau cairan elektrolit yang banyak untuk mencegah dehidrasi.
Nah, itu dia tadi penjelasan mengenai gejala DBD pada anak dan bagaimana penanganannya. Perhatikan kebersihan lingkungan sekitar rumah agar terhindar dari gigitan nyamuk.
Jika anak mengalami gejala seperti di atas, segera bawa ke Rumah Sakit atau pusat kesehatan. Jangan sampai terlambat ya, Ma!
Baca juga:
- Musim DBD, Ini 6 Cara Mengusir Nyamuk dari Rumah
- Demam Berdarah Meningkat, Kenali Ciri-Ciri Nyamuk Penyebab DBD
- Gejala, Tes Diagnosa, dan Cara Perawatan DBD pada Anak