7 Hal Yang Bisa Meningkatkan Hubungan Mama Menjadi Sahabat Anak
Orangtua seringkali berhasil ketika memposisikan diri sebagai sahabat bagi anak
4 September 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menjadi panutan yang tepat bagi anak tentulah tujuan utama bagi orangtua mana pun. Akan tetapi, ada baiknya jika peran tersebut disertai dengan hubungan yang dekat layaknya dua sahabat yang tak terpisahkan.
Menurut pandangan dua penulis buku yang fokus pada hubungan antara orangtua dan anak, Linda Perlman Gordon dan Susan Morris Shafer, “Hubungan yang dekat layaknya sahabat (antar Mama dan anak) akan menciptakan karakter baik seperti empati, pendengar yang baik, setia dan peduli.”
Akan tetapi, untuk berhasil mewujudkannya Mama haruslah mengetahui apa-apa saja yang sebaiknya dilakukan.
Nah, di bawah ini, Popmama.com telah merangkum 7 hal penting yang bisa merealisasikan impian Mama untuk menjadi sahabat nomor satu anak mama.
Ingin menjadi sahabat anak, simak penjelasan berikut yuk Ma!
1. Ubah pola asuh
Dalam sebuah hubungan antara orangtua dan anak, pola asuh menjadi awal dari segalanya. Hal itu akan menciptakan pandangan anak terhadap orangtua secara permanen. Mama sebaiknya mendidik anak dengan turut membangun komunikasi yang terbuka serta kebebasan yang layak untuk mengembangkan potensi dirinya.
Hal ini akan membuat anak merasa dihargai dan nyaman saat menjalin hubungan dengan Mama. Berbeda jika Mama memilih pola asuh yang bersifat otoriter atau mutlak tanpa memperhatikan perasaan dan pendapat anak, ia akan merasa takut sehingga terciptalah gap yang besar.
2. Pahami karakter anak
Salah satu faktor penting dari segala hubungan adalah sikap yang saling memahami satu sama lain. Pasalnya, hal ini menumbuhkan perasaan positif di mana masing-masing pihak. Dalam membangun hubungan dengan anak, Mama wajib mengenal jati diri dan karakter yang membuatnya berbeda dari lainnya.
Akan tetapi, hal itu tidaklah lengkap jika Mama tidak menunjukkan sikap simpati dan empati yang mengisyaratkan bahwa Mama memahami kepribadiannya. Misalnya, jika anak mama pendiam, maka Mama sebaiknya tidak terlalu memaksanya untuk banyak berbicara.
Sebaliknya, jika Si Anak termasuk bersemangat, ada baiknya jika Mama selalu menyempatkan waktu baginya untuk bercerita dan mengekspresikan dirinya. Jika Mama melakukan hal itu, anak mama akan merasa sangat dihargai dan besar kemungkinan, ia akan sadar untuk turut melakukan hal yang sama pada Mama.
Editors' Pick
3. Selalu beri dukungan kepada si Anak
Menjadi seorang sahabat artinya menjadi seseorang yang tidak lupa memberi dukungan dalam segala aspek kehidupan. Menariknya, dukungan yang dimaksud untuk anak sekarang ini bukan serta merta berupa kebutuhan hidup sebagaimana yang memang sudah dibuktikan oleh Mama dan Papa.
Sebaliknya, ada banyak aspek kehidupan lainnya yang membutuhkan dukungan verbal maupun non-verbal.
Sebagai contoh, saat si Anak sedang mempersiapkan diri untuk ujian tidak hanya membutuhkan dukungan finansial untuk biaya administrasi sekolah atau ongkos, tapi juga kata-kata yang menyemangatinya, seperti “Good luck” atau pelukan hangat dan semacamnya.
Hal ini akan membuat si Anak merasakan cinta yang tulus dan hubungan persahabatan yang lebih erat.
4. Perhatikanlah kegemaran anak
Memberi dukungan pada si Anak tentu tidak lengkap jika Mama bersikap acuh pada hal-hal yang disukainya. Adalah bijak jika Mama mendukungnya untuk melakukan hal-hal yang disukainya, seperti hobi dan aktivitasnya menikmati idola yang disukainya.
Tanpa Mama sadari, kegemarannya tersebut sebenarnya memiliki pengaruh yang baik bagi keadaan psikologis anak mama, seperti stress-release dan juga salah satu aspek yang bisa saja memotivasinya untuk menggapai impiannnya. Alhasil, saat Mama membuka pintu bagi si Anak untuk mengalami hal tersebut melalui kegemarannya, ia akan merasa sangat tersentuh.
Tentu, hal yang Mama anggap sepele ini justru akan membuat Mama dipandang sebagai sahabat terbaiknya.
5. Sediakan waktu bersama anak
Menjadi sahabat anak memang perlu waktu untuk dihabiskan bersama-sama.
Kita tentu tahu kalau hubungan persahabatan akan selalu terjamin jika komunikasi dan keberadaan fisik satu sama lain tetap terjaga.
Itu artinya, untuk mempertahankan hubungan persahabatan antara Mama dengan anak-anak, Mama disarankan untuk banyak meluangkan waktu bersama mereka.
Buatlah waktu bersama si Anak lebih spesial dengan mengajaknya menghabiskan waktu di luar. Tidak perlu memilih tempat yang sulit dan ribet, cukup tempat yang ia sukai serta nyaman untuk membangun tali persahabatan, seperti mal atau taman bermain.
Dari situ, Mama bisa membangun komunikasi yang lebih dalam untuk semakin mengenal si Anak serta mengetahui kondisi terkininya.
Akan tetapi, perlu diingat, keberadaan Mama di rumah bagi anak-anak tetap dibutuhkan. Pastikan Mama selalu memberi waktu untuk sekedar menengoknya di dalam kamar dan berbicara dengannya.
Cara ini sangat jitu untuk menjamin tali persahabataan Mama dengan anak yang mengesankan dan tak lekang akan waktu.
6. Jadilah pendengar yang baik
Saat menghabiskan waktu dengan Si Anak, baik di rumah maupun di luar rumah, Mama harus memastikan bahwa Mama menjalani tugas yang baik sebagai seorang pendengar. Dengan kata lain, saat sedang membangun komunikasi dengan anak, Mama diharapkan untuk menunjukkan sikap yang baik bahwa Mama benar-benar mendengar setiap isi pikiran yang dikemukakannya. Bukannya, sibuk dengan hal-hal lain atau bahkan, tidak memberi respon yang sesuai.
Memberi perhatian membuat anak merasa dihargai. Bukan hanya itu, gagal menjadi pendengar yang baik artinya gagal membangun komunikasi. Akibatnya, Mama pun akan mengalami kesulitan untuk memahami karakter anak, menentukan pola asuh yang sesuai untuknya, mengetahui kegemarannya dan hal-hal yang harus didukung serta hal-hal penting lainnya yang bisa menjadikan Mama sebagai sahabat anak. Itu kenapa, sangat penting untuk Mama bisa menjadi pendengar yang baik.
7. Akrab dengan lingkungan si Anak
Last but not least, sahabat adalah sosok yang ada kapan pun dan dimana pun. Akan tetapi, istilah itu sebenarnya tidak mengisyaratkan bahwa Mama yang ingin menjadi sahabat si Anak harus berada di dekatnya 24 jam setiap harinya.
Selain karena hal ini akan membuat si Anak sulit mandiri, hal tersebut tentu sangat mustahil untuk dilakukan karena ia juga memiliki kesibukan sendiri.
Lalu, bagaimana caranya supaya kehadiran Mama tetap ada 24 jam bagi anak?
Mama haruslah menjalin hubungan yang akrab dengan lingkungannya, mengenal teman-teman dekatnya dan sesekali ajaklah mereka pergi bersama. Anak mama akan membawa perasaan bangga dan senang karena sebagai sahabat terbaik, Mama mau bergaul dengan teman-temannya.
Bukankah begitu yang namanya cinta?
Itulah 7 tips menjadi sahabat anak demi mencapai tujuan kesuksesan sang buah hati. Semoga bisa diterapkan ya, Ma.
Baca juga:
- 5 Hal yang Perlu Orangtua Lakukan Jika Melihat Anak Masturbasi
- 5 Alasan Anak Berani Melawan Orangtua dengan Pola Asuh Otoriter
- 5 Cara Cerdas Orangtua Menghadapi Perubahan Perilaku Anak Pra-Remaja