Cara Gampang Mengembalikan Mood Sekolah si Anak Setelah Libur Panjang
Liburan hampir habis, bagaimana agar anak mama mood sekolah lagi?
3 Januari 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Liburan panjang selesai, saatnya Mama mengembalikan mood si Anak agar siap balik sekolah. Sebenarnya masalah ini juga dihadapi Mama dan Papa setelah liburan, benar enggak?
Sebenarnya, suasana hati si Anak setelah liburan terbentuk tidak hanya ketika liburan hampir atau telah usai. Namun, sering kita abai bahwa suasana hati adalah salah satu bentuk akumulasi perasaan yang dialami seseorang. Ketika hal tersebut berhubungan dengan liburan, pastinya Mama harus kilas balik bagaimana suasana hati si Anak sejak perencanaan sebelum liburan, ketika liburan, dan masa-masa di akhir liburan.
Bagaimana cara gampang balikin mood si Anak setelah libur panjang? Yuk, Mama lihat artikel ini.
1. Lihat tanda-tandanya
Hal yang harus Mama ingat bahwa si Anak akan ekspresif dalam menunjukkan perasaannya. Si Anak cenderung menunjukkan dengan tingkah lakunya dibandingkan dengan tutur katanya, Mama harus jeli mengamati itu semua.
Amati perubahan tingkah laku umum seperti kehilangan nafsu makan, sulit tidur, suasana hatinya, ketidakmampuan mengontrol impuls, menghindari aktivitas kesukaan mereka, tak acuh atau apatis, dan tantrum. Terkadang juga si Anak merasa sedih, namun sesaat kemudian dia kembali seperti biasanya.
Editors' Pick
2. Ciptakan saat tenang dan dengarkan Si Anak
Ketika si Anak menunjukkan perubahan tingkah laku, ajak ia ke tempat yang tenang agar ada waktu pribadi bersama Mama. Ajarkan untuk menenangkan dirinya sendiri, misalnya dengan menarik napas panjang lalu menghitung dari 1 hingga 10.
Setelah tenang, ajak si Anak berbicara dari hati ke hati. Terkadang juga, ia tetap tidak mau berbicara. Berikanlah selembar kertas dan pensil warna, pintalah ia menggambarkan suasana hatinya di atas kertas. Mama dapat menggali perasaannya.
Suasana tenang dan pribadi, membuat anak merasa dianggap dewasa dan dihargai. Selain itu mereka juga akan merasa percaya diri tanpa kehilangan harga diri, sebab si Anak tidak merasa malu atau dipermalukan.
3. Perlahan kembalikan rutinitas
Ajak si Anak untuk kembali ke rutinitas sehari-hari di rumah, dimulai membereskan barang-barang milik mereka, bangun pagi, menyiapkan makanan, dan rutinitas lain yang biasa dilakukan sehari-hari sebelum libur panjang. Tak lupa untuk memeriksa keperluan sekolahnya sendiri, terkadang ada sekolah yang memberikan tugas khusus guna mengisi libur panjang mereka.
Menjaga rutinitas dan rasa tanggung jawab si Anak akan kewajibannya adalah kunci pokok agar dia belajar tentang konsistensi.
4. Kembali ke pola hidup sehat
Selama liburan, mungkin pola hidup sehat tidak konsisten, mungkin terabaikan. Banyak mengkonsumsi kue, kukis, dan permen kemudian jarang melakukan aktivitas olahraga. Kini saatnya mengembalikan pola hidup sehat yang sudah Mama bentuk ke jalan yang benar. Ajak si Anak untuk menyiapkan makanan dan kudapan sehat mereka. Melakukan aktivitas fisik bersama keluarga.
Mengembalikan kebiasaan hidup sehat akan membantu merangsang perasaan gembira dan terhindar dari depresi.
5. Lanjutkan waktu bersama
Gunakan sisa waktu liburan untuk waktu bersama keluarga dengan melakukan kegiatan yang dapat diikuti oleh seluruh anggota keluarga.
Berikut beberapa jenis kegiatan yang dapat dilakukan bersama-sama. Masak bersama, dapat menjadi pilihan. Biarkan si Anak membuat menu makan sehat yang ingin mereka santap.
Membuat buku kenangan selama liburan yang berisi foto dan artefak liburan seperti tiket masuk, bukti pembayaran, foto atau mungkin kutipan kata-kata yang selalu diucapkan si Anak, Mama, atau mungkin Papa selama liburan.
Berbagi dengan anak yatim-piatu, sebagai bentuk untuk kembali berbagi rezeki yang diterima oleh keluarga kepada saudara-saudara yang berada di panti asuhan. Dengan ini Mama dan Papa mengajaknya untuk selalu bersyukur.