Susu pertumbuhan sering dirasa sebagai bahan penting pelengkap gizi bagi si Kecil. Nggak jarang, Mama pasti mencari produk susu terbaik untuk dikonsumsi si Kecil setiap harinya. Namun tanpa disadari lima kesalahan sepele soal susu anak ini ternyata Mama lakukan. Coba cek lebih lanjut, dan hindari melakukannya lagi ya Ma.
1. Menggunakan air terlalu panas untuk menyeduh
Shutterstock/VGstockstudio
Mama termasuk orangtua yang suka kalau si Kecil minum air hangat daripada air dingin? Jika iya, biasanya Mama akan menyeduh susu dengan air panas mendidih yang baru saja matang, ya ‘kan? Ternyata hal tersebut nggak baik lho Ma.
Sebelum menyeduh, coba Mama baca ulang cara penyajian susu formula di kemasan. Usahakan untuk mengikuti sesuai petunjuk pada kemasan. Jangan menggunakan air terlalu panas ya Ma, karena air yang terlalu panas malah akan merusak nutrisi yang ada di dalam bubuk formula, lho Ma.
2. Menaruh susu bubuk sebelum air
Shutterstock/worawit_j
Penting nih Ma, usahakan untuk memasukkan air terlebih dahulu ke gelas sesuai dengan ketentuan dalam kemasan. Kemudian baru masukkan susu bubuk sesuai jumlah takaran yang disarankan. Ini untuk menghindari perbandingan air dan bubuknya tidak akan tepat. Karena jika begitu, akan sulit untuk memastikan berapa banyak air yang diperlukan untuk menggantikan volume bubuk.
Editors' Pick
3. Menghangatkan susu yang tersisa
Shutterstock/JCDH
Usahakan hindari memanaskan kembali susu pertumbuhan yang tersisa dengan microwave, atau secara langsung dalam panci di atas kompor. Karena hal ini bisa merusak nutrisi dalam susu. Selain itu, berdasarkan penelitian, pemanasan menggunakan microwave akan membuat susu tidak panas secara merata.
4. Menyimpan sisa susu ke dalam kulkas
Shutterstock/EKramar
Selanjutnya, usahakan untuk nggak menyimpan sisa susu ke dalam kulkas. Kenapa? Karena ada kemungkinan bakteri berkembang di sisa susu tersebut. Dibutuhkan panas yang tinggi untuk mematikan bakteri berbahaya yang ada di dalam susu. Bagian dalam kulkas sendiri juga bisa mengkontaminasi susu pertumbuhan yang tersisa.
5. Tidak membaca kandungan dalam susu sebelum membeli
Shutterstock/Extarz
Membeli susu untuk si Kecil tentunya nggak hanya melihat harga saja ya Ma. Mama perlu memperhatikan kandungan yang ada sebelum membeli. Ada baiknya untuk membatasi anak dalam mengkonsumsi susu pertumbuhan yang mengandung sukrosa atau sering disebut gula pasir di dalamnya. Kenapa? Karena kebanyakan sukrosa pada anak bisa berdampak buruk bagi kesehatannya.
Mama perlu membatasi konsumsi gula pada anak sejak dini. Dikutip dari laman Alodokter, bahaya gula untuk anak bisa meningkatkan risiko terjadinya obesitas. Selain itu efek gula pada anak juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit diabetes. Itu semua bisa terjadi jika gula dikonsumsi secara berlebih. Oleh karena itu, usahakan susu pertumbuhan si Kecil memiliki kandungan sukrosa yang rendah.
Apa itu sukrosa? Sukrosa merupakan karbohidrat. Awam mengenalnya sebagai gula pasir, gula merah, dan berbagai bentuk gula lainnya. Dikutip dari Alodokter, asupan gula berlebih pada anak dapat berdampak buruk terhadap kesehatan, termasuk mempengaruhi tumbuh kembangnya.
Mama bisa batasi konsumsi gula pada anak dengan mengganti kandungan sukrosa pada susu pertumbuhan dengan laktosa. Sukrosa dan laktosa pada susu pertumbuhan jelas berbeda Ma. Sukrosa biasanya merupakan gula tambahan pada susu, sementara laktosa adalah gula alami pada susu sapi. Manfaat laktosa untuk anak juga cukup banyak mulai dari bantu pertumbuhan bakteri baik, membantu penyerapan mineral dan kalsium, serta menjadi sumber energi bagi si Kecil.
Popmama.com/LACTOGROW
Mama dapat memberikan susu pertumbuhan LACTOGROW dengan formula baru kini dengan 0 gram sukrosa dan serat pangan untuk mendukung pencernaan si Kecil agar ia selalu grow happy. Jadi, Mama nggak usah khawatir lagi soal konsumsi gula si Kecil lagi deh.
Temukan artikel menarik lainnya tentang Sukrosa dan Laktosa serta efek pada tumbuh kembang anak di sini ya Ma.