Cara Mengatasi Sifat Over Protektif pada Anak
Ternyata terlalu over protektif pada anak tidak baik bagi tumbuh kembangnya, lho!
15 Juli 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Metode pengasuhan pada anak merupakan tanggung jawab yang kompleks dan menuntut. Salah satu hal yang sering menjadi tantangan bagi orang tua adalah mengatasi sifat over protektif pada anak.
Sifat over protektif dapat terjadi ketika orang tua secara berlebihan melindungi dan mengendalikan setiap aspek kehidupan anak, yang pada akhirnya dapat menghambat perkembangan mereka.
Menurut Yuli Handayani Siregar, M.Psi, Psikolog Klinis dari Rumah Sakit Permata Bekasi, terkadang secara naluri seorang orang tua berperilaku overprotektif terhadap anak adalah salah satu bentuk menunjukkan kasih sayangnya terhadap anak.
Namun, adakala kasih sayang yang berlebihan dari orang tua terhadap anak sering menimbulkan dampak negatif bagi perkembangannya.
Dalam artikel ini, aku akan mengajak Mama untuk menjelajahi strategi dan pendekatan yang dapat membantu orang tua mengatasi sifat over protektif pada anak, agar mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan lebih percaya diri dan mandiri.
Berikut cara mengatasi sifat overprotektif pada anak yang telah Popmama.com rangkum.
Editors' Pick
Buat Skala Prioritas Berdasarkan Penting dan Tidak Pentingnya Hal Tersebut Dilakukan
Skala prioritas berdasarkan penting dan tidak pentingnya sikap over protektif yang dilakukan dapat membantu orang tua untuk memahami kemungkinan dampak negatif yang terjadi pada perkembangan anak dan menerapkan perubahan apabila diperlukan. Contohnya adalah sebagai berikut :
1. Menempatkan pentingnya kesejahteraan psikologis anak pada prioritas tertinggi
Sikap over protektif seperti membatasi kesempatan anak untuk mencoba hal baru dapat menghambat perkembangan anak, mengurangi rasa percaya diri, dan menghambat kemampuan mereka untuk menghadapi tantangan dan mengambil keputusan. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua untuk memahami bahwa memberikan kebebasan dan kesempatan belajar mandiri dapat memperkuat kepercayaan diri anak.
2. Memberikan kesempatan kepada anak untuk belajar secara mandiri dan mengatasi tantangan
Hal ini dapat membantu si Kecil mengembangkan kemandirian, ketahanan, dan kemampuan penyesuaian yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, memprioritaskan perkembangan sikap mandiri anak akan membantu mereka menjadi individu yang lebih adaptif serta siap menghadapi perubahan.
3. Tetap memprioritaskan keamanan dan perlindungan anak
Meskipun memberikan kebebasan dan kesempatan belajar mandiri penting, jangan lupa untuk selalu mengawasi kegiatan si Kecil. Penting untuk menemukan keseimbangan antara memberikan kebebasan dan melindungi anak dari bahaya yang nyata.
4. Memberikan izin anak untuk berinteraksi dengan lingkungan sosial
Terakhir, mengizinkan anak untuk berinteraksi dengan lingkungan luar termasuk teman sebaya dan lingkungan sekolah untuk perkembangan sosial dan emosional mereka. Apabila Mama terlalu melindungi dan membatasi interaksi sosial seperti mengisolasi anak, hal tersebut akan menghambat kemampuan mereka dalam membangun hubungan dan belajar dari orang lain.
Jalin Komunikasi Dua Arah dengan Anak
Menjalin komunikasi dua arah dengan anak merupakan aspek penting dalam pendidikan dan pengasuhan. Dalam komunikasi dua arah, orang tua tidak hanya memberikan informasi kepada anak, tetapi juga aktif mendengarkan serta memahami pandangan serta perasaan anak, terutama untuk membuat kesepakatan yang dibuat dan perlu disepakati oleh kedua belah pihak
Saat berkomunikasi dua arah pun, jangan sampai Mama menghakimi perilaku atau permintaan anak. Hal ini dilakukan agar menciptakan ikatan yang lebih kuat antara orang tua dan anak sekaligus memungkinkan anak merasa didengar serta dihargai.
Berikan Pemahaman yang Jelas Kepada Anak
Apabila memberikan larangan, Mama perlu memberikan pemahaman yang jelas kepada anak akan akibat atau dampak apabila ia melakukan hal-hal yang tidak orang tua inginkan. Dengan memberikan pemahaman yang jelas, orang tua dapat membantu anak memahami bahwa sifat over protektif bukanlah tanda ketidakpercayaan, melainkan merupakan bentuk perhatian dan cinta yang terlalu berlebihan.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk memberikan pemahaman yang jelas kepada anak :
1. Pilih waktu yang tepat
Mama harus pandai memilih waktu yang tenang dan nyaman untuk berbicara dengan anak. Pastikan kalau kamu dan si Kecil dalam suasana hati yang baik serta tidak terganggu oleh hal-hal lain.
2. Bersikap terbuka dan empatik
Mulailah dengan menyatakan perhatian, pemahaman tentang perasaan mereka, dan berikan penegasan bahwa kamu ingin berbicara untuk memahami perasaan mereka lebih baik.
3. Terangkan dengan jelas alasan di balik sifat over protektif yang kamu tunjukkan
Jelaskan bahwa kamu ingin melindungi mereka dari bahaya dan memastikan keamanan mereka. Sampaikan kekhawatiran dan perhatian dengan penuh kasih sayang.
4. Akui kebutuhan untuk kebebasan dan belajar mandiri
Berikan juga pemahaman kalau penting bagi sang anak untuk memiliki kesempatan tumbuh dan berkembang secara mandiri. Secara perlahan, katakan bahwa menghadapi tantangan dan mengambil keputusan adalah bagian penting dari pembelajaran dan perkembangan mereka.
5. Bicarakan konsekuensi dan tanggung jawab
Setelah itu, jelaskan bahwa dengan kebebasan juga datang tanggung jawab. Beri pelajaran pada anak tentang konsekuensi dari tindakan mereka dan bagaimana mengambil keputusan yang bertanggung jawab. Kamu juga bisa mendiskusikan cara untuk membangun kepercayaan dan kerjasama dengan orang tua melalui komunikasi terbuka.
6. Berikan contoh dan bimbingan
Terakhir, jangan lupa untuk berikan contoh konkret dan praktis tentang bagaimana anak dapat mengatasi tantangan dan mengembangkan kemandirian. Berikan bimbingan yang tepat sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan anak.
Dengan memberikan pemahaman yang jelas dan tanggung jawab dari tindakan-tindakan yang dilakukan akan membuat mereka lebih bertanggung jawab dengan kepercayaan yang Mama berikan. Nah, itulah beberapa cara mengatasi sifat over protektif pada anak yang bisa kamu terapkan di rumah.
Baca Juga :
- 7 Cara Efektif Mengajarkan Anak Sopan Santun
- 7 Cara Mendidik Anak agar Tidak Minder dan Percaya Diri
- 7 Cara Mencegah Anak Kurang Pergaulan, Penting Mengasah Potensi Diri!