6 Efek Sindrom Superwoman pada Mama ke Anak
Ingin menjadi Mama yang sempurna nyatanya bisa memberikan dampak buruk pada anak, Ma!
1 Oktober 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam peran sebagai seorang orangtua, sering kali banyak Mama yang merasa terjebak dalam tuntutan yang tinggi untuk menjadi seorang Mama yang mampu menangani segala hal dengan sempurna. Ternyata, pola pikir ini merupakan ciri-ciri Mama sedang mengalami sindrom Superwoman.
Sindrom Superwoman, juga dikenal sebagai Superwoman Syndrome, mengacu pada tekanan yang dirasakan oleh Mama yang merasa perlu melakukan segala sesuatu dengan sempurna, mulai dari tugas rumah tangga, karier, hubungan sosial, hingga perawatan anak.
Mama yang mengalami sindrom ini cenderung merasa terbebani oleh harapan yang tidak realistis, baik dari lingkungan sekitar maupun dari diri sendiri.
Akibat dari tekanan untuk menjadi sempurna sebagai seorang Mama, nyatanya efek dari sindrom ini memiliki dampak yang dapat mempengaruhi anak secara emosional, sosial, dan perkembangan mereka.
Berikut Popmama.com jelaskan mengenai efek sindrom Superwoman pada Mama ke anak. Disimak ya, Ma.
1. Kurangnya perhatian dan kualitas waktu bersama
Mama yang terjebak dalam sindrom Superwoman cenderung memiliki sedikit waktu dan perhatian yang diberikan kepada anak-anak. Mama mungkin terlalu sibuk dengan tugas-tugas rumah tangga, pekerjaan, atau aktivitas lainnya.
Kurangnya perhatian dan waktu berkualitas bersama dapat membuat anak-anak merasa kurang dihargai dan kurang terhubung secara emosional dengan Mama. Hal ini tentunya dapat menghambat ikatan emosional dan hubungan yang sehat antara Mama dan anak.
2. Rasa tidak diutamakan
Anak-anak mungkin merasa bahwa kebutuhan dan keinginan mereka tidak diutamakan oleh Mama yang mengalami sindrom Superwoman. Mama yang terlalu fokus pada tugas dan tanggung jawab lainnya mungkin tidak dapat memberikan perhatian yang cukup pada anak-anak.
Hal ini dapat membuat anak-anak merasa tidak penting atau tidak dihiraukan. Anak mungkin merasa tidak cukup didengarkan atau dihargai, yang bisa berdampak pada perkembangan emosional mereka.
Editors' Pick
3. Pola perilaku negatif
Anak-anak cenderung meniru perilaku orangtua mereka. Jika seorang Mama mengalami sindrom Superwoman dan menunjukkan perilaku perfeksionis yang tidak realistis, anak-anak mungkin mengadopsi pola pikir dan perilaku yang sama.
Akibatnya, anak juga ikut merasa mudah tertekan oleh tekanan untuk menjadi sempurna dalam segala hal dan mungkin mengalami kecemasan, stres, atau ketidakmampuan untuk menerima kegagalan.
4. Ketidakseimbangan dan stres
Ketika seorang Mama mengalami tekanan yang berlebihan, energi negatif dan stres yang tidak terkendali dapat ditransfer ke lingkungan rumah. Anak yang hidup dalam lingkungan dengan tingkat stres yang tinggi mungkin mengalami dampak negatif pada kesejahteraan mental mereka.
Anak-anak yang hidup dalam lingkungan dengan tingkat stres yang tinggi mungkin merasa tidak aman atau khawatir. Mereka juga mungkin merasakan ketegangan dan ketidakstabilan emosional yang dapat mempengaruhi perkembangan mereka.
5. Kurangnya kemandirian
Mama dengan sindrom Superwoman sering kali menolak bantuan dari orang lain. Mereka merasa bahwa mereka harus dapat mengatasi segala hal sendiri dan tidak ingin terlihat lemah di mata orang lain.
Ketika seorang Mama menolak bantuan dan memegang semua tanggung jawab, anak-anak mungkin kehilangan peluang untuk belajar dan mengembangkan kemandirian mereka.
Mereka mungkin tidak diajarkan untuk mengatasi tantangan atau melakukan tugas-tugas sehari-hari secara mandiri, karena Mama selalu hadir untuk melakukan semuanya. Hal ini dapat menghambat perkembangan keterampilan dan kepercayaan diri anak-anak.
Penanganan Sindrom Superwoman pada Mama
Penting bagi Mama yang mengalami sindrom Superwoman untuk mengenali dampaknya pada anak-anak dan mengambil langkah-langkah untuk mengatasi pola perilaku yang tidak sehat.
Mengatur keseimbangan antara tugas-tugas yang diemban, memberikan perhatian yang cukup kepada anak-anak, dan melibatkan pasangan atau orang lain dalam membantu dapat membantu mengurangi dampak negatif pada anak-anak.
Selain itu, mencari dukungan dan sumber daya seperti kelompok dukungan Mama, konselor, atau profesional kesehatan mental juga dapat membantu Mama mengatasi tekanan dan menemukan keseimbangan yang sehat antara peran Mama dan kebutuhan pribadi.
Itulah penjelasan mengenai efek sindrom Superwoman pada Mama ke anak. Dalam keseluruhan, sindrom Superwoman pada Mama dapat memiliki dampak negatif pada anak-anak. Oleh karena itu, penting bagi Mama untuk mengenali dan mengatasi sindrom Superwoman ini, serta mencari keseimbangan yang sehat antara tugas-tugas yang diemban dan perhatian yang diberikan kepada anak dan diri sendiri.
Baca juga:
- 5 Batasan Privasi Remaja yang Perlu Mama Hargai Menurut Psikolog
- Ciri-Ciri Anak Memiliki Sifat Toleransi yang Perlu Mama Ketahui
- Belajar Cara Mengatasi Insecurity pada Anak bersama Popmama Community