7 Games untuk Mengajarkan Anti-Bullying ke Anak Mama
Selain seru, games ini mengajarkan anak sikap anti bullying
9 Februari 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Zaman modern yang ditandai dengan perkembangan teknologi memberi pengaruh positif dan negatif ke segala aspek kehidupan manusia. Teknologi juga mempengaruhi proses tumbuh kembang anak. Banyak sisi positifnya, tetapi juga ada negatifnya. Salah satu efek negatifnya adalah cyber bullying.
Cyber bullying adalah tindakan perundungan yang dilakukan melalui dunia maya. Bullying sendiri bisa berupa tindakan fisik dan verbal. Hanya saja, teknologi membuat tindakan ini diviralkan melalui sosial media.
Teknologi memungkinkan pergaulan anak semakin luas. Mereka bisa "mempelajari" hal-hal yang berbau kekerasan dan mempraktekannya di dunia maya dan nyata. Mereka bisa jadi pelaku dan korban, lho.
Tentu, Mama harus memberi bimbingan agar si Anak tidak terlibat atau menjadi korban bully. Banyak cara yang bisa dilakukan tetapi Mama bisa juga memakai cara kekinian. Popmama.com menyajikan games online yang bisa mengajarkan anak-anak menghadapi bully dan bersikap lebih baik kepada orang lain.
1. Shrink the Cyberbully
Disebut sebagai produk permainan online yang bersifat edukatif bagi anak-anak, Shrink the Cyberbully membentuk pola pikir anak untuk menghadapi pelaku bullying atau yang biasa disebut bullier.
Permainan onlinemilik Mcgruff.org menggambarkan sosok bullier sebagai musuh. Si Anak akan diajarkan untuk mengerti bahwa bullieradalah buruk dan patut untuk dilawan. Shrink the Cyberbully menyiapkan rentetan pertanyaan kuis seputar cara menghadapi bullier sebagai bagian dari permainan. Jawaban pertanyaan bisa baik dan buruk namun game ini kemudian akan memberikan saran terbaik untuk anak mama. Menariknya, permainan ini dibentuk dalam cerita dalam animasi yang menggemaskan.
2. Simon Says
Menumbuhkan perasaan simpati dan empati tentulah harus muncul dari sikap yang penuh dengan toleransi. Hal ini lah yang menjadi fokus utama dari permainan Simon Says yang dimuat di situs The Education World. Mama diharapkan ikut terlibat di dalam permainan ini sebagai pembimbing anak-anak. Games ini tipikal dijelaskan secara online tetapi dimainkan secara offline.
Dalam permainan, anak akan menjadi tokoh bernama Simon. Ia akan memberi instruksi tertentu kepada teman-temannya untuk melakukan sesuatu. Anak mama akan belajar bahwa tidak semua orang memiliki kesamaan, namun bisa tetap bermain bersama. Tugas Mama berikutnya adalah memberikan kesimpulan yang bernada positif.
Seru kan, mempelajari permainan ini secara online kemudian mempraktekannya di dunia nyata?
3. Daniel Tiger's Grr-ific Feelings
Seorang anak yang dapat menjaga perasaan orang lain adalah anak yang diidamkan semua orangtua. Tidak mudah membaca perasaan orang, itu sebabnya games untuk iOs dan Android, Daniel Tiger's Grr-ific Feelings dibuat untuk membantu anak-anak membaca perasaan orang lain.
Permainan online ini sangat mudah. Anak harus mencocokan kata-kata dengan gambaran ekspresi wajah yang mewakili berbagai emosi yang ditampilkan Daniel Tiger. Setelah itu, anak mama dapat ikut mencontoh ekspresi tersebut dengan cara foto selfie. Tujuan mainan ini adalah agar anak-anak yang masih polos dapat membaca emosi atau perasaan seseorang sehingga bisa memberikan reaksi yang sesuai. Dengan demikian, anak mama paham situasi dan terhindar dari bully.
Editors' Pick
4. Sharing with Duckie Deck
Seperti yang Mama bisa lihat di sini, sebuah studi membuktikan bahwa sikap berbagi memberi pengaruh yang sangat baik bagi tumbuh kembang anak. Permainan online dalam bentuk aplikasi, Sharing with Duckie Deck, hadir untuk memberikan beragam contoh aktivitas positif.
Ada 6 aktivitas yang diangkat di dalam permainan ini. Anak mama akan dibimbing untuk membagikan objek-objek tertentu, sebagai hadiah, Duckie akan muncul dengan ekspresi senang jika respon anak mama benar. Dengan kebiasaan saling berbagi, anak mama akan terhindar dari sikap egois dan mau menang sendiri yang membuat mereka cenderung menjadi pembully.
5. Cool School: Where Peace Rules
Games dalam bentuk aplikasi bernama Cool School: Where Peace Rules hadir secara gratis di situs resmi Cool School Games. Di sini, anak mama akan menjalankan misi untuk menciptakan keadaan yang damai di sekolah bernama Cool School.
Caranya, si Anak diharuskan untuk membantu beberapa kasus permasalahan yang dihadapi oleh teman-temannya di sekolah tersebut. Tentu, permasalahan yang dihadirkan memperlihatkan isu bullying dengan tampilan visual dan cerita yang sesuai untuk anak umur 5 tahun ke atas.
Tujuan game ini adalah agar anak mama dapat mengerti bahwa bullyingmerupakan hal yang salah dan membantu teman yang mendapatkan kesulitan. Game ini juga mengajarkan bagaimana anak mama bisa membuat keputusan yang bijaksana.
6. Wee You-Things
Permainan online ini mirip dengan Simon Says, Wee You-Things turut menghadirkan permainan online yang harus dilakukan di dunia nyata oleh anak mama. Bedanya, permainan online ini hadir dalam bentuk aplikasi yang ditampilkan dalam gambaran visual sebuah buku ajaib yang menarik.
Buku ini akan menjadi alat bantu bagi anak mama saat bermain di kehidupan nyata. Permainannya pun sangat sederhana namun mempromosikan nilai moral yang positif. Si Anak perlu menjawab pertanyaan-pertanyaan di game ini. Ia boleh melibatkan mama, papa, atau kakaknya untuk menjawab dengan tepat. Pertanyaan-pertanyaan tersebut disajikan dengan sederhana dan dalam bentuk cerita yang menarik.
7. IF... The Emotional IQ Game
Terinspirasi dari sebuah puisi ternama karya sastrawan Rudyard Kipling berjudul If, sebuah aplikasi permainan bernama IF... The Emotional IQ Game ini dibuat. Anak mama akan didorong untuk menempatkan dirinya di kondisi tertentu yang berkaitan dengan isu sosial dalam pergaulannya, seperti bullying.
Anak mama akan diminta untuk membayangkan perasaannya jika ia berada di kondisi tertentu. Ia juga harus ikut mencoba memikirkan tindakan untuk mengatasi masalah itu. Jawaban untuk setiap kasus, ada yang negatif dan positif. Anak mama bebas memilih dan melihat reaksi orang saat pilihan itu ia ambil, apakah ekspresinya senang atau sedih. Lucu ya?
Cara Lain untuk Mencegah Cyber Bullying
Selain melalui edukasi dengan games, mama bisa membuat anak terhindar sebagai pelaku atau korban cyber bullying dengan cara berikut ini.
- Tidak terburu-buru memberikan anak gadget. Usia aman untuk memberikan anak gadget adalah ketika mereka masuk usia SMP atau di atas 12 tahun. Namun, zaman menuntut anak mama punya gadget sejak dini. Tidak perlu memikirkan apa yang orang lain lakukan, Mama bisa menset sendiri kapan waktu yang tepat untuk memberikan gadget. Intinya jangan terburu-buru Ma.
- Ajarkan cara bijak menggunakan gadget. Jika sangat terpaksa memberikan gadget sejak dini, ajarkan etika penggunaannya. Jelaskan bahwa gadget hanya boleh dipakai untuk keperluan tertentu dan di saat yang tepat. Ini juga berarti Mama harus menjelaskan hal mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan anak dengan gadgetnya.
- Tidak membuatkan akun sosial media sejak dini. Cara ini sangat efektif namun pasti sulit dilakukan. Anak mama mungkin memiliki teman yang sudah punya akun media sosial sendiri, bahkan sudah jago nge-vlog. Anak mama boleh menyalurkan bakat seninya, tetapi tidak di sosial media dengan namanya sendiri. Posting hasil karya anak mama di akun mama saja ya.
- Pantau perilaku anak dengan gadgetnya. Terus pantau aplikasi yang ada di gadget anak mama. Pastikan mereka memiliki batasan kuota, selalu minta izin saat mendownload apapun, dan semua kegiatan di bawah pengawasan Mama. Mama tahu kan, apa password gadget anak mama?
Yuk, bersikap bijaksana dan waspada menghadapi ancaman bullying ini!
Baca juga:
- Bisa Bunuh Diri! Begini Dampak Cyber Bullying Terhadap Anak Mama
- Bullying di Sekolah dan Bagaimana Mama Harus Mencegah dan Menghadapinya