Ayo Mulai Sekarang! Ini 8 Cara agar Anak Suka Olahraga
Cara nomor 4 paling nge-tren, lho!
7 Juli 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semua ahli kesehatan setuju bahwa salah satu pilar hidup sehat adalah rajin olahraga. Nah, jika Mama dan Papa juga setuju, ayo ajak Si Anak makan makanan sehat dan melakukan aktivitas fisik setiap hari. Kebiasaan hidup sehat dan aktif harus dimulai sejak usia muda.
Olahraga memberikan manfaat baik untuk semua usia, khususnya membantu anak mama:
- Punya jantung dan paru-paru yang kuat dan sehat,
- menjadi lebih fleksibel,
- membentuk tulang kuat,
- menjaga berat badan.
Selain itu, olahraga juga memberikan mengajarkan si Anak untuk berkomunikasi, mengambil keputusan, komitmen, memperbaiki suasana hati (mood), dan meningkatkan rasa percaya diri.
Jadi bagaimana caranya agar anak mama suka berolahraga lalu memiliki kebiasaan hidup sehat dan aktif? Ini cara Popmama.com. Yuk, ikuti!
1. Mama dan Papa harus jadi panutan
Orangtua adalah teladan bagi anak, seperti pepatah “buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.”Mama dan Papa harus menjadikan dirinya sendiri sebagai contoh untuk hidup sehat dan aktif. Manjaga asupan gizi dan olahraga teratur. Sebab selain anak akan mengikuti kebiasaan positif tersebut, Mama dan Papa juga menjadi semakin meningkat kualitas hidupnya. Olahraga bersama juga sekaligus dapat menjadi bonding-time.
2. Tentukan hari olahraga keluarga
Ajak anak untuk mendiskusikan kapan waktu olahraga bersama-sama keluarga.Beri kesempatan si Anak untuk mengemukakan pendapatnya dan mengambil keputusan. Ketika ia ikut ambil bagian dalam mengambil sebuah keputusan, dirinya tidak akan merasakan paksaan untuk mengikuti kegiatan tersebut. Sekaligus, Mama dan Papa secara tidak langsung dapat mengajarkan komitmen kepadanya.
3. Ajak anak ke gelanggang olahraga
Taman di sekitar kompleks rumah tinggal dan gelanggang olahraga, seperti Gelora Bung Karno adalah ruang komunal tempat berolahraga dan bersosialisi.Jika Mama dan Papa mengajak anak-anak untuk beraktivitas di tempat tersebut dapat menjadi kesempatan baginya untuk observasi.
Ajaklah Anak Mama terlibat di beberapa kegiatan di tempat itu, misalnya ikut senam bersama, sekadar jogging, atau mencoba trial klub basket atau kegiatan olahraga lain di sana. Dengan melihat dan terlibat, minat anak akan bangkit.
Editors' Pick
4. Ikut jalan atau lari untuk amal
Saat ini banyak kegiatan jalan atau lari untuk amal, ajaklah anak mama untuk ambil bagian. Kegiatan amal merupakan media bagi Mama dan Papa mengajarkan empati kepada anak-anak. Selain itu juga mengajarkan anak untuk membuat perencanaan untuk mengatur target dan mencapai tujuan. Apalagi saat ini kegiatan jalan atau lari sedang menjadi tren.
5. Gali minat olahraganya
Perkenalkan anak pada bermacam-macam olahraga. Melihat langsung pertandingan olahraga, menonton pertandingan di televisi, membicarakan kegiatan-kegiatan olahraga atau tokoh-tokoh terkenal di bidang olahraga, mendorongnya masuk tim olahraga akan membangkitkan minat anak. Olahraga memberikan efek kecanduan yang positif.
Jika anak mama sudah memiliki minat terhadap salah satu jenis olahraga, ia akan berusaha mencari informasi untuk-hal-hal yang diminatinya itu. Jangan heran, jika kelak ia meminta Mama mengantarnya ikut audisi klub sepakbola.
6. Beri fasilitas dan umpan balik
Beberapa cabang olahraga membutuhkan peralatan khusus. Jika minat anak sudah terbentuk, beri fasilitas pendukung, misalnya raket untuk anak yang sedang suka main bulu tangkis. Umpan balik positif dari Mama dan Papa seperti pujian anak ketika ia berolahraga adalah penyemangat dan penyegar.
Menjadi supporter saat si Anak berlatih atau ikut kompetisi juga bisa jadi hal yang baik. Namun ingat, hindari membandingkan kemampuan anak dengan orang lain. Membandingkan boleh dilakukan dengan tujuan review dari prestasi yang diraihnya kali ini. Tujuannya sudah pasti, untuk perbaikan masa depan.
Kesediaan orangtua meluangkan waktu menemani anaknya adalah pendorong terkuat untuk meningkatkan percaya diri dan suasana hatinya. Motivasi postif yang didapatkan anak memungkinkan baginya untuk berprestasi dalam olahraga yang diminatinya.
7. Mengajak anak berkebun
Apa hubungan berkebun dan olahraga? Olahraga banyak sekali bentuknya dan memanfaatkan kegemaran anak bermain dengan tanah adalah salah satunya.
Aktivitas bercocok tanam adalah latihan angkat beban ringan yang dapat dilakukan anak untuk membentuk otot-otot utamanya. Gerakan-gerakan seperti mengangkat, menggali, dan berjongkok adalah gerakan dasar yang dipakai untuk melatih otot-otot motorik kasar.
Berkebun juga mengajarkan anak proses membuat makanan dari kebun ke meja makan dan membentuk pola hidup sehat yang lain.
8. Ajak si Anak menyiapkan makanan.
Asupan gizi yang tepat sesuai aktivitas fisik dibutuhkan oleh anak mama. Belajar menyiapkan makanannya sendiri memberikan pengetahuan pentingnya makanan bergizi dalam pertumbuhan. Sekaligus, anak dapat membedakan makanan yang sehat dan makanan junk-food.
Ke depannya, ia akan mandiri menerapkan gaya hidup sehat dari berolahraga dan makan makanan sehat. Oh ya, jangan lupa, atur jadwal istirahat si Anak ya. Bagaimana pun juga, tubuhnya perlu istirahat, kan?