Mengenal Perawatan Paliatif, Pengobatan Kanker pada Anak
Perawatan yang fokus dalam mengoptimalkan kualitas hidup para anak pejuang kanker
9 Oktober 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kanker merupakan penyakit yang menghadirkan tantangan besar bagi anak-anak dan keluarga mereka. Tak hanya menyerang orang dewasa, kanker pun bisa ada pada anak-anak dan diketahui jumlah anak pejuang kanker meningkat setiap tahunnya.
Meskipun upaya pengobatan yang intensif dilakukan, terkadang kanker pada anak tidak dapat disembuhkan sepenuhnya. Dalam situasi ini, perawatan paliatif menjadi penting untuk mengoptimalkan kualitas hidup anak-anak yang menderita kanker.
Dengan ini, Yayasan Kanker Anak Indonesia (YKAI) melalui acara "Inisiatif 'Humanity in Harmony'" yang diselenggarakan pada Kamis, (2/11/2023) mengajak semua masyarakat untuk menciptakan awareness dan menjangkau tindakan kolaboratif dalam komunitas donatur dan pemerhati kanker anak khususnya.
Masyarakat juga diajak ikut serta dalam membangun Hospice yakni Rumah Perawatan Paliatif, yang akan menjadi yang ‘pertama’ bagi anak-anak pejuang kanker dari keluarga prasejahtera di Indonesia.
Berikut Popmama.com rangkum mengenai mengenal perawatan paliatif, pengobatan kanker pada anak.
1. Perawatan paliatif sebagai pengobatan kanker anak
Perawatan paliatif, menurut World Health Organization (WHO), adalah komponen dari keseluruhan proses pengobatan kanker. Perawatan paliatif adalah pendekatan pemberian perawatan medis antar disiplin yang bertujuan untuk mengoptimalkan kualitas hidup dan mengurangi penderitaan di antara orang-orang dengan penyakit serius, kompleks, dan sering kali mematikan.
Fokus dari perawatan paliatif ini adalah meningkatkan kualitas hidup pasien dengan mengurangi gejala yang tidak nyaman, mengelola efek samping pengobatan, serta memberikan dukungan emosional, sosial, dan spiritual kepada pasien dan keluarganya. Umumnya pengobatan ini ditujukan pada pasien kanker stadium lanjut.
Di Indonesia, Kementerian Kesehatan telah menetapkan peraturan yang mewajibkan penerapan perawatan paliatif untuk penyakit serius tertentu. Namun, hingga saat ini, pelaksanaannya masih mengalami kendala yang menyebabkan perawatannya belum mencapai tingkat optimal.
Dengan hal ini, Sallyana Sorongan selaku Ketua YKAI membuat inisiatif dan mengajak masyarakat untuk menyediakan akomodasi perawatan paliatif untuk para penderita penyakit kanker, terutama kanker anak.
“Humanity in Harmony ini merupakan inisiatif kami, Yayasan Kanker Anak Indonesia (YKAI), program besar dengan misi utama untuk pembangunan HOSPICE, yakni Rumah Paliatif yang pertama di Indonesia ditujukan bagi anak-anak penderita dan pejuang kanker dari keluarga pra-sejahtera stadium lanjut, tempat di mana akan diberikan akomodasi dan fasilitas yang akan mengoptimalkan kualitas hidup anak-anak pejuang kanker stadium lanjut ini," ujar Sallyana.
Editors' Pick
2. Prosedur perawatan paliatif sebagai pengobatan kanker pada anak
Penyakit kanker yang diderita oleh pasien telah menimbulkan berbagai konsekuensi. Dampaknya tidak hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga mempengaruhi seluruh aspek kehidupan pasien. Oleh karena itu, pengobatan paliatif dilakukan untuk mengurangi dampak-dampak lain yang mungkin timbul akibat penyakit yang dialami oleh pasien. Prosedur yang dilakukan selama perawatan paliatif meliputi:
- Mengatasi gangguan fisik
Gangguan fisik seperti rasa nyeri, gangguan tidur, sesak napas, hilangnya nafsu makan, dan sensasi sakit pada perut umu dirasakan oleh pasien. Untuk mengatasi hal ini, spesialis akan melakukan konseling gizi, terapi fisik, serta memberikan teknik pernapasan yang dalam agar tubuh menjadi lebih rileks.
- Mengatasi gangguan emosional dan sosial
Gangguan emosional dan sosial seperti rasa takut, kemarahan, kesedihan, ketidakmampuan mengendalikan emosi, dan depresi. Hal ini juga berlaku bagi keluarga pasien yang juga mengalami hal serupa.
Odi Tuju selaku Wakil Ketua YKAI, mengungkapkan bahwa di saat seorang anak sakit tentunya orangtua juga merasakan sakit dan beban yang berat dalam hatinya. Dengan adanya perawatan paliatif ini, beban dari para orangtua bisa terbantu baik secara emosional bahkan ekonominya.
"Tugas kami sebagai yayasan, kami berikan mereka bantuan untuk meningkatkan softskill buat para orangtua. Yang sudah kami lakukan selain hiburan buat para orangtua, ada beberapa training dan seminar kami berikan buat edukasinya. Kami juga menyediakan konselor bagi para orangtua karena mereka ini sangat berat bebannya," jelas Odi.
- Mengurangi masalah keuangan yang mungkin timbul akibat biaya pengobatan yang tinggi
Tak hanya membantu gangguan emosional yang bisa dirasakan oleh orangtua, perawatan paliatif juga bisa menolong masalah terkait ekonomi.
"Dan juga, buat para orangtua yang ingin meningkatkan softskill, ada training seperti memasak yang sehat. Kami juga sediakan volunteer mengajar mereka misalnya ingin menjadi penjahit. Tujuannya adalah ketika orangtua ini memiliki keahlian, ekonomi mereka bisa ditingkatkan. Inilah mengapa kami mewujudkan rumah paliatif atau hospice," jelas Odi.
- Meringankan masalah spiritual
Ini dilakukan dengan membantu pasien menemukan kedamaian dalam dirinya, dan biasanya sering kali melibatkan tokoh agama yang diyakini oleh pasien.