Bullying merupakan masalah serius yang dapat terjadi di berbagai lingkungan, tidak terkecuali dalam hubungan orangtua dan anak. Meskipun sering kali kita membayangkan bahwa bullying terjadi di antara teman sebaya di sekolah atau di tempat kerja, namun ada juga bentuk-bentuk bullying yang terjadi antara orangtua dan anak.
Sayangnya, bentuk bullying ini sering kali tidak disadari oleh banyak orangtua. Melalui akun media sosial @tehprem, orangtua diberikan edukasi mengenai bentuk bullying yang orangtua lakukan kepada anak secara tak sadar.
Berikut Popmama.comrangkum mengenai bentuk bullying dari orangtua ke anak yang jarang disadari. Penting untuk Mama simak baik-baik, ya!
1. Memanggil nama dengan panggilan fisik
Freepik
Sering kali, orangtua secara tidak sadar menggunakan panggilan-panggilan yang merendahkan atau menghina kondisi fisik atau sikap anak mereka.
Misalnya, Mama mungkin memanggil anak dengan sebutan seperti "gemuk," "bodoh," "malas," atau "culun." Meskipun mungkin orangtua menggunakan kata-kata tersebut secara tidak bermaksud jahat, namun hal ini dapat menghancurkan kepercayaan diri anak dan meninggalkan bekas trauma emosional yang serius.
Lebih baik bagi Mama untuk memilih panggilan yang menggambarkan sifat atau kualitas positif anak. Misalnya, panggilan seperti "sayang," "juara," "cerdas," atau "pemberani." Hal ini akan membantu meningkatkan kepercayaan diri anak dan memberikan pesan positif tentang identitas dan potensi mereka.
Editors' Pick
2. Bercanda tentang fisik anak
Freepik
Bercanda tentang fisik anak juga dapat menjadi bentuk bullying yang tidak disadari oleh orangtua. Misalnya, orangtua mungkin mengomentari berat badan, tinggi badan, atau fitur fisik anak secara negatif.
Mereka mungkin merasa bahwa ini hanyalah candaan ringan, tetapi bagi anak yang menjadi sasaran, hal itu dapat menyebabkan rasa malu dan merasa tidak diterima. Candaan mengenai fisik juga dapat membuat anak merasa tidak nyaman dengan tubuhnya sendiri dan mengembangkan masalah citra tubuh yang serius di masa depan.
Alangkah baiknya Mama jika bisa mengajarkan anak mengenai citra tubuh yang sehat. Ajarkan mereka tentang kesehatan dan kebugaran tubuh dibanding penampilan fisik. Selain itu, Mama juga bisa untuk lebih fokus memberikan pujian pada pencapaian prestasi non-fisik anak agar mereka merasa dihargai atas pencapaian dibanding pujian fisik.
3. Mengancam, meremehkan dan membanding-bandingkan
Freepik/peoplecreations
Orangtua yang menggunakan ancaman atau membanding-bandingkan anak dengan orang lain juga dapat melakukan bullying yang tidak disadari.
Misalnya, Mama mungkin mengatakan, "Kalau kamu tidak melakukan ini, kamu akan dihukum" atau "Lihatlah adikmu, dia jauh lebih baik darimu." Mengancam dan membanding-bandingkan seperti ini dapat merusak hubungan orangtua dan anak, serta merendahkan harga diri anak.
Lebih baik bagi Mama untuk selalu berkomunikasi dengan anak secara terbuka dan jujur. Jelaskan pada anak jika ia melanggar atau tidak melakukan sesuatu maka akan ada konsekuensi. Kemudian, berikan dorongan yang positif daripada membandingkan anak saat ia tidak berhasil melakukan sesuatu yang diharapkan.
4. Silent treatment
Freepik/master1305
Salah satu bentuk bullying yang sering kali tidak disadari adalah silent treatment atau perlakuan dingin secara diam-diam dari orangtua kepada anak. Dalam hal ini, orangtua secara sengaja mengabaikan anak, tidak memberikan perhatian atau komunikasi yang memadai, atau bahkan tidak memberikan respons sama sekali.
Hal ini dapat membuat anak merasa diabaikan, tidak dihargai, dan tidak dicintai oleh orangtua mereka. Dampaknya bisa sangat merusak bagi perkembangan emosional anak dan mengganggu hubungan antara orangtua dan anak.
Jika terjadi sebuah konflik, lebih baik bagi Mama untuk mengajak anak berdiskusi menyelesaikan masalah. Selalu jalin komunikasi terbuka untuk saling menjelaskan perasaan dan pendapat masing-masing.
Mengubah Pola Asuh Bullying
Freepik
Mengubah pola pengasuhan yang bersifat bullying membutuhkan kesadaran dan komitmen orangtua untuk melakukan perubahan yang positif. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Mama lakukan untuk mengubah pola pengasuhan yang bersifat bullying:
Sadari dan akui pola pengasuhan yang bersifat bullying
Orangtua perlu mengenali tindakan-tindakan mereka yang merendahkan, menghina, atau mengancam anak. Kesadaran akan dampak negatif yang ditimbulkan oleh pola pengasuhan tersebut adalah langkah awal yang penting untuk perubahan.
Komunikasi yang efektif dan empati
Orangtua perlu membangun pola komunikasi yang sehat dengan anak-anak mereka. Hindari menggunakan bahasa yang merendahkan atau menghina.
Berikan contoh yang baik
Tunjukkan sikap yang positif, hormati, dan menghargai anak. Hindari mengancam atau membanding-bandingkan anak dengan orang lain. Berikan pujian dan dorongan yang konstruktif ketika anak melakukan sesuatu yang baik, serta berikan umpan balik yang membangun untuk membantu mereka berkembang.
Atur batasan dan disiplin dengan bijaksana
Orangtua perlu menetapkan aturan dan batasan yang jelas, tetapi juga memberikan penjelasan dan pemahaman tentang konsekuensi dari pelanggaran aturan tersebut. Hindari mengancam atau memberikan hukuman yang tidak proporsional. Pilihlah metode disiplin yang lebih positif, seperti memberikan sanksi yang sesuai atau memberikan kesempatan untuk memperbaiki kesalahan.
Cari bantuan dan dukungan
Jika orangtua mengalami kesulitan dalam mengubah pola pengasuhan yang bersifat bullying, mereka dapat mencari bantuan dan dukungan dari profesional kesehatan mental, konselor, atau kelompok dukungan. Mama dapat memberikan panduan dan strategi yang efektif dalam mengatasi pola pengasuhan yang tidak sehat.
Itulah penjelasan mengenai bentuk-bentuk bullying dari orangtua ke anak yang jarang disadari. Penting untuk diingat bahwa orangtua memiliki peran penting dalam membentuk perkembangan anak. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk menyadari dan menghindari bentuk-bentuk bullying yang tidak disadari ini.
Penting untuk diingat bahwa setiap langkah kecil menuju perubahan yang positif adalah langkah yang berarti bagi perkembangan anak. Dengan komitmen untuk menjadi orangtua yang lebih baik, orangtua dapat menciptakan lingkungan yang aman, penuh kasih sayang, dan mendukung bagi anak-anak mereka.