Manfaat Terapi Uap saat Anak Flu dan Napas Tersumbat
Masih ragu untuk terapi uap, Ma?
1 Oktober 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jika anak mama mengalami flu atau batuk yang menyebabkan masalah pernapasan, kemungkinan dokter akan meresepkan terapi uap dengan menggunakan alat nebulizer.
Dalam halaman beingtheparent.com, nebulizer adalah mesin yang mengubah obat menjadi uap. Di mana uap tersebut akan dihirup dan masuk ke paru-paru anak mama sehingga akan memberikan mereka bantuan dalam bernapas.
Namun, sering nggak sih Mama mendengar bahwa banyak anak yang merasa tidak nyaman ketika mereka mulai diterapi uap?
Nah, karena alasan itu, banyak dari orangtua biasanya bertanya-tanya bahkan menduga-duga apakah terapi uap dengan nebulizer adalah pilihan perawatan terbaik untuk anak mama.
Begini, Ma, perlu diketahui bahwa nebulizer itu jauh lebih efektif untuk masalah pernapasan anak-anak, karena nyatanya anak mama terlalu kecil untuk mengoperasikan inhaler seorang diri.
Berikut Popmama.com sampaikan informasi penting mengenai manfaat terapi uap untuk anak mama, selamat membaca!
Editors' Pick
1. Terapi uap membuat obat langsung masuk ke paru-paru
Dijelaskan dalam halaman safetykart.com, pengiriman obat dengan alat nebulizer ini tidak seperti pengiriman obat lain yang harus melewati saluran gastrointestinal terlebih dahulu, kemudian baru mencapai aliran darah anak mama. Alat ini secara langsung akan mengirimkan obat ke paru-paru anak mama.
Jadi, bisa ditarik kesimpulan bahwa dengan menggunakan alat terapi uap ini, akan lebih sedikit waktu yang terbuang. Di mana obat oral biasanya bertindak setelah 30 menit, sedangkan obat yang dihirup melalui uap ini bisa menunjukkan hasil atau progres mulai dari 5 menit. Intinya, ini jauh lebih efektif dan efisien ya, Ma.
2. Menimbulkan lebih sedikit efek samping
Dalam beberapa kasus, alat terapi uap nebulizer ini digunakan sebagai pencegahan untuk masalah pernapasan. Ketika digunakan sehari-hari, bronkodilator (kelompok obat) jangka panjang dapat membantu menjaga saluran bronkial tetap terbuka.
Tidak seperti kebanyakan obat lain, terapi uap dengan menggunakan nebulizer menciptakan efek samping yang lebih sedikit daripada pemberian obat yang sama secara oral. Obat oral sering menyebabkan sakit kepala, tremor dan detak jantung yang cepat. Selain itu, pemberian obat dengan terapi uap dapat mengurangi efek samping seperti tekanan darah tinggi, glukosa darah tinggi dan kerentanan terhadap infeksi.