WHO Catat Rata-Rata 160 Anak Meninggal Setiap Hari di Gaza
160 anak meninggal setiap harinya akibat dari serangan Israel
9 November 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sejak serangan mendadak Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober, Jalur Gaza telah mengalami serangan udara yang intensif. Konflik brutal antara Israel dan Gaza, Palestina, telah berlangsung selama satu bulan.
Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) mencatat bahwa akibat tindakan yang tidak terkendali dari pihak Israel, sekitar 160 anak meninggal setiap harinya di Gaza.
Berikut Popmama.com rangkum kronologis WHO catat rata-rata 160 anak meninggal setiap hari di Gaza.
Editors' Pick
1. WHO ungkap 160 anak meninggal setiap harinya di Gaza
WHO mengungkapkan bahwa setiap hari rata-rata 160 anak di Gaza meninggal akibat serangan Israel yang telah berlangsung selama lebih dari satu bulan.
"Rata-rata sekitar 160 anak terbunuh setiap hari berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Palestina)," ungkap pejabat WHO, Christian Lindmeier dalam sebuah konferensi pers di Jenewa, Selasa (7/11/2023).
Lindmeier menekankan pentingnya perlunya jeda kemanusiaan untuk mengurangi penderitaan yang dialami penduduk Gaza. Ia menyatakan bahwa ribuan orang di Gaza sedang sekarat.
"Orang-orang di Gaza sekarat dalam jumlah ribuan, dan mereka yang masih hidup menderita trauma, penyakit, kekurangan makanan dan air," katanya. "Mereka membutuhkan air, bahan bakar, makanan, dan akses yang aman ke layanan kesehatan untuk bertahan hidup," sambungnya.
Lindmeier menyatakan bahwa persediaan dan logistik sudah disiapkan, namun yang masih belum terpenuhi adalah akses untuk mencapai Gaza. Lindmeier juga menjelaskan bahwa WHO hanya mampu membawa pasokan ke rumah sakit di bagian utara Gaza sekali saja.
"Persediaan telah benar-benar terlepas dari tangan kami dan segera dibawa ke ruang operasi karena semua yang dibawa, termasuk anestesi, diperlukan pada saat itu juga," kata Lindmeier.
2. Klaim Israel bahwa Hamas berlokasi di bawah rumah sakit Gaza
Lindmeier juga menanggapi klaim Israel bahwa rumah sakit di Gaza menjadi sasaran karena adanya terowongan Hamas di bawahnya dengan menyatakan bahwa WHO tidak dapat memverifikasi klaim tersebut.
"Sebagai WHO, kami tidak dapat memverifikasi apa yang ada di bawah rumah sakit. Yang bisa kami verifikasi adalah apa yang ada di rumah sakit dan di atas tanah dan ini adalah fasilitas medis yang sangat dibutuhkan," jelasnya.