Sejarah Hari Pahlawan 10 November, Hari Mengenang Para Pejuang Bangsa
Yuk, kita pelajari sejarah salah satu hari penting ini!
9 November 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hari Pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November setiap tahunnya adalah salah satu hari penting di Indonesia. Hari Pahlawan adalah hari di mana kita menghormati dan mengenang para pahlawan yang telah berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Banyak perayaan yang dilakukan untuk merayakan Hari Pahlawan, yang paling umum adalah parade kostum pahlawan. Selalu dirayakan dengan meriah, bagaimana ya sejarah penetapan Hari Pahlawan?
Berikut Popmama.com jelaskan mengenai sejarah Hari Pahlawan 10 November, hari mengenang para pahlawan. Yuk, disimak!
Editors' Pick
1. Sejarah Hari Pahlawan 10 November
Untuk memahami sejarah Hari Pahlawan, kita harus kembali ke masa lampau, tepatnya pada tahun 1945. Pada saat itu, Indonesia sedang berjuang untuk meraih kemerdekaannya dari penjajahan Belanda.
Setelah Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, pemerintah mengeluarkan maklumat yang menetapkan bahwa mulai 1 September 1945, bendera nasional Sang Saka Merah Putih akan dikibarkan di seluruh wilayah Indonesia. Gerakan pengibaran bendera ini pun menyebar ke berbagai daerah, termasuk Surabaya.
Pada tanggal 25 September 1945, tentara Inggris tiba di Jakarta dan kemudian bergerak ke Surabaya. Pasukan Inggris ini termasuk dalam kelompok AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) dan datang bersama tentara NICA (Netherlands Indies Civil Administration). Tugas mereka adalah untuk melucuti tentang Jepang, menyelamatkan tawanan perang dan menyingkirkan segala kekuasaan Jepang di Indonesia.
Namun, setelah dibebaskan oleh pasukan Inggris, Belanda menduduki Pelabuhan Tanjung Perak, Kantor Pos Besar, Gedung Bank Internatio, dan bangunan penting lainnya di Surabaya. Tindakan ini memicu kemarahan rakyat Surabaya yang merasa bahwa rencana Belanda tersebut merupakan penghinaan terhadap kemerdekaan Indonesia yang telah diperoleh. Akibatnya, warga Surabaya menyerang pos-pos sekutu.
Melalui Mayor Jenderal Robert Mansergh, dikeluarkan ultimatum yang menyebutkan bahwa semua pemimpin dan orang Indonesia yang bersenjata harus melapor dan menyerahkan senjata mereka di tempat yang ditentukan, serta menyerah dengan mengangkat tangan. Batas waktu ultimatum ditetapkan pada pukul 06.00, tanggal 10 November 1945.
Ultimatum ini memicu kemarahan rakyat Surabaya. Pada akhirnya, pertempuran tanggal 10 November pecah dan berlangsung selama sekitar tiga minggu. Beberapa tokoh perjuangan yang memimpin rakyat Surabaya antara lain Sutomo, K.H. Hasyim Asyari, dan Wahab Hasbullah. Pertempuran ini menewaskan ribuan orang, dengan perkiraan korban Indonesia sekitar 16.000 jiwa dan pihak Inggris sekitar 2.000 jiwa.
2. Keputusan Presiden tentang peringatan Hari Pahlawan
Setahun setelah peristiwa tersebut, pada tanggal 10 November 1946, Presiden Soekarno menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 316 yang menetapkan tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan Nasional.
Penetapan Hari Pahlawan bertujuan untuk memperingati peristiwa di Surabaya yang merupakan peristiwa awal dalam upaya pertahanan kemerdekaan Indonesia, serta menghormati para pahlawan dan warga sipil yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut.