Viral! Anak 7 Tahun Jadi Penerjemah Bahasa Isyarat di Sichuan
Anak perempuan di Sichuan jadi penerjemah bahasa isyarat bagi kedua orang tuanya
9 Januari 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Baru-baru ini viral di kota Jianyang, Provinsi Sichuan, di mana seorang anak perempuan berusia 7 tahun secara tak terduga menjadi terkenal di internet karena menerjemahkan bahasa isyarat untuk ayahnya yang merupakan seorang tuna rungu.
Niuniu, demikian bocah ini biasa dipanggil, telah menjadi inspirasi karena dedikasinya dalam menerjemahkan bahasa isyarat antara ayahnya dengan pelanggan di toko spa kaki keluarganya. Prestasinya sebagai penerjemah cilik telah membuat Niuniu mendapatkan banyak perhatian bahkan pengagum.
Mengutip dari laman CGTN, berikut Popmama.com rangkum berita bocah 7 tahun jadi penerjemah bahasa isyarat di Sichuan.
Editors' Pick
1. Penerjemah bahasa isyarat berusia 7 tahun yang viral di Sichuan
Di kota Jianyang, Provinsi Sichuan, seorang anak perempuan berusia 7 tahun secara tak terduga viral di internet karena menerjemahkan bahasa isyarat untuk ayahnya yang bisu dan tuli. Gadis muda yang bernama Hu Yunjia, biasa dijuluki Niuniu, menerjemahkan bahasa isyarat antara ayahnya dan para pelanggan di tempat spa kaki mereka. Diketahui bahwa kedua orang tuanya merupakan tuna rungu sejak kecil.
Terjemahan Niuniu yang menggemaskan dan hangat memikat hati setiap pelanggan yang berkunjung, kagum dengan kefasihannya dalam bahasa isyarat di usianya yang masih sangat muda. Terlepas dari ketidakmampuan orang tuanya untuk berbicara, cinta mereka telah membentuk Niuniu menjadi anak yang lincah dan penuh perhatian.
Dia tidak hanya menjadi penolong ayahnya, tetapi dia juga memiliki pemahaman tentang emosi orang lain, menghibur pelanggan dengan caranya yang unik.
2. Telah belajar bahasa isyarat sejak usia dua tahun
Niuniu telah belajar bahasa isyarat sejak usia dua tahun, ketika ayahnya mulai mengajarinya. Awalnya, dia belajar isyarat untuk kata-kata seperti "ayah" dan "ibu", dan kemudian memperluasnya dengan kata-kata lain seperti "kakek" dan "nenek". Ayahnya juga membantu dengan mengetik pesan di ponselnya ketika Niuniu kesulitan memahami isyarat tertentu.
"Ketika saya berusia dua tahun, saya mulai belajar bahasa isyarat dengan ayah saya. Dia mengajari saya isyarat untuk 'ayah' terlebih dahulu, lalu saya belajar 'ibu', 'kakek', dan 'nenek'. Kadang-kadang saya tidak memahaminya, jadi ayah saya mengetik di ponselnya, mengubahnya menjadi ucapan, sehingga terasa seperti sedang berbicara dengan saya. Pada saat saya berusia empat tahun, saya mulai membantu ayah menerjemahkan. Awalnya gugup, tidak yakin apa yang harus saya katakan, tetapi saya melakukannya perlahan-lahan dan secara bertahap membaik" jelas Niuniu mengutip dari CGTN.
Kini, Niuniu menjadi penerjemah bahasa isyarat yang berbakat dan berpengalaman. Dia membantu ayahnya menerjemahkan obrolan antara ayahnya dan para pelanggan di toko spa kaki mereka.